Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Kenapa Standar Hidup Bukan Kebutuhan Hidup?
Opini

Kenapa Standar Hidup Bukan Kebutuhan Hidup?

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
14 Des, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Dhevyna Wahyu Tri Wardani
(Sahabat Tanah Ribath Media) 

TanahRibathMedia.Com—Buruh ramai-ramai merespon terkait standar hidup layak 2024 sebesar RP 1,02 juta perbulan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistika (BPS). Meski namanya ‘standar’, BPS menegaskan ini bukan kriteria layak atau tidaknya kehidupan warga Indonesia. Standar hidup layak hanya bagian dalam pengukuran indeks pembangunan mnusia (IPM) (CNN, 28-11-2024).

Dapat dikatakan BPS tidak tepat menggunakan istilah standar hidup seperti ujar Mirah kepada CNN Indonesia.com pada Kamis (28-11-2024). 

“Masalahnya, BPS menggunakan kalimat standar hidup jadi, masih rancu. Masyarakat juga kebinggungan seharusnya bukan standar hidup judulnya tetapi rata-rata penggeluaran. 

Negara ini menentukan standar hidup layak dengan jumlah minimal yang sejatinya tidak layak, tidak terwujudnya kesejahteraan pada masyarakat. Menunjukan bahwa seakan akan negara abai dengan kebutuhan warganya. Sehingga rakyat hidup serba kekurangan.

Katanya standar hidup layak namun, faktanya buruh dengan upah Rp1,02 juta harus hidup dengan terhimpit kekurangan. Bayangkan saja seorang ayah yang memiliki tanggungan seorang istri dan dua orang anak dengan gaji 1,02 juta seakan jauh dari kata cukup.

Pasalnya, rumah kontrakan,  paling murah saja kini harganya 500 ribu, belum lagi dikurang dengan kebutuhan kebutuhan primer lainya seperti makanan dan pakaian. Lalu kebutuhan lain berupa pendidikan dan kesehatan juga sulit untuk dibiayai. Inikah yang disebut standar hidup layak? Lalu dengan apa rakyat memenuhi kebutuhan kebutuhan yang belum mampu terpenuhi? Apakah pemerintah peduli akan hal ini?

Tentu pemerintah tak akan peduli, di dalam negara yang menganut sistem kapitalis ini akan mengedepankan keuntungan. Buruh hanya dipandang sebagai salah satu faktor produksi. Pandangan semacam ini akan mengantarkan pada sistem gaji dengan perhitungan kebutuhan paling minim.

Dan dalam sistem ini akan dengan mudah hal tersebut dapat diubah dengan perhitungan atas dasar keuntungan yang akan menekan para buruh, yang akan digaji seminimal mungkin. Dalam sistem yang tidak memanusiakan manusia ini akan menyamarkan keberadaan individu miskin yang dibalut dengan adanya angka yang menjadi ‘standar hidup layak.

Standar hidup layak yang memanusiakan manusia hanya ada pada sistem Islam. Standar hidup layak tidak hanya diukur dari gaji yang didapatkan oleh buruh, tetapi juga akan diukur dengan pemenuhan kebutuhan setiap individunya. 

Konsep tersebut tidak jauh dari apa yang telah diatur di dalam Islam dalam sistem ekonomi Islam dari prinsip dasarnya yakni (muamalah) yang berdasar kepada kesejahteraan dan keadilan.

Islam juga akan memberikan lapangan pekerjaan bagi laki-laki apalagi sudah berkeluarga. Agar dapat menafkahi keluargnya secara ma’ruf (layak) seperti pada firman Allah:
و على المولوده رزقهنّ وكسو تهنّ با المعروف لا تكلّف نفس الاّ وسعها                          
“Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya” ( TQS. Al Baqarah ayat 233).

Islam pun memiliki syariat dalam menetapkan gaji. Penetapan untuk memperkirkan gaji adalah dengan akad ijarah (kontrak kerja) yang menyatakan adanya jasa tertentu, gaji tidak diperkirakan berdasarkan produksi seorang pekerja.

Dan dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan hal tersebut akan ditanggung oleh negara. Negara akan memastikan pemenuhan kebutuhan ini bagi setiap individu. 

Negara sebagai raa’in (pengurus) yang dapat mengurusi rakyatnya dengan penuh tanggung jawab hanya ada bila sistem islam ditegakkan pada negara tersebut. Dengan ditegakkannya sistem ini akan lebih memudahkan untuk menjalankan syariat islam secara kaffah tanpa adanya kezaliman. 

Wallahua’lam bi ash shawwab.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Kemerdekaan yang Kehilangan Arah: Penjajahan Masih Mengikat Negeri Ini

Tanah Ribath Media- Agustus 25, 2025 0
Kemerdekaan yang Kehilangan Arah: Penjajahan Masih Mengikat Negeri Ini
Oleh: Mujiman (Lulusan API 3 - 2025) TanahRibathMedia.Com— Setiap tanggal 17 Agustus, suasana negeri berubah riuh. Bendera merah putih berkibar di …

Most Popular

Generasi Dikepung Maksiat, Islam Satu-satunya Penyelamat

Generasi Dikepung Maksiat, Islam Satu-satunya Penyelamat

Agustus 21, 2025
Rusaknya Generasi Akibat Penerapan Sistem Yang Salah

Rusaknya Generasi Akibat Penerapan Sistem Yang Salah

Agustus 21, 2025
Kelaparan di Gaza, antara Seruan Bantuan dan Kepemimpinan Umat

Kelaparan di Gaza, antara Seruan Bantuan dan Kepemimpinan Umat

Agustus 21, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023

Popular Post

Generasi Dikepung Maksiat, Islam Satu-satunya Penyelamat

Generasi Dikepung Maksiat, Islam Satu-satunya Penyelamat

Agustus 21, 2025
Rusaknya Generasi Akibat Penerapan Sistem Yang Salah

Rusaknya Generasi Akibat Penerapan Sistem Yang Salah

Agustus 21, 2025
Kelaparan di Gaza, antara Seruan Bantuan dan Kepemimpinan Umat

Kelaparan di Gaza, antara Seruan Bantuan dan Kepemimpinan Umat

Agustus 21, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us