Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Judol Menyasar Anak Negeri, Kapitalisme Biang Kehancuran Generasi
Opini

Judol Menyasar Anak Negeri, Kapitalisme Biang Kehancuran Generasi

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
02 Jun, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Lia Ummu Thoriq
(Aktivis Muslimah Peduli Generasi)

TanahRibathMedia.Com—Judi online (judol) masih menjadi momok di negara kita. Negeri Muslim namun penduduknya menduduki rangking tertinggi dalam masalah judol. Dilansir dari Tempo (5-5-2025), Indonesia kembali mendapat sorotan dari dunia, hal ini bukan kerena prestasinya yang membanggakan. 

Namun terkait dengan predikat pemain judol terbanyak. Indonesia memimpin sebagai negara dengan jumlah pemain judol terbanyak di dunia. Astagfirullah.

Lebih miris lagi tidak hanya orang dewasa yang terjangkiti judol namun juga anak-anak negeri. Anak-anak negeri seharusnya mengisi harinya dengan belajar untuk mengukir prestasi untuk memimpin negeri. Namun faktanya mereka malah asyik bermain judol untuk mencari eksistensi diri.

Jumlah pemain judol di Indonesia dari hari ke hari kian menghawatirkan. Dilansir dari detikNews (21-5-2025), masyarakat Indonesia yang bermain judol mencapai 8,8 juta. Lebih miris lagi sebanyak 80 ribu di antaranya adalah anak-anak. Menurut data yang dipaparkan Menkopolkam Budi Gunawan, anak-anak pemain judol itu bahkan masih berusia di bawah 10 tahun. 

Menurut Budi angka ini diprediksi akan terus bertambah jika kita tidak ada upaya masih dalam memberantas judol.
Judol menjangkiti anak negeri bukanlah suatu kebetulan. Sistem yang dianut oleh negeri ini adalah sistem kapitalisme. Dalam prinsip kapitalisme ketika sesuatu mendatangkan cuan maka akan dilakukan meski hal tersebut haram. Cuan tak bertuhan. Sebagai contoh judol, jelas judol ini merusak generasi. Namun pemerintah berdim diri tak melakukan aksi yang berarti. Kapitalisme menjadikan keuntungan sebagai tujuan utama, meski harus merusak generasi. Industri judol ini memanfaatkan celah psikologi dan visual untuk menarik anak-anak. Inilah bukti wajah asli kapitalisme: rakus dan tidak mengenal batas moral.

Pemerintah tidak memiliki upaya yang serius dan sistematis dalam mencegah maupun mengatasi permasalah judol khususnya di kalangan anak. Pemutusan akses dilakukan setengah hati dan tebang pilih, banyak situs yang tetap aktif. Sebenarnya pemerintah sebagai pemegang kebijakan di negara ini sangat mudah dalam memutus rantai judol.

Pemutusan situs, aturan yang tegas dan sanksi yang membuat jera bisa diterapkan. Namun langkah ini tidak dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah hanya memberantas di permukaan, akibatnya judol dari hari ke hari makin tak terbendung. Lebih miris lagi judol telah menjangkiti anak negeri. Hal ini membuktikan kapitalisme tidak memiliki solusi hakiki dalam menyelamatkan generasi dari kriminalitas.
Ketika negara sudah tidak peduli lagi dengan nasib anak negeri maka peran pendidikan dikembalikan kepada orang tua. 

Orang tua khususnya ibu mempunyai peran sentral dalam membentengi anak dari kerusakan moral, termasuk salah satunya judol. Keluarga Muslim akan melahirkan generasi yang kuat secara akidah dan tidak mudah berbuat maksiat. Namun hal ini agak sulit dilakukan karena orang tua terbebani dengan ekonomi yang sulit sehingga tidak sempat mendidik anak.

Seharusnya pendidikan anak saat ini tidak hanya dibebankan kepada orang tua. Namun masyarakat dan negara seharusnya komponen yang juga ikut berperan dalam pendidikan anak. Masyarakat yang hidup didalamnya keluarga-keluarga kecil berfungsi sebagai kontrol. Ketika anak-anak berbuat maksiat maka masyarakat yang akan memberikan kontrol kepada anak-anak. Sedangkan negara berfungsi sebagai pembuat kebijakan. Dengan ketiga komponen ini maka akan lahir generasi yang cemerlang.

Namun faktanya saat ini anak-anak negeri hanya dididik oleh orang tuanya sendiri. Masyarakat dan negara tidak melakukan fungsi sebagai pendidikan generasi. Sehingga banyak anak-anak saat ini terjangkiti dengan judol. Inilah potret sistem kapitalisme saat ini, tak mampu menyelesaikan permasalah judol di negeri ini. Sehingga banyak anak-anak negeri yang terjangkiti.

Harus ada sistem alternatif yang mampu menyelesaikan judol hingga ke akarnya, agar generasi bisa diselamatkan dari bahaya judol. Sistem alternatif tersebut adalah sistem Islam, sistem yang bersumber dari wahyu Allah.

Sistem Islam Jawaban dari Permasalahan Judol Serta Penyelamat Generasi

Allah Swt. berfirman dalam QS Al Maidah ayat 90-91 yang artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, berkurban untuk berhala dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka, jahuilah perbuatan-perbuatan tersebut agar kamu beruntung. Sesungguhnya setan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebancian diantara kami lewat minuman keras dan judi serta bermaksud menghalangi kami dari mengingat Allah dan melaksanakan sholat, maka tidaklah kamu mau berhenti?" (QS. Al Maidah: 90-91).

Dalam ayat di atas jelas judi adalah perbuatan keji. Judi dalam agama Islam hukumnya adalah haram. Dalam pandangan Islam ketika Allah telah mengharamkan judi maka tidak boleh beredar di masyarakat meski mendatangkan keuntungan yang besar. Negara bertugas menjaga rakyat dari segala bentuk kerusakan termasuk judol. Negara akan menutup akses secara menyeluruh dan mencegah konten-konten yang merusak. Digitalisasi akan diarahkan oleh negara untuk kemaslahatan rakyat.

Selain itu ketika masih ada masyarakat yang tetap melakukan praktek judol maka negara akan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku. Fungsi Sanki adalah memberikan efek jera bagi pelaku dan menjadi pencegah bagi orang lain agar tidak melakukan judol.

Dengan pengaturan dan sistem sanksi yang diberlakukan oleh negara maka mustahil generasi dalam negara Islam terpapar judol. Sistem pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada nilai akademik, tetapi juga membentuk pola pikir dan pola sikap yang Islami. Pola pikir yang berdasarkan aqidah Islam. Serta pola sikap yang menjadikan halal-haram sebagai standar dalam bertingkah laku.

Begitulah cara sistem Islam dalam memberantas judol di dalam kehidupan masyarakat. Dengan penerapan aturan Islam maka judi tidak akan tumbuh subur di masyarakat. Generasi pun akan terbebas dari pengaruh judi sehingga menjadi generasi cemerlang dambaan umat.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Fenomena Inses Marak, Potret Buram Keluarga dalam Sistem Kapitalisme

Tanah Ribath Media- Juni 03, 2025 0
Fenomena Inses Marak, Potret Buram Keluarga dalam Sistem Kapitalisme
Oleh: Rus Ummu Nahla (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Belum lama ini publik dikejutkan dengan pemberitaan media tentang terungkap…

Most Popular

Konflik Tambang Karossa: Islam Solusi Tuntas

Konflik Tambang Karossa: Islam Solusi Tuntas

Mei 30, 2025
Judol Menyasar Anak Negeri, Kapitalisme Biang Kehancuran Generasi

Judol Menyasar Anak Negeri, Kapitalisme Biang Kehancuran Generasi

Juni 02, 2025
Sekularisme Menumbuhkan Penyakit Wahn dalam Tubuh Umat Islam

Sekularisme Menumbuhkan Penyakit Wahn dalam Tubuh Umat Islam

Juni 02, 2025

Editor Post

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Januari 01, 2024
Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023

Popular Post

Konflik Tambang Karossa: Islam Solusi Tuntas

Konflik Tambang Karossa: Islam Solusi Tuntas

Mei 30, 2025
Judol Menyasar Anak Negeri, Kapitalisme Biang Kehancuran Generasi

Judol Menyasar Anak Negeri, Kapitalisme Biang Kehancuran Generasi

Juni 02, 2025
Sekularisme Menumbuhkan Penyakit Wahn dalam Tubuh Umat Islam

Sekularisme Menumbuhkan Penyakit Wahn dalam Tubuh Umat Islam

Juni 02, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us