Straight News
Israel dan Barat Sejak Dulu Melakukan Devide et Impera
TanahRibathMedia.Com—Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan, S.H., M.H. mengungkapkan bahwa Israel dan Barat sejak dahulu telah melakukan propaganda devide et impera atau politik belah bambu.
"Perlu diketahui bahwa Israel dan Barat sejak dahulu telah melakukan propaganda divide et impera atau politik belah bambu," tuturnya dalam Unggahan Video bertajuk Gerakan Anti Islam di Barat Meningkat, Kenapa? Rabu (16-4-25) di kanal YouTube Khilafah News.
Propaganda ini, lanjutnya, bertujuan untuk memisahkan masyarakat Palestina dengan kelompok perjuangan, kemerdekaan, dan perlawanan.
Ia juga mengatakan bahwa media-media Barat melakukan propaganda seolah-olah masyarakat Palestina melakukan penolakan terhadap keberadaan Hamas.
"Beberapa hari yang lalu media-media Barat mempublikasikan atau melakukan propaganda bahwa seolah-olah masyarakat di Palestina atau rakyat Gaza itu melakukan penolakan terhadap keberadaan Hamas," cetusnya.
Barat, kelasnya kembali, juga melakukan propaganda bahwa penyebab terjadinya genosida itu adalah Hamas, sehingga Hamas layak disalahkan dan diusir dari Palestina.
Bukan hanya itu, tegasnya, Israel dan Barat konsisten melakukan stigmatisasi atau labeling terhadap Hamas sebagai sebuah kelompok terorisme.
Menurutnya, negara-negara Barat itu kemudian tidak ada pilihan lain untuk ikut menyatakan bahwa Hamas sebagai kelompok terorisme. Karena kalau tidak menyatakan demikian, tentu Amerika akan memberikan sanksi sebagaimana yang dulu pernah disampaikan oleh Josh Werbush ketika terjadi tragedi 11/9.
"Jos Werbush menyatakan bahwa kami akan memerangi terorisme, yang gabung akan kami berikan carot, yang tidak, kami akan berikan stik," bebernya.
Kelompok Perjuangan
Padahal, ungkapnya, Hamas adalah kelompok perjuangan atau kelompok kemerdekaan yang ingin membebaskan tanah Palestina dari penjajahan, imperialisme, dan kolonialisme yang dilakukan oleh Israel.
"Penjajahan yang dilakukan oleh Israel ini adalah penjajahan pada era modern yang didukung oleh banyak negara-negara barat," ucapnya.
Ia mengkritik, jika tindakan negara Barat tidak sejalan dengan branding, yaitu sering mempromosikan dirinya sebagai pelindung hak asasi manusia, kemudian sebagai negara yang mempromosikan demokrasi, dan negara yang taat hukum. Ironis, Barat justru mendukung Israel.
"Lagi-lagi mengingkari nilai-nilai dasar yang pernah mereka promosikan itu," tandasnya.
Oleh karena itu, Ia menyimpulkan, untuk menghadapi kondisi ini, maka kaum Muslimin khususnya di Indonesia jangan terpengaruh akan propaganda yang dilakukan oleh Israel dan Barat ataupun campaign (kampanye) yang menyatakan bahwa Hamas sebagai kelompok terorisme.
"Jadi tentu ini sangat-sangat miris sekali kondisi ini, demikian saya kira yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan kita tetap konsisten terus memperhatikan kondisi Palestina dan negeri-negeri Muslim lainnya dari imperialisme penjajahan Israel dan Barat," pungkasnya.[] Novita Ratnasari
Via
Straight News
Posting Komentar