Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Straight News Awalnya HTS Ingin Menegakkan Khilafah, Tapi...
Straight News

Awalnya HTS Ingin Menegakkan Khilafah, Tapi...

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
19 Des, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

TanahRibathMedia.Com—Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Aswar, Ph.D. menjelaskan kronologi penggulingan rezim Bashar Assad oleh al-Qaeda yang tadinya di tahun 2014, ramai narasi penegakan khilafah, namun di tahun 2024 oleh HTS (Hay'at Tahrir al-Sham) narasi itu senyap.

"Jadi HTS ini, memang niat dari awal bukan mendirikan negara khilafah, sebagaimana kelompok jihad di tahun 2014,  yang mereka cita-citakan. Tetapi akhirnya, mereka hanya fokus ingin menumbangkan Assad, dan menyatukan kelompok beberapa fraksi untuk melawan Assad. Jadi cita-citanya bergeser menjadi perubahan nasional," bebernya dalam Diskusi: Revolusi Suriah; Kemenangan Siapa? Pada Selasa (10-12-2024) di kanal YouTube Peradaban Islam ID.
 
Menurutnya pergeseran tujuan ini dimulai dari Abu Muhammad al-Jaulani yang memisahkan diri dari al-Qaeda, setelah mereka kalah dari Rusia. Awalnya, al-Jaulani merupakan pimpinan dari Jabbah Nusrah atau kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda. 

"Saya kira, di tahun 2014 di masa Jabah Nusrah, termasuk kelompok Ahrar al-Syam, dan macam-macam kelompok jihad yang pada waktu itu mengibarkan bendera al-Liwa dan ar-Rayah, dan akan menegakkan khilafah, namun di tahun 2016 terjadi perpecahan di kelompok ini, setelah mereka tersudut dalam serangan-serangan Rusia," ujarnya.

Kemudian, kata Hasbi, Abu Muhammad al-Jaulani membentuk kelompok baru, yang pada akhirnya membentuk HTS dengan perbedaan cara pandang al-Jaulani. Kita akan pahami kenapa al-Jaulani membuka diri terhadap kelompok-kelompok yang didukung oleh Turki, karena niatnya menciptakan Suriah yang lepas dan bebas dari Basar Assad

Selanjutnya ia memaparkan mengenai keinginan al-Qaeda untuk jihad menegakkan khilafah dan keberadaan HTS yang begitu terbuka dengan berbagai kelompok Islam dan moderat.

"Kalau di al Qaeda terjadi serangan langsung terhadap pemerintahan Suriah, jadi Suriah langsung dihancurkan atau kita membangun wilayah dengan menguasai wilayah tertentu dulu. Artinya, al Qaeda pengen Jihad kemudian menegakkan khilafah. Nah, akan tetapi setelah HTS membangun dan menguasai Idlib, al-Jaulani terbuka untuk berkoalisi dengan berbagai kelompok, baik kelompok-kelompok Jihad Islam, atau kelompok-kelompok moderat, bahkan termasuk Free Syrian Army, sudah mau terbuka komunikasi. Bahkan di Idlib pun dalam beberapa laporan, mengatakan bahwa wilayah Idlib itu terbuka dengan bantuan-bantuan kemanusiaan dari luar, termasuk PBB. al-Jaulani dalam konteks HTS melakukan hal yang al-Qaeda tidak mau melakukan," terangnya.

Ustaz Hasbi, sapaan akrabnya juga menilai di beberapa tahun terakhir al-Jaulani membuka diri ke media internasional. Bahkan ketika diwawancarai oleh wartawan Amerika, Martin Smith, menanyakan, mengapa al-Jaulani mau diwawancarai oleh wartawan Amerika yang selama ini enggak mau.

"Lebih lanjut, dalam wawancara itu al-Jaulani mengatakan, saya tidak mau melakukan serangan ke Amerika, saya tidak mau melakukan serangan ke barat, saya hanya ingin fokus menumbangkan rezim Bashar Assad dan mendirikan negara kita," tandasnya.

Ada kutipan yang merekam transformasi al-Jaulani dari bagian kelompok jihad Islam ke bagian moderasi. "Ketika masih di Jabah Nusroh, muncul di depan publik menggunakan sorban, sisi kanannya ada simbol-simbol jihad yang sering dipakai. Kalau sekarang di HTS pakaiannya lebih sederhana tidak lagi ada simbol-simbol jihad," pungkasnya.[] Novita Ratnasari
Via Straight News
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Bencana Sumatra, Bukti Bahaya Bencana Perusakan Alam dalam Sistem Kapitalisme

Tanah Ribath Media- Desember 20, 2025 0
Bencana Sumatra, Bukti Bahaya Bencana Perusakan Alam dalam Sistem Kapitalisme
Oleh: Irna Ummu Hanin   (Aktivis Muslimah Dompu) TanahRibathMedia.Com— Jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di wilayah Sumatera hingga…

Most Popular

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Desember 19, 2025
Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Desember 20, 2025
Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Desember 20, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Terhubung tapi Terasing: Mengungkap Kesepian akibat Media Sosial di Era Kapitalisme Liberalisme

Terhubung tapi Terasing: Mengungkap Kesepian akibat Media Sosial di Era Kapitalisme Liberalisme

Oktober 02, 2025

Popular Post

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Desember 19, 2025
Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Desember 20, 2025
Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Desember 20, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us