Inspirasi
Bersaing Gigih dengan Benda Pipih
Oleh: Kartika Soetarjo
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Bukan sehari dua hari saya membersamai anak didik saya dalam belajar mengaji. Mungkin dulu saya mengajar hanya bersaing dengan rasa malas mereka yang disebabkan oleh perubahan cuaca, atau karena jarak yang jauh antara rumah mereka dengan madrasah tempat saya mengajar.
Namun, sekarang saya harus bersaing gigih dengan benda pipih yaitu gadget. Jangankan anak-anak, saya sendiri pun tidak bisa lepas dengan benda yang satu ini.
Gadget adalah sebuah benda kecil yang mempunyai dampak besar, baik dampak positif ataupun dampak negatif. Di dalamnya terdapat banyak aplikasi-aplikasi yang menayangkan berbagai konten, dari mulai konten yang mendidik sampai konten yang kurang baik.
Dalam pandangan saya, gadget dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam proses belajar jika digunakan dengan benar, akan tetapi jika tidak ada pengawasan dan bimbingan yang tepat, gadget dapat menjadi penghalang besar bagi anak-anak dalam mencapai tujuan belajar.
Karena saya sebagai pendidik dan bertemu dengan anak-anak hanya dengan waktu yang sangat terbatas, maka peran orang tualah yang harus diutamakan dalam membimbing anak-anaknya dalam segala hal, termasuk dalam menggunakan gadget.
Peran orang tua sangat krusial atau sangat penting dalam mendidik anak di era digital, khususnya ketika anak bersaing dengan penggunaan gadget. Orang tua harus membatasi waktu penggunaan gadget, memilihkan aplikasi yang aman dan sesuai usia, serta memastikan anak menggunakan gadget untuk tujuan positif.
Mereka juga perlu memberikan contoh penggunaan gadget yang baik dan mendorong anak untuk berinteraksi dengan dunia nyata.
Berikut beberapa cara untuk para orang tua dalam dalam menghadapi tantangan penggunaan gadget oleh anak.
Pertama, membatasi dan mengontrol penggunaan gadget dengan cara mengawasi konten yang diakses anak dan memblokir situs-situs yang tidak sesuai.
Kedua, mendorong anak untuk melakukan aktivitas lain. Seperti bermain di luar, berolah raga, atau yang lebih penting yaitu membaca buku.
Ketiga, menemani dan membimbing dengan cara menjadi contoh dalam penggunaan gadget yang positif dan bertanggung jawab dengan peran aktif dan bimbingan yang tepat.
Keempat, orang tua membersamai kegiatan anak sehingga dapat membantu anak untuk bersaing gigih dengan benda pipih atau gadget ini tanpa kehilangan berinteraksi, belajar, dan mengembangkan diri di dunia nyata.
Banyak para orang tua yang memberikan gadget kepada anak-anaknya hanya karena agar kegiatan mereka tidak terganggu oleh tingkah laku anak-anaknya yang tidak diinginkan. Padahal, hal ini dapat berdampak buruk terhadap perkembangan mereka. Penggunanaan gadget yang tidak terkontrol oleh anak-anak dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Seperti kecanduan, masalah kesehatan, malas dalam belajar, penurunan prestasi, dan bahkan paparan konten negatif yang membahayakan.
Dalam perspektif hukum Islam pun, para ulama juga menekankan pada pentingnya orang tua untuk mendidik dan mengawasi anak-anak dalam penggunaan teknologi, agar mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang merugikan. Seperti kecanduan, perbuatan maksiat atau bahkan tindakan kriminal yang terkait dengan dunia digital.
"Wahai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka". (TQS At-Tahrim: 6)
Ayat ini menekankan tanggung jawab orang tua dalam melindungi dan mendidik keluarga, termasuk penggunaan gadget yang bisa menjadi sumber godaan atau bahaya bagi anak-anak.
Kesimpulan
Tanggung jawab orang tua dalam mengawasi dan mendidik anak tentang penggunaan gadget adalah sebuah keharusan, bukan sekadar pilihan. Dengan mendampingi dan memberikan arahan yang tepat, orang tua dapat memastikan anak menggunakan gadget dengan cara aman, bermanfaat, dan tidak merusak perkembangan mereka.
Wallahu à lam bissawwab.
Via
Inspirasi
Posting Komentar