Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Kapitalisasi Haji dan Gagalnya Negara Melayani Umat
Opini

Kapitalisasi Haji dan Gagalnya Negara Melayani Umat

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
25 Jun, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp


Oleh: Endah Dwianti, S.E, CA., M.Ak.
(Pengusaha)


TanahRibathMedia.Com—Tahun ini, pelaksanaan ibadah haji kembali diwarnai kisruh. Beberapa jemaah tidak jadi berangkat, bahkan ada yang kembali ke rumah hanya mengenakan pakaian ihram. Visa yang dibatalkan sepihak, penangkapan jemaah ilegal, kekacauan di Armuzna, hingga buruknya layanan, semua ini menyisakan pertanyaan besar. Di mana tanggung jawab negara?

Salah satu calon jemaah haji reguler asal Bandung Heri Risdyanto bin Warimin berangkat ke Tanah Suci bersama istri dan kedua orang tuanya. Kegembiraan mereka mendadak berubah menjadi kesedihan dan duka mendalam. Mereka dipulangkan paksa karena visa haji tidak aktif (republika.co.id., 2-6-2025) 

Saat Ibadah Haji Menjadi Transaksional

Mudah saja menyalahkan kebijakan baru pemerintah Saudi. Namun kalau kita jujur, persoalannya bukan hanya di sana. Akarnya terletak pada sistem pengelolaan haji di negeri ini yang sejak lama dijalankan dengan pola pikir bisnis, bukan dengan ruh pelayanan ibadah. Haji tidak lagi dipandang sebagai rukun Islam kelima, melainkan berubah menjadi ladang dagangan. Tidak heran jika segala hal yang seharusnya bersifat sakral, kini serba transaksional.

Padahal, dalam pandangan Islam, negara berperan sebagai raaa'in, pengurus seluruh urusan umat. Termasuk dalam hal haji. Negara semestinya hadir sebagai pelayan utama bagi para tamu Allah, dengan menyediakan akomodasi yang memadai, tenda-tenda yang aman dan nyaman di Armuzna, serta layanan makan dan transportasi yang layak. Tapi yang terjadi justru sebaliknya: birokrasi semrawut, koordinasi lemah, dan saling melempar tanggung jawab.

Sistem Rusak yang Menjadi Penyebab

Masalah ini bukan cuma teknis, tetapi paradigma. Kita berada dalam sistem yang memisahkan agama dari urusan negara. Maka wajar bila urusan haji pun dijalankan tanpa ruh ibadah. Inilah buah dari sistem kapitalisme-sekuler: negara lepas tangan, sementara rakyat dibiarkan mencari jalan sendiri.

Bandingkan dengan sistem Islam yang pernah tegak di masa lalu. Pada masa kekhilafahan masih berdiri, pelayanan haji menjadi prioritas utama negara. Negara bukan hanya mengurus visa dan transportasi, tapi bahkan membuka jalur-jalur aman bagi jemaah lintas negeri. Semua dibiayai dari baitulmal karena negara memandang ibadah umat sebagai kewajiban yang harus dilayani, bukan sumber keuntungan yang diperah.

Sistem Islam adalah Solusi

Khilafah adalah model kepemimpinan Islam yang menyatukan umat dalam satu naungan. Dengan sistem keuangan berbasis syariat, negara punya kemampuan untuk memberikan layanan paripurna bukan hanya dalam haji, tapi dalam seluruh urusan rakyat. Sebab, seluruh kekayaan alam serta sumber-sumber syar'i seperti zakat, fai, kharaj, jizyah dikelola untuk kemaslahatan umat, bukan untuk menguntungkan sekelompok elite.

Oleh karena itu, jika kita menginginkan pengelolaan haji yang penuh amanah, tertib, dan bebas dari kepentingan bisnis, solusinya bukan sekadar perbaikan birokrasi. Tapi perubahan sistemik. Kita butuh kepemimpinan Islam yang hakiki, yang menyadari bahwa haji adalah bentuk penghambaan, bukan ladang bisnis.

Wallahualam bissawab.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Kebangkitan Islam melalui Pesantren: Mengembalikan Identitas dan Peran Umat Islam

Tanah Ribath Media- Oktober 13, 2025 0
Kebangkitan Islam melalui Pesantren: Mengembalikan Identitas dan Peran Umat Islam
Oleh: Amanah Andriani, S.Pd (Aktivis Muslimah Dompu) TanahRibathMedia.Com— Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya peran pesantren dala…

Most Popular

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Oktober 13, 2025
Bolehkah Job Hugging?

Bolehkah Job Hugging?

Oktober 09, 2025
Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Oktober 09, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Oktober 13, 2025
Bolehkah Job Hugging?

Bolehkah Job Hugging?

Oktober 09, 2025
Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Oktober 09, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us