Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Kenakalan Remaja Makin Ngeri, Islam Solusi Hakiki
Opini

Kenakalan Remaja Makin Ngeri, Islam Solusi Hakiki

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
11 Mei, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh:Sujilah
(Pegiat Literasi) 

TanahRibathMedia.Com—Tindak kriminal di kalangan remaja makin hari kian meresahkan, seolah tiada hentinya. Seperti yang terjadi di Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kapolres setempat, Kombes Pol Kusworo Wibowo menyatakan bahwa pihaknya berhasil menangkap  enam orang pelaku pengeroyokan, yang terdiri dari 2 orang dewasa, yakni Ap(19) dan A(20), sementara empat lainnya masih berusia 15-16 tahun dan berstatus pelajar. 

Diduga pelaku melakukan pengeroyokan lantaran tersulut cemburu. Peristiwa ini  terjadi dalam perjalanan pulang, dengan memepet motornya  ia pun menyuruh berhenti. Tiba-tiba dari salah satu pemuda memukul kepala korban dengan batu   hingga bagian tempurung kepala bagian belakang terluka. Atas perbuatannya pemuda ini  diancam 9 tahun penjara (Kompas.com, 22-4-2024).

Selain fakta di atas, masih banyak lagi kasus serupa yang juga dilakukan oleh remaja seperti: pencurian, tawuran, pembegalan, kasus perkosaan, bahkan pembunuhan. Hal ini tentu makin menambah panjang catatan kriminal di negeri ini. Dari fakta tersebut nampak bahwa problem kenakalan remaja juga anak sudah memasuki fase yang sangat mengkhawatirkan. 

Inilah realita para remaja di bawah pengaturan sistem kapitalisme sekuler. Kapitalisme yang mengagungkan kebebasan telah menjerumuskan para remaja bergaya hidup liberal, menabrak syariat demi meraih kepuasan materi dan jasadi. Mudah tersulut emosi bila kepentingannya terganggu. Hidup hanya sekedar untuk having fun, mengikuti tren dan budaya barat yang bertentangan dengan nilai agamanya. 

Sekularisme yang menjauhkan agama dari kehidupan telah melemahkan akidahnya, bahkan tidak mengenal ajaran agamanya sendiri. Jiwa dan pemikirannya kering serta kosong dari keimanan dan nilai-nilai Islam. Menjadikan kontrol diri melemah, tidak mampu mengendalikan diri. 

Lingkungan tempat bernaung dan bergaulnya para remaja sama-sama mengadopsi kebebasan. Sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadiannya. Pola asuh keluarga yang minim pemahaman agama, sekolah yang menerapkan kurikulum sekular, akan sulit menciptakan generasi berkepribadian tangguh. Diperparah minimnya teladan dari para pemangku kebijakan serta tontonan yang dijadikan sebagai tuntunan. 
Andaikan negeri ini serius menjaga generasi, tidak mungkin membiarkan tontonan yang merusak begitu mudah diakses. Tidak mungkin membiarkan minuman keras beredar bebas. Tidak mungkin agama dijauhkan dari pengaturan hidup. Sementara peran negara sangatlah dominan. Sanksi yang diberlakukan pun cenderung mandul, terbukti kasus bukan berkurang. 

Untuk mengembalikan para remaja kepada jati dirinya, memahami tujuan hidupnya, haruslah berada di bawah naungan sistem shahih yaitu sistem Islam. Di bawah sistem Islam seluruh lapisan masyarakat akan dikondisikan agar taat kepada Allah Swt. menjauhi maksiat.

Islam menaruh perhatian besar pada generasi, diawali dari keluarga yang harus memahami pola asuh dan pola didik bagi para putra putrinya. Akidah sangat penting ditanamkan sejak dini. Orangtua memberi bekal pemahaman Islam kepada anak agar terbiasa beramal dan berperilaku sesuai syariat. Yang tujuannya supaya dalam diri anak tersebut tertanam keimanan dan ketaatan.

Selanjutnya sekolah dan masyarakat, dari sinilah akan ada siklus pertemanan  yang memberi dampak lebih besar terhadap perilaku remaja. Pendidikan berbasis akidah dan masyarakat yang melakukan amar makruf nahyi munkar meneruskan pembentukan kepribadian generasi. 

Adapun yang sangat dominan adalah negara. Keluarga dan lingkungan yang baik  tidak akan terwujud jika tidak ada peran negara yang menciptakan suasana takwa pada setiap individu rakyat dengan menerapkan kurikulum dan sistem pendidikan Islam secara menyeluruh.

Negara berfungsi sebagai penjaga bagi generasi dan masyarakat pada umumnya. Mengawasi ketat berbagai ide, pemikiran, maupun tontonan yang merusak. Para pejabat yang terseleksi berdasarkan keimanan dan kemampuan. Serta akan memberlakukan sanksi tegas jika ada yang melanggar syariat. Sehingga tidak mudah diikuti oleh yang lainnya. 

Demikianlah kemampuan sistem Islam meminimalisir kenakalan remaja dari akarnya. Maka hanya kembali kepada penerapan Islam kaffahlah generasi akan diselamatkan

Wallahu’alam bishshowab
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah

Tanah Ribath Media- Desember 15, 2025 0
Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah
Oleh: Kartika Soetarjo ( Penulis dan Pengasuh Pengajian Anak-Anak Raudhatul Jannah) TanahRibathMedia.Com— "Waktu adalah misteri yang tak perna…

Most Popular

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Desember 12, 2025
Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Desember 13, 2025
Banjir Sumatra, Bukti Kebobrokan Kapitalisme

Banjir Sumatra, Bukti Kebobrokan Kapitalisme

Desember 11, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Desember 12, 2025
Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Desember 13, 2025
Banjir Sumatra, Bukti Kebobrokan Kapitalisme

Banjir Sumatra, Bukti Kebobrokan Kapitalisme

Desember 11, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us