Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Nafsiah Hikmah Ramadan: "Mati Lampu"
Nafsiah

Hikmah Ramadan: "Mati Lampu"

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
13 Mar, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Maman El Hakiem
(Sahabat Tanah Ribath Media) 


Hari kedua Ramadan.

Ketika tiba-tiba aliran listrik ke rumah kita terputus, sudah pasti banyak hal yang membuat aktivitas tersendat, terlebih lagi saat malam Ramadan. Putusnya aliran listrik bisa disebabkan berbagai hal seperti cuaca, bencana alam atau kondisi perang.

Kehidupan manusia saat ini umumnya sangat bergantung dengan kebutuhan pasokan listrik, baik sebagai alat penerang, memasak, komunikasi dan lainnya. Mati lampu sebentar saja bisa menyebabkan banyak kerugian. Namun, di belahan dunia sana yang masih berkecamuk, misalnya Gaza, realitasnya jauh dari pemandangan yang diharapkan. Matinya lampu bukan hanya mengganggu aktivitas, tetapi juga merenggut sebagian besar kualitas hidup.

Mati Lampu Saat Ramadan

Matinya lampu di Bulan Ramadan menghadirkan tantangan tersendiri bagi kaum muslim di seluruh dunia. Aktivitas seperti sahur, berbuka puasa, dan ibadah malam menjadi terganggu ketika listrik tiba-tiba padam. Meskipun masyarakat mungkin terbiasa dengan pemadaman listrik sesekali, namun di Bulan Ramadan, dampaknya terasa lebih mendalam.

Puasa dan ibadah malam yang dipraktikkan selama bulan suci ini memerlukan konsentrasi, ketenangan, dan keteraturan. Namun, ketika lampu padam, semua itu terganggu. Bahkan, di beberapa daerah, sumber daya cadangan seperti generator juga tidak selalu dapat diandalkan, meningkatkan ketidakpastian dan kesulitan bagi masyarakat yang ingin menjalankan ibadah dengan lancar.

Gelapnya Kehidupan Sehari-hari

Di sini mungkin menghadapi matinya lampu hanya selama beberapa jam, sementara di Gaza mengalami terputusnya aliran  listrik yang lebih ekstrem. Di Gaza, kehidupan sehari-hari berlangsung dalam kegelapan yang hampir konstan karena pasokan aliran listrik yang kritis.

Putusnya aliran  listrik yang berkepanjangan telah menjadi kenyataan yang menyedihkan bagi penduduk Gaza. Mereka terpaksa menghadapi tantangan sehari-hari seperti menyediakan air bersih, menjaga makanan agar tetap segar, dan menjalankan aktivitas rumah tangga dasar tanpa listrik. Selain itu, akses terhadap fasilitas kesehatan dan pendidikan juga terbatas karena infrastruktur yang rusak dan kurangnya sumber daya. Kehidupan sehari-hari terasa gelap.

Hikmah di Tengah Keterpurukan

Matinya lampu sering membuat orang mengeluh dan bersikap emosional, baik pada masyarakat umum,  maupun khususnya di Gaza, tampaknya tak terelakkan, namun tetap ada hikmah yang bisa diambil dari situasi tersebut. Di balik ketidaknyamanan dan kesulitan, ada pelajaran berharga tentang kesabaran, kebersamaan, dan ketahanan. Masyarakat Gaza sudah teruji kesabarannya sekali pun perhatian masyarakat dunia tak kunjung menjadi nyata, hanya sebatas retorika para penguasa.

Bulan Ramadan mengajarkan kaum muslim untuk bersabar dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan, termasuk ketika harus menghadapi keterbatasan dan gangguan. Sementara itu, kondisi di Gaza memperkuat solidaritas sosial dan kekuatan komunitas dalam menghadapi kesulitan bersama-sama.

Kegelapan di Akhirat

Matinya lampu di Bulan Ramadan dan keterputusan listrik yang terus-menerus di Gaza adalah pengingat yang menyakitkan akan ketidaksetaraan dan penderitaan yang dialami oleh banyak orang di dunia ini. Namun, di tengah-tengah kegelapan, ada sinar harapan yang terpancar dari ketabahan, kebersamaan, dan keteguhan hati manusia untuk tetap melangkah maju. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari setiap tantangan yang kita hadapi, dan bersama-sama berupaya untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua.

Kaum penjajah yang selama ini telah membuat penderitaan terhadap rakyat Gaza dengan kezalimannya yang luar biasa, mengurung rakyat Gaza tanpa pasokan makanan, air bersih, terputusnya sarana komunikasi dan listrik. Mereka yang berbuat demikian kelak di akhirat berada dalam kegelapan yang tergambar di dalam Surah An- Nur ayat 40:

"Bagaikan gelap gulita di lautan yang dalam, yang tergulung ombak, di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun."

Ayat ini menggambarkan betapa kelamnya keadaan orang-orang kafir di akhirat. Mereka terlunta-lunta dalam kegelapan tanpa adanya cahaya atau bantuan apapun. Hal ini menegaskan bahwa kegelapan bukan hanya fisik, tetapi juga spiritual, yang mencerminkan keadaan hati yang terpinggirkan dari cahaya petunjuk Allah untuk beriman dan beramal saleh ketika hidup di dunia.

Wallahu'alam bish Shawwab.
Via Nafsiah
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Rekening Terblokir? Islam Menjamin Hak Kepemilikan Harta

Tanah Ribath Media- Agustus 11, 2025 0
Rekening Terblokir? Islam Menjamin Hak Kepemilikan Harta
Oleh: Hesti Nur Laili, S.Psi (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Bayangkan jika suatu hari kita ingin menarik uang untuk kebutuhan m…

Most Popular

Brutalitas Zionis Semakin Menjadi, Saatnya Perjuangkan Khilafah sebagai Solusi

Brutalitas Zionis Semakin Menjadi, Saatnya Perjuangkan Khilafah sebagai Solusi

Agustus 07, 2025
Ratap dan Harap

Ratap dan Harap

Agustus 06, 2025
Potret Keruh 80 Tahun Indonesia Merdeka

Potret Keruh 80 Tahun Indonesia Merdeka

Agustus 07, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023

Popular Post

Brutalitas Zionis Semakin Menjadi, Saatnya Perjuangkan Khilafah sebagai Solusi

Brutalitas Zionis Semakin Menjadi, Saatnya Perjuangkan Khilafah sebagai Solusi

Agustus 07, 2025
Ratap dan Harap

Ratap dan Harap

Agustus 06, 2025
Potret Keruh 80 Tahun Indonesia Merdeka

Potret Keruh 80 Tahun Indonesia Merdeka

Agustus 07, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us