Opini
Cermin Buram Kehidupan Keluarga Sekularisme
Oleh: Salma Rafida
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Keluarga berperan sebagai unit terkecil dalam masyarakat, tempat individu belajar, tumbuh, dan berkembang. Keluarga sangat berperan penting sebagai tempat yang dapat melindungi dengan cinta kasih serta pendidikan. Namun, apa jadinya jika peran keluarga yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk pulang, justru malah menggambarkan hilangnya fungsi keluarga.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) meminta polisi mengusut grup Facebook dengan nama "fantasi sedarah". Sebab konten itu mengandung unsur eksploitasi seksual dan telah meresahkan masyarakat. Sekretaris kemen PPPA, Titi Eko Rahayu mengatakan jika ada bukti pelanggaran proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat, khususnya anak-anak dari dampak buruk konten menyimpang, kata Titi dalam keterangan pers pada Sabtu (Republika.co.id, 17-05-2025).
Permasalahan tersebut tidak lepas dari sistem yang kini diterapkan. Sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan dan melahirkan sistem kehidupan kapitalis yang hanya mengedepankan kepuasan materi semata, termasuk kepuasan fisik.
‘Nyesek’ ketika hidup diatur oleh sekularisme kapitalisme yang menimbulkan banyak ancaman kehidupan, fungsi keluarga pun menjadi hilang sampai ke taraf terendah. Pemerintah menginginkan keluarga Indonesia berkualitas namun nyatanya hanya sebatas halusi, Inilah sistem demokrasi yang tidak bisa menjaga akidah umatnya.
Berbeda jadinya jika sistem Islam yang ditetapkan, Islam akan menghadirkan rasa cinta dan kasih sayang pada keluarga sesuai perintah Allah, bukan malah menjadi tempat pelampiasan hawa nafsu yang hina.
Dalam proses penciptaan manusia Allah memberikan gorizah nau' pada setiap manusia agar dapat melestarikan keturunan dan memiliki rasa cinta dan kasih.
Allah berfirman dalam QS. Ar-rum: 21 yang artinya;
"Di antara tanda-tanda (kebesaran) -Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari ( jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tentram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir."
Islam juga akan memberikan solusi yang dapat menyelesaikan problem dalam hal ini, diantaranya:
Pertama, Islam akan menyaring dan membatasi konten-konten yang beredar di media sosial.
Kedua, Islam akan menuntun keluarga agar berjalan sesuai koridor syarak, seperti menghadirkan rasa cinta dan kasih sesuai perintah Allah.
Ketiga, Daulah Islam akan memberikan sanksi tegas yang menjerakan bagi yang melanggar aturan Allah.
Sayangnya solusi tersebut tidak dapat diterapkan di sistem sekuler kapitalis saat ini. Hanya dengan menerapkan sistem Islam kaffah yang mampu mewujudkan sistem kehidupan yang baik, sehingga terbentuk pula keluarga baik dan terjaga. Sungguh terlihat sangat jelas perbedaan arti keluarga yang dibangun dalam sistem sekuler kapitalis dengan sistem Islam.
Wallahu'alam bisshowab.
Via
Opini
Posting Komentar