Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Tsaqafah Politik dalam Satu Kaleng Kue
Tsaqafah

Politik dalam Satu Kaleng Kue

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
31 Okt, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp


Oleh: Maman El Hakiem

TanahRibathMedia.Com—Sistem politik demokrasi sering kali diwarnai oleh perseteruan antara berbagai kepentingan politik. Terlepas dari perbedaan dan konflik yang terlihat, demokrasi seringkali mempertahankan prinsip sekularitas sebagai satu kesepakatan fundamental yang menjadi dasar bagi kelangsungan sistem politik demokratis.

Perseteruan politik adalah ciri khas dalam sistem politik demokrasi. Partai politik, kelompok masyarakat, dan individu dengan ideologi yang beragam bersaing untuk memperoleh kekuasaan dan memengaruhi kebijakan publik. Perseteruan ini mencakup perdebatan politik, kampanye pemilu yang sengit, dan pertarungan antara berbagai kepentingan. Namun, di balik keramaian ini, sistem politik demokrasi memiliki satu kesepakatan mendasar yang hampir semua pemangku kepentingan politik mendukung: sekularisasi.

Sekularitas merujuk pada pemisahan antara agama dan negara. Dalam sistem politik demokrasi sekuler, keputusan politik tidak boleh didasarkan pada agama atau keyakinan keagamaan tertentu. Ini adalah prinsip yang mendasar yang memungkinkan masyarakat yang beragam agama dan keyakinan untuk hidup bersama secara damai dalam satu sistem politik.

Meskipun berbagai kelompok masyarakat dan partai politik mungkin memiliki pandangan berbeda tentang berbagai isu politik dan sosial, sekularitas tetap menjadi fondasi yang kuat dalam menjaga kedamaian dan stabilitas dalam sistem politik demokrasi. Prinsip ini memastikan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam proses politik tanpa diskriminasi berdasarkan agama atau keyakinan mereka.

Kesepakatan untuk menjaga sistem politik demokrasi sekuler adalah langkah kunci dalam menjaga stabilitas dan berkelanjutan dalam suatu negara. Meskipun perseteruan politik dapat menjadi hiruk-pikuk yang keras, prinsip sekularitas adalah landasan yang memungkinkan sistem politik ini untuk terus berjalan dengan baik.

Ketika partai-partai politik dan pemimpin politik berbagai aliran ideologi saling bersaing, mereka tetap memiliki kesamaan dalam mendukung prinsip sekularitas. Hal ini seperti aneka macam kue dalam satu kaleng, mereka berada dalam satu sistem politik yang jauh dari idealisme. Kenyataan ini memastikan,  bahwa agama tidak menjadi rujukan dalam mengatur urusan publik. Dalam hal ini, demokrasi sekuler adalah wadah yang inklusif untuk berbagai pandangan dan keyakinan, sehingga terlihat harmonis, padahal yang terjadi kekacauan aturan karena mengikuti hawa nafsu manusia belaka.

Demokrasi adalah sistem yang rapuh karena lahir dari keinginan  manusia untuk membuat aturan sendiri dalam menata kehidupan publik, agama dalam hal ini syariat Islam disudutkan hanya pada ruang pengamalan ibadah ritual individual, itu pun dengan selera masing-masing seperti kue dalam satu kaleng. 

Padahal, di dalam syariat Islam terdapat beberapa dalil yang menegaskan, bahwa hanya hukum Allah sebagai yang paling baik. Salah satu contoh dalilnya adalah ayat dari Al-Quran Surah Al-Kahfi (18:26) yang berbunyi:

"Katakanlah: Allah lebih mengetahui berapa lama mereka tinggal. Bagi Allah-lah semuanya yang gaib di langit dan di bumi. Dan bagaimana kamu dapat mengetahui, bisa jadi saat kamu menghitungnya adalah mereka telah mencapai umur tua?"

Ayat ini menekankan bahwa hanya Allah yang memiliki pengetahuan yang sempurna tentang segala hal dan hukum-Nya adalah yang terbaik. Oleh karena itu, aturan dan hukum Allah dianggap sebagai yang tertinggi dan paling baik dalam  mengatur kehidupan di dunia ini.

Wallahu'alam bish Shawwab.
Via Tsaqafah
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Kemiskinan dalam Permainan Standar Ala Kapitalisme, Islam Wujudkan Kesejahteraan

Tanah Ribath Media- Agustus 06, 2025 0
Kemiskinan dalam Permainan Standar Ala Kapitalisme, Islam Wujudkan Kesejahteraan
Oleh: Yuyun Maslukhah S.Sn (Pemerhati Masalah Sosial) TanahRibathMedia.Com— Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim kemiskinan menurun pada maret 2…

Most Popular

Krisis Thailand-Kamboja dan Ilusi Perdamaian Nasionalisme

Krisis Thailand-Kamboja dan Ilusi Perdamaian Nasionalisme

Juli 31, 2025
Kurikulum Cinta Kemenag: Proyek Deradikalisasi Sejak Dini

Kurikulum Cinta Kemenag: Proyek Deradikalisasi Sejak Dini

Agustus 02, 2025
Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Juli 31, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023

Popular Post

Krisis Thailand-Kamboja dan Ilusi Perdamaian Nasionalisme

Krisis Thailand-Kamboja dan Ilusi Perdamaian Nasionalisme

Juli 31, 2025
Kurikulum Cinta Kemenag: Proyek Deradikalisasi Sejak Dini

Kurikulum Cinta Kemenag: Proyek Deradikalisasi Sejak Dini

Agustus 02, 2025
Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Juli 31, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us