Opini
Gaza, Tidak akan Padam Semangatmu Meraih Kemuliaan Hakiki
Oleh: Zahra Tenia
(Aktivis Muslimah)
TanahRibathMedia.Com—Israel kalah. Perang yang terjadi di Gaza Palestina sejak Oktober 2023 hingga hari ini belum selesai. Meskipun infrastruktur sudah sangat hancur, namun nyatanya Israel belum mampu mengalahkan para pejuang kiblat pertama umat Islam tersebut. Israel semakin membabi-buta dalam meluncurkan serangan. Tidak pandang bulu, meskipun terhadap wanita, anak-anak maupun jurnalis yang berkepentingan untuk meliput berita. Sebanyak 6 Jurnalis Gaza tewas pada serangan brutal melalui pesawat udara pada Minggu (8/8). Total terdapat sebanyak 242 jurnalis yang terbunuh semenjak perang dimulai (www.antaranews.com, 12-8-2025).
Aksi kebengisan Israel telah lama mendapatkan reaksi dari berbagai penjuru dunia, baik nasional maupun internasional. Kecaman tidak luput diberikan oleh PBB sebagai lembaga perdamaian dunia. Namun sayang peringatan dan kecaman itu tidak sedikit pun dihiraukan oleh Israel, bahkan dengan berbagai cara, Israel sengaja memblokade bantuan yang berdatangan untuk menciptakan kelaparan di Gaza dan menewaskan mereka secara perlahan. Masyarakat sipil berteriak, mengecam, dan menangis melihat korban terus berjatuhan. Namun seakan itu semua tidak pernah terdengar dan terlihat di telinga dan mata para penguasa negara di dunia ini baik muslim maupun nonmuslim.
Usulan relokasi penduduk Gaza juga semakin menguatkan tujuan Zionis Israel untuk bisa menguasai secara penuh wilayah Palestina.
Mencoba Menutup Mata Dunia
Tindakan Israel membunuh para jurnalis tidak lain dikarenakan mereka ingin mencoba menutup telinga dunia tentang kebenaran informasi terkait fakta kejahatan Israel selama ini. Upaya meniadakan jurnalis sama artinya dengan menghapus semangat perjuangan umat Islam di Gaza maupun di luar Gaza. Melalui para jurnalislah setiap realita yang terjadi di Gaza dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Jika informasi kejahatan hilang, dunia akan merasa tidak terjadi apa-apa dan tidak perlu memperjuangkan apa-apa.
Apa yang dilakukan Israel sejatinya menunjukkan kelemahan bangsa penjajah tersebut. Sungguh sangat tidak adil ketika kekuatan yang berperang tidak didasarkan pada kesamaan senjata maupun dukungan negara adidaya. Namun, anehnya Israel kewalahan dan menggunakan cara-cara kotor untuk memenangkan pertempuran.
Peristiwa ini disaksikan oleh penguasa negeri muslim, namun mereka tetap tidak mengirimkan satu pun tentara untuk membela rakyat Palestina. Dinding Nasionalisme telah membatasi ruang iman dalam dada mereka, sehingga mereka tersandera dan tidak berkuasa untuk bergerak.
Umat Islam Pasti Menang
Berbagai cara yang dilakukan oleh Israel tidak akan mampu meredam perjuangan rakyat Palestina. Meski tidak ada jurnalis satu pun atau pendukung dari negeri muslim manapun mereka tetap akan berjuang. Harapan mereka tidak pernah hilang, karena hanya bergantung pada Allah Swt. satu-satunya zat yang tidak akan pernah membiarkan mereka sendiri berjuang dijalan-Nya. Mereka meyakini kebenaran, bahwa kemuliaan hanya akan didapat dengan meninggikan kalimat-Nya. Mereka tidak takut mati, justru itulah yang mereka cari. Mereka tidak takut sakit, karena sakit itulah yang kelak akan mengantarkan pada syurganya Allah Swt., satu-satunya tempat peristirahatan terbaik.
Mereka akan terus bergerak dan berjuang sampai sang pemilik kehidupan mengatakan saatnya untuk pulang.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Imran ayat 169-170 yang berbunyi:
وَلَا تَحۡسَبَنَّ الَّذِيۡنَ قُتِلُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ اَمۡوَاتًا ؕ بَلۡ اَحۡيَآءٌ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ يُرۡزَقُوۡنَۙ ١٦٩.فَرِحِيۡنَ بِمَاۤ اٰتٰٮهُمُ اللّٰهُ مِنۡ فَضۡلِهٖ ۙ وَيَسۡتَبۡشِرُوۡنَ بِالَّذِيۡنَ لَمۡ يَلۡحَقُوۡا بِهِمۡ مِّنۡ خَلۡفِهِمۡۙ اَ لَّا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَۘ ١٧٠
Yang artinya:
“Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup, di sisi Tuhannya mendapat rezeki. Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan senang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”
Umat Islam tidak boleh lelah dan menyerah. Berbagai berita terkait Gaza tidak boleh membuat merasa bosan dan patah semangat, hanya berpangku tangan, dan berdoa sambil berucap "kapan derita Gaza bisa berakhir?". Bukan kata-kata ini yang harus keluar, melainkan umat Islam harus terus bergerak dan semakin semangat menyuarakan solusi fundamental, tuntas dan menyeluruh bagi rakyat Palestina yakni hanya dengan Jihad dan Khilafah.
Perlu diingat, hadirnya solusi jihad tidak akan sempurna jika tidak ada negara yang melakukannya. Butuh institusi formal yang didukung dengan teknologi, militer dan, persenjataan yang lengkap dan canggih sehingga dapat menggentarkan dan menghancurkan Zionis dan sekutu-sekutu.
Sejarah telah membuktikan keberadaan Khilafah telah mewujudkan perdamaian selama ratusan tahun lamanya. Umat Islam, Kristen dan Yahudi hidup damai dalam dalam naungan khilafah.
Khatimah
Khilafah hanya akan tegak kembali jika ada yang memperjuangkan kehadirannya kembali, sebagaimana firman Allah Swt. dalam surat Al Imran ayat 104 yang artinya:
"Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Perjuangan membebaskan palestina tidak bisa dilakukan sendirian, umat Islam harus bersatu dalam satu komando menyuarakan solusi hakiki palestina bersama sebuah jamaah dakwah politik yang bersifat internasional.
Wallahu alam.
Via
Opini
Posting Komentar