Puisi
Tak kan terhenti untukmu, Gaza
Oleh: Ayu Lusfita Aprillia
TanahRibathMedia.Com—Tujuh ratus satu hari berlalu sudah
Ribuan syuhada gugur dengan indah
Kota nan indah kini berubah
Menyisakkan pilu lantaran gempuran penjajah
Derita masih bergulir hebat
Nestapa masih terus menyayat
Kabar mereka masih nampak dimuat
Namun tak ada satupun pemimpin dunia mau berbuat
Penyiar hampir semua dihabisi
Saat siaran langsung tengah terjadi
Zionis keji tak ada lagi hati
Ingin terus menghabisi, gempuran ingin ditutupi
Dukungan kemanusiaan amat terhalangi
Hatta bencana kelaparan menjadi jadi
Bukan hanya dengan bom lagi
mereka dibiarkan wafat tanpa nutrisi
Jemu
Berharap pada negeri di depan mata
Menengok pemimpin Islam bersinergi dengan penjajah
Mengiris hati, mengurut dada
Padahal jutaan manusia pembela membuncah
Duh Rabbi…
Masihkah ada pemimpin umat yang peduli?
Kemana lagi mereka harus bergantung kini?
Ya Nabi... sebagai umatmu kami tak tahu lagi
Pada siapa harapan kebebasan mampu diraih
Baitul maqdis tengah terjajah
Miliaran umat tengah terpecah belah
Akankah adanya junnah?
Ya ummat, jagalah ilmu dan bersiaplah
Jikalau hanya sedikit umat yang bertindak
Kami kan terus bersuara hingga serak
Jikalau tak ada satupun pemimpin dunia yang tergerak
Kami tak kan terhenti hingga Islam tegak
Mereka, bukan negeri yang butuh pengakuan
Mereka dan kita, butuh akan persatuan
Bersatunya umat adalah jalan harapan
Khilafah sebagai junnah harus diperjuangkan
Via
Puisi
Posting Komentar