Puisi
Menyemai Persatuan, Merindu Perubahan
Oleh: Naila Ahmad
TanahRibathMedia.Com—Hari itu, terbentang sebuah cerita
Tentang perjalanan manusia paling mulia
Rasulullah, Sang Teladan bersama sahabatnya
Hijrah menuju kota Madinah tercinta
Seluruh harta ditinggalkan
Demi menegakkan persatuan
Menempuh ribuan jarak perjalanan
Meninggalkan kota kelahiran
Meski rasa sedih kerap mendera
Kaum Muslimin taat tanpa bertanya
Yakin bahwa apapun yang ditetapkan
Pasti memiliki kebaikan dan keberkahan
Hingga ketika kaki mulia itu sampai di Madinah
Semua terharu menyambutnya
Ia akhirnya mendirikan sebuah negara
Yang menjadikan Islam sebagai asasnya
Sejak saat itu kesejahteraan hadir menyapa
Menghapuskan segala macam duka
Kezaliman juga hancur tak bersisa
Digantikan oleh keadilan yang dirasakan seluruh umat manusia
Namun, ternyata itu sudah ribuan tahun silam
Ketika kaum Muslimin bersatu dalam sebuah ikatan
Bukan ikatan lemah seperti sekat-sekat negara
Tapi sebuah ikatan akidah yang menyatukan seluruh penjuru dunia
Lalu, akankah cahaya itu kembali menyala?
Ketika persatuan hanya sekadar angan
Akankah keadilan itu tiba?
Jika kita masih terpasung pada ego semata
Lihatlah Gaza yang masih terus membara
Rohingya yang hingga kini masih terluka
Uyghur yang dipaksa melupakan agamanya
Atau bahkan Suriah yang sampai sekarang belum mendapatkan keadilannya
Akankah kita hanya menutup mata?
Akankah kita hanya bungkam tanpa kata?
Membiarkan kezaliman merajalela
Membiarkan kebiadaban menjadi penguasa
Bukankah setiap manusia akan dimintai pertanggungjawabannya?
Lalu jawaban apa yang akan kita berikan di hadapan Sang Pencipta?
Jika untuk sekadar memberitakan saja kita enggan
Jika untuk sekadar bersuara saja kita dilanda kemalasan
Maka, jika harapan itu masih tersisa
Jika impian itu masih ada
Berjuanglah untuk bersatu
Sebagaimana di masa lalu
Jadikan keadilan itu ada
Jadikan kesejahteraan itu nyata
Dengan senantiasa memperjuangkan kebenaran
Hingga seluruh umat manusia bersatu dalam sebuah naungan
Di bawah panji Islam yang akan berkibar di seluruh penjuru alam
Tapal Batas, 27 Juni 2025
Via
Puisi
Posting Komentar