Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda IBRAH Namaku dan Namamu
IBRAH

Namaku dan Namamu

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
17 Jul, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Kartika Soetarjo
(Sahabat Tanah Ribath Media)

TanahRibathMedia.Com—Seorang anak perempuan kelas 6 Sekolah Dasar berlari tergopoh-gopoh masuk ke dalam rumahnya dan mencari bapaknya.
"Ada apa Nak?" tanya bapaknya.
"Pak, teman-teman aku banyak yang mengganti namanya, boleh tidak kalau nama aku juga diganti, pak?" Celotehnya sambil tersengal-sengal.

"Lo, kenapa teman-teman kamu menggati namanya?" tanya bapaknya penuh heran.
"Katanya biar keren, soalnya kita bukan SD lagi, kita sudah mau SMP, jadi namanya jangan kampungan." Anak itu menjelaskan pada bbapaknya Bapaknya tersenyum sambil menatap wajah putri kesayangannya.

"Nak, dengarkan ya sayang! Satu hari bapak menemukan sebuah nama yang cantik, nama itu adalah "Kartika", dan waktu itu ibumu sedang hamil. Bapak ingin sekali memiliki anak perempuan yang bernama Kartika, dan bapak pun bernazar. Jika anak yang dilahirkan ibumu adalah seorang perempuan, maka bapak akan menamainya Kartika,” jawab bapaknya dengan nada yang lembut.

"Takdir Allah, Nak. Ibumu melahirkan seorang perempuan, yang tangisannya membuat geger seisi rumah. Bapak bahagia, karena doa bapak diijabah, dan bapak sematkan nama yang cantik itu di anak perempuan bapak. Anak itu adalah kamu, Nak. Bapak mohon, jangan engkau malu, dan berbanggalah akan sebuah nama yang orang tuamu berikan!" sambung bapaknya.

Anak perempuan itu hanya mengangguk, dia belum sepenuhnya mengerti akan makna sebuah nama. Waktu pun begitu cepat berlalu, dan bapaknya sekarang telah tiada.
Kini, dengan seiring berjalannya waktu, perempuan itu merasa bangga dengan nama yang selalu tersemat di setiap tulisan-tulisannya.

Namun, satu hari dia merasa ada yang kurang, tidak tersemat sebuah nama di belakang namanya. Ketika perempuan lain dengan bangga menyematkan nama suaminya di belakang nama mereka, dia memilih menyematkan nama almarhum bapaknya di belakang namanya.

Nama itu, "Soetarjo".
Bukan tidak bangga dengan nama suaminya, tetapi yang dia tahu bahwa ada sebagian ulama yang melarang menyematkan nama suami dibelakang nama istrinya, karena itu penisbatan yang dilarang dan bisa merusak nasab.

Oleh karenanya, dengan bangga dia sematkan nama almarhum bapaknya di belakang namanya, dengan harapan dia bisa mewarisi kepintaran almarhum bapaknya yang sewaktu hidupnya gemar menulis.

Ya, almarhum bapaknya mempunyai kebiasaan menulis apapun yang dirasa penting. Dari mulai potongan ayat-ayat Al-Quran, sampai hal terkecil yang terjadi dalam hidupnya. Bahkan, sampai sekarang, masih ada satu dua tulisannya yang tersisa.

"Pak, lihatlah! Kini putrimu pun mewarisi kebiasaan bapak, putrimu senang menulis, pak. Putrimu menjadi penulis, pak. Andaikan bapak masih ada, akan aku bacakan semua karya tulis putri cengengmu ini. Aku yakin bapak pasti bangga. Karena, sewaktu kita masih bersama-sama pun, bapak selalu memuji setiap penampilanku, dan setiap karyaku. Walaupun menurutku dan menurut orang lain semua itu jelek,” gumamnya sambil menyeka air dari netranya, di kala dia sedang membaca karya tulisnya.

Kini dia bangga dengan "Kartika Soetarjo", namanya dan nama bapaknya. Dia pun mulai mengerti, bahwa nama selain doa, juga satu-satunya warisan abadi dari orang tua yang tidak akan pernah hilang apalagi diperebutkan.
"Terimakasih bapak, aku bangga dengan namaku dan namamu, semoga namamu menjadi penyebab baiknya namaku, dan namaku pun menjadi pengangkat nama baikmu. InsyaaAllah akan kujaga nama baikmu sampai akhir hayatku. Semoga namamu menjadi penyemangat dan inspirasi bagi tulisan-tulisanku dan semoga tulisan-tulisan kita menjadi amal jariayah yang pahalanya terus mengalir sampai ke surga-Nya. Aamiin ya rabbal'alamin,” ucapnya penuh harap.

Wallahu'alam bissawwab.
Via IBRAH
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Bencana Sumatra, Bukti Bahaya Bencana Perusakan Alam dalam Sistem Kapitalisme

Tanah Ribath Media- Desember 20, 2025 0
Bencana Sumatra, Bukti Bahaya Bencana Perusakan Alam dalam Sistem Kapitalisme
Oleh: Irna Ummu Hanin   (Aktivis Muslimah Dompu) TanahRibathMedia.Com— Jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di wilayah Sumatera hingga…

Most Popular

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Desember 19, 2025
Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Desember 20, 2025
Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Desember 20, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Terhubung tapi Terasing: Mengungkap Kesepian akibat Media Sosial di Era Kapitalisme Liberalisme

Terhubung tapi Terasing: Mengungkap Kesepian akibat Media Sosial di Era Kapitalisme Liberalisme

Oktober 02, 2025

Popular Post

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Desember 19, 2025
Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Desember 20, 2025
Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Desember 20, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us