Opini
Solusi Hakiki Pembebasan Palestina
Oleh: Ayu Septia
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Seruan pembebasan Palestina kembali digaungkan, banyak dari umat Islam yang masih peduli dengan kondisi terpuruknya warga Palestina, sudah puluhan tahun Palestina dijajah secara habis-habisan oleh penjajah Israel la’natullah tanpa memperdulikan hak asasi manusia. Mirisnya lagi Israel juga memblokade dan menutup segala jenis bantuan untuk Palestina. Umat Islam mustahil untuk berharap kepada penguasa-penguasa negara Muslim karena mereka (penguasa) juga pro dengan Israel karena Presiden Indonesia juga akan membebaskan Palestina dan mengakui keberadaan Israel sebagai negara.
Namun masih banyak umat Islam yang hatinya tergerak untuk membela warga Palestina dan menunjukkan kemarahan umat yang sangat besar.
Seperti yang dilansir dari Republika (14 Juni 2025), gerakan Global March to Gaza yang sedang berlangsung dari Al-Arish menuju gerbang Raffah menjadi sorotan dunia internasional sebagai bentuk estafet nurani kolektif yang menolak diam atas krisis kemanusiaan di Palestina. Ribuan orang mewakili lintas etnis dan benua berhimpun. Tak ada mandat resmi dari negara, yang mereka genggam adalah keyakinan bahwa isu kemanusiaan di Palestina tak bisa terus ditunda. Kehadiran mereka adalah pesan simbolik dari rakyat dunia bahwa keberpihakan terhadap Palestina bukan hanya wacana tapi tindakan nyata.
Gerakan tersebut adalah inisiatif umat Islam atas kepedulian mereka terhadap Palestina. Mereka bukan bawahan yang diperintahkan oleh pemerintah karena mereka juga tidak membawa mandat resmi dari Negara. Para aktivis relawan benar-benar hatinya tergerak untuk mendukung Palestina dan menolak blockade Israel atas Palestina. Namun adanya nationnstate atau paham nasionalisme yang menghalangi umat bersatu untuk membebaskan Palestina. Hakikatnya GMTA juga bukan suatu solusi atas pembebasan Palestina karena hanya bersifat kemanusiaan dan sifatnya semu, juga tidak ada dukungan dari negara maka akan sulit untuk bergerak membebaskan Palestina.
Kalaupun ada solusi dua negara yakni berdamai satu sama lain juga bukan suatu solusi karena tanah Palestina termasuk tanah kharaj yang dimiliki oleh umat Islam dan tidak bisa Israel mengambilnya secara paksa.
Sebab diterapkannya sistem yang tidak sesuai dengan aturan Al-Khaliq ciptakan juga menjadi salah satu faktor umat Islam tidak bisa bersatu karena sistem yang diterapkan masih menganut paham nasionalisme yakni sistem Kapitalisme yang menjadi pintu penghalang terbesar yang berhasil dibangun oleh penjajah-penjajah di negeri Muslim. Namun ada aksi dari beberapa relawan yaitu sudah menunjukkan kemarahan sekaligus geramnya umat Islam atas perlakuan Israel terhadap Palestina, karena yang diinginkan oleh umat Islam adalah pembebasan Palestina. Jadi solusi yang bersifat kemanusiaan itu bukan solusi hakiki.
Maka dari itu kita harus menyadarkan umat Islam mengenai solusi yang hakiki serta umat Islam itu harus paham betapa bahayanya paham nasionalisme bagi persatuan umat. Selain itu kita harus paham bahwa solusinya harus bersifat politik bukan bersifat kemanusiaan semata. Dengan bergabung bersama kelompok dakwah Ideologis semakin menyadarkan kita bahwa solusi mengenai permasalahan Palestina itu hanya bisa diselesaikan jika penerapan sistem Islam yang berdiri di bawah naungan Khilafah. Sebagai pemuda, peran kita sangat diutamakan karena potensi besar itu ada pada pemuda. Inti dari solusi permasalahan Palestina adalah Jihad dan Khilafah.
Wallahua’lam bisshawwab.
Via
Opini
Posting Komentar