SP
Akibat Kerakusan, Rakyat Dikorbankan dan Musibah Terjadi di Mana-Mana
TanahRibathMedia.Com—Dilansir dari Okezone.com (29-11-2025), beberapa daerah di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Sejumlah rumah di Aceh, Langsa, Binjai, Medan hingga Tapanuli terendam Banjir. Tanah longsor di Banjarnegara dan Perbukitan Jawa, menyapu apapun yang di lewatinya. Erupsi Semeru di Lumajang pun belum berhenti, membuat warga terpaksa meninggalkan tanah tempat mereka tinggal.
Bencana yang datang silih berganti ini bukan sekadar rangkaian musibah alam biasa. Ada tangan-tangan manusia yang ikut andil, terutama kerakusan yang membutakan hati para penguasa dan pemilik modal. Hutan digunduli tanpa ampun, bukit dikeruk demi keuntungan, dan sungai-sungai dipersempit oleh bangunan yang berdiri tanpa izin yang jelas. Ketika keseimbangan alam dirusak, maka tak heran jika alam menagih kembali haknya. Sesuai dengan Firman Allah Swt. dalam QS Ar-Rum ayat 41 :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Yang artinya:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Dalam Sistem Kapitalis Sekularisme, rakyat selalu menjadi korban paling pertama. Mereka kehilangan rumah, harta, bahkan nyawa. Namun suara mereka sering kali tenggelam di antara hiruk-pikuk kepentingan elite yang lebih sibuk menjaga kekuasaan daripada menjaga keselamatan rakyatnya. Bantuan tak jarang datang terlambat, penanganan bencana pun seringkali hanya bersifat sementara tanpa mengubah akar masalah yang terus dibiarkan.
Alhasil nampak jelaslah kebobrokan dari Sistem yang diterapkan saat ini.
Inilah akibat kerakusan para penguasa, yang mengakibatkan kerusakan merajalela, sementara rakyat dipaksa menanggung beban. Musibah yang terjadi di berbagai daerah seharusnya menjadi peringatan keras bahwa kebijakan yang abai pada lingkungan hanya akan membawa kehancuran yang lebih besar.
Sudah waktunya kita bersuara lebih lantang, menuntut pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk kembali menegakkan Aturan Islam, Aturan yang bersumber dari Allah Swt. yang mempunyai wewenang sebagai Al Hakim (Pembuat Hukum).
Karena sejatinya hanya dengan Sistem Islam-lah segala problematika hidup manusia termasuk bencana bisa terselesaikan.
Wallahu'alam bishawab.
Ulpasari
(Komunitas Ibu Peduli Generasi)
Via
SP
Posting Komentar