Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Cerbung Getar-Getar Rasa Keluarga #3
Cerbung

Getar-Getar Rasa Keluarga #3

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
02 Jun, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Maman El Hakiem

TanahRibathMedia.Com—Jangan pernah menilai isi buku hanya dari covernya. Seperti juga cara menilai seseorang, yang terpenting bagaimana cara berpikirnya. Bagi Furqon, Ustaz Hasan adalah murobi terbaiknya. Kehidupannya sederhana, tetapi cara menghargai pendapat yang berbeda membuatnya luar biasa.

“Akh, buku ‘Jalan Baru Islam’ yang antum kasihkan itu luar biasa. Meskipun ada persepsi yang beda dengan harokah kita, tentang masalah demokrasi.” Kata ustz Hasan saat liqo di rumahnya.

“Afwan Taz, bukan bermaksud berdebat, sekadar ingin berbagi wawasan saja,” jawab Furqon, takut murobinya itu salah persepsi.

“Eh... Kiranya itu pesanan istri antum. Gak apa-apa karena ilmu itu memang harus saling memahami perbedaan. Sebenarnya kita juga menolak demokrasinya, tetapi cara kita menghadapinya harus dengan bahasa kaumnya. Masih ada celah dalam demokrasi untuk dakwah,” jawab ustaz Hasan.

“Nah, ini Taz yang sering menjadi perbedaan pemahaman, tentang uslub dan thariqah. Dalam pemahaman buku tersebut, thariqah itu sifatnya tetap, sedangkan uslub itu bisa berubah. Demokrasi itu bukan uslub, tapi thariqah karenanya sistemnya tidak mungkin diubah,” jawab Furqon agak datar, takut ada hal yang membuat murobinya marah.

“Wah antum sudah terpapar radikalisme hehe. Ya, mungkin mereka melihat dari satu pemikiran, Syaikh Hasan Al Bana dengan Syaikh Taqiyuddin An Nabhani sama-sama orang mulia karena ilmunya. Semoga suatu saat kita bisa meneladani jejak langkahnya,” kata Ustaz Hasan selalu bersikap bijak. Meskipun tahu arah pemikiran Furqon gelagatnya mulai berbeda dengan yang diadopsi harokahnya.

“Sekadar menyimpulkan dari buku tersebut taz, karena biasanya banyak teman kita yang mudah menuduh atau berburuk sangka terlebih dulu. Ada baiknya kita berpikir mendalam dan mengedepankan kesamaan akidah. Afwan taz, jika pandangan ana salah ya?” kata Furqon merasa telah banyak bicara di hadapan gurunya itu.

“Gak apa-apa. Antum itu memang pantas berjodoh dengan Hayati. Itulah cara Allah Swt. mempertemukan jodoh. Semula ana kira Firda yang akan dipilih karena sama-sama satu harokah,” kata ustaz Hasan yang memang awalnya beliau telah menjodohkan Furqon dengan Firda.

“Ah, bikin ana jadi malu sendiri karena tidak nurut sama guru soal jodoh. Apa Firda sudah menemukan jodohnya?” Entah kenapa Furqon tiba-tiba bertanya begitu

“Kiranya antum gak nanya akhwat lagi, masih kurang? Satu aja dulu, baru juga mau punya anak sudah nanya-nanya.” Ustaz Hasan mencandai Furqon.

“Sekdar nanya, kalau belum ada jodohnya ntar bisa dicariin dari harokahnya istri...biar semakin banyak yang merasakan indahnya pernikahan dua rasa,”  kata Furqon, semakin membuat suasana percakapan di antara mereka tidak terkesan guru dan murid.

“Antum sekarang mau tetap ngaji di sini atau pindah harokah?” tanya Ustaz Hasan yang membuat Furqon bingung juga, mengingat sebenarnya ia merasa nyaman dengan suasana liqo ustaz Hasan, tetapi secara pemikiran Furqon mulai tertarik dengan kitab-kitab yang dikaji istrinya.

“Boleh dua gak taz?” tanya Furqon.

“Apanya? Ngajinya? Hehe kayak poligami gitu ya? Harus adil berbagi waktu... Ada-ada saja antum nih. Boleh saja kalau bisa, tapi pada akhirnya harus ada pilihan yang terbaik,” jawab Ustaz Hasan.

Pertemuan dengan Ustaz Hasan sore itu, menjadi liqo terakhir yang membuat Furqon selalu mengenangnya. Karena pada akhirnya, Furqon harus memilih untuk sama-sama dengan istrinya dalam satu barisan, meskipun begitu dalam keseharian Yusuf, Zenal, dan teman-teman yang dulu satu harokahnya tetap menjalin ukhuwah, sering bertemu jika ada agenda umat Islam. 

Dalam hidup harus berprinsip, “Pendapat kita memang benar, tetapi ada peluang salah, begitupun pendapat orang lain salah, tetapi masih menyimpan peluang benar.” 
Ustaz Hasan adalah guru terbaik, yang telah mengantarkan Furqon menjadi sosok pembeda, meskipun tidak satu harokah lagi.

Wallahu’alam.
Via Cerbung
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Fenomena Inses Marak, Potret Buram Keluarga dalam Sistem Kapitalisme

Tanah Ribath Media- Juni 03, 2025 0
Fenomena Inses Marak, Potret Buram Keluarga dalam Sistem Kapitalisme
Oleh: Rus Ummu Nahla (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Belum lama ini publik dikejutkan dengan pemberitaan media tentang terungkap…

Most Popular

Sekularisme Menumbuhkan Penyakit Wahn dalam Tubuh Umat Islam

Sekularisme Menumbuhkan Penyakit Wahn dalam Tubuh Umat Islam

Juni 02, 2025
Judol Menyasar Anak Negeri, Kapitalisme Biang Kehancuran Generasi

Judol Menyasar Anak Negeri, Kapitalisme Biang Kehancuran Generasi

Juni 02, 2025
'Velocity Trend': Antara Kreativitas dan Identitas Muslimah

'Velocity Trend': Antara Kreativitas dan Identitas Muslimah

Mei 28, 2025

Editor Post

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Januari 01, 2024
Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023

Popular Post

Sekularisme Menumbuhkan Penyakit Wahn dalam Tubuh Umat Islam

Sekularisme Menumbuhkan Penyakit Wahn dalam Tubuh Umat Islam

Juni 02, 2025
Judol Menyasar Anak Negeri, Kapitalisme Biang Kehancuran Generasi

Judol Menyasar Anak Negeri, Kapitalisme Biang Kehancuran Generasi

Juni 02, 2025
'Velocity Trend': Antara Kreativitas dan Identitas Muslimah

'Velocity Trend': Antara Kreativitas dan Identitas Muslimah

Mei 28, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us