Sastra
S-Line, Aib yang Dipamerkan
Oleh: Nabila Zidane
TanahRibathMedia.Com—Di negeri yang katanya merdeka,
Anak muda tersenyum bangga,
Di atas kepala garis merah membara,
Bukan mahkota, tapi jejak zina.
S-Line katanya tren zaman,
Tanda “pengalaman” bukan dalam ilmu Qur'an,
Tapi dalam dosa yang dibanggakan,
Aib yang Allah tutupi, mereka pamerkan.
Filter jadi ajang lomba syahwat,
Pose sok asyik, caption penuh niat,
“Be yourself,” katanya, tanpa sadar
Sedang menyusuri jalan yang sangat berbahaya dan liar.
Pendidikan kita? Sekuler mendalam,
Tak kenal malu, tak kenal haram.
Ngajarin anak sains dan hitung-hitungan,
Tapi tak ajarkan takut kepada Tuhan,
Mereka tahu cara pakai kondom,
Tapi tak tahu zina itu kehinaan yang dalam.
Tahu teori konsensual luar kepala,
Tapi tak paham tafsir Al-Isra ayat tiga dua.
Namun negara malah bagi-bagi pelindung,
Bukan lindungi akhlak, tapi mendukung,
Seks aman katanya, biar sehat jasmani,
Padahal rohaninya hancur tak berseri.
Yang rajin ke masjid disebut radikal
Yang pamer aurat malah disanjung bak manusia hilang akal
Yang bawa sajadah disebut kolot
Yang bawa dosa malah viral dan disupport
Wahai negeri, wahai umat,
Solusi kebobrokan moral bukan sekadar ceramah lewat,
Tapi penerapan sistem Islam yang kaffah dan kuat,
Yang tanam iman, bukan sekadar seragam rapat.
Pendidikan Islam bukan soal nilai ujian,
Tapi bentuk akhlak, budi, dan keimanan.
Anak dididik bukan jadi robot kerja,
Tapi jadi pejuang dakwah pembela syariah-Nya.
Ilmu dipelajari demi taat,
rasa malu dijaga sebagai martabat.
Zina dicegah dari akarnya,
Bukan ditoleransi pakai dalih "suka sama suka".
Negara bukan penonton konten rusak,
Tapi pelindung akhlak generasi agar tak retak
Maka lekaslah bergerak
Wahai umat, sadarlah segera,
kebebasan tanpa iman hanyalah bencana.
Penerapan sistem Islam bukan nostalgia,
Tapi jawaban dari krisis moral yang nyata.
Via
Sastra
Posting Komentar