Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Karut-Marut Pendidikan, Masih Adakah Harapan?
Opini

Karut-Marut Pendidikan, Masih Adakah Harapan?

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
17 Mei, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Umi Hanifah 
(Aktivis Muslimah Jember)

TanahRibathMedia.Com—Pendidikan saat ini sarat masalah, salah satunya adalah negara tidak memperhatikan kesejahteraan guru. Gaji guru di daerah sangat tidak layak dan sering telat menggajinya. Harga kebutuhan yang terus melonjak membuat mereka terjebak dalam pinjol.

Terdapat data terbaru yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sekitar 43 persen pengguna layanan pinjaman online (pinjol) adalah guru. Hal ini terjadi selama pendidikan di bawah Menteri Nadiem Makarim. 

"Karut-marut Nadiem mengurusi dunia pendidikan, ia tak mengerti permasalahan dan solusinya," ujar Efriza pengamat politik Citra Institute kepada Kantor Berita Politik RMOL (Rabu, 15-5-2025).

Selain terjerat pinjol banyak para guru yang bekerja sampingan dalam memenuhi kebutuhannya. Hal itu menyebabkan mereka tidak optimal dalam mendidik siswa. Wajar jika terjadi banyak masalah seperti bullying, tawuran, terlibat narkoba, pergaulan bebas, dan masalah pelik lainnya. Padahal para guru punya tanggung jawab besar untuk mencetak generasi berkualitas. Hal ini akan sulit terwujud jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan.

Masalah lain adalah, setiap pergantian menteri maka berganti pula kurikulum. Hal ini memerlukan pelatihan yang lama dan menghabiskan energi para guru dalam proses mengajar. Parahnya, guru harus menganti pola mengajar yang menyebabkan kebingungan dan korbannya adalah anak didik yang seolah dijadikan kelinci percobaan. 

Sarana dan prasarana penunjang pembelajaran yang belum memadai seperti tidak adanya laboratorium penelitian, perpustakaan, gedung yang rusak, ruangan kelas terbatas dan masalah lainnya menjadikan anak didik sekadarnya saja mendapatkan haknya. Ibaratnya, sekolah tapi sebenarnya tidak mendapatkan pendidikan yang layak.

Belum lagi siswa dibebani dengan berbagai pungutan yang tidak terkait dengan proses belajar mengajarnya. Biaya lepas pisah, tour akhir tahun, seragam almamater yang tidak murah dan lainnya. Berharap output yang berkarakter menjadi bias, sejatinya karakter seperti apa yang diinginkan? 

Kasus di atas cukup menggambarkan bahwa pendidikan hari ini gagal mencetak generasi emas yang dicanangkan pemerintah. Banyak pihak memplesetkan bukan generasi emas tapi generasi cemas jelas di depan mata.

Sumber dari permasalahan semua itu adalah diterapkannya sistem rusak kapitalisme demokrasi. Sistem yang memisahkan agama dari pengaturan pendidikan, kering ruhiyah dan tidak ada landasan yang jelas. Benar atau salah tidak menjadi ukuran, yang penting guru mengajar dan murid bisa lulus. Mereka tidak memahami esensi pendidikan untuk membentuk pribadi yang baik, ahli dalam bidangnya, dan politisi handal yang mampu mengemban kepemimpinan masa depan.

Islam adalah Harapan Pendidikan Berkualitas.

Tujuan pendidikan dalam lslam adalah membentuk kepribadian yang khas, antara pemikiran dan sikap menyatu. Guru mengajar dengan penuh amanah dan murid paham belajar atau sekolah adalah kewajiban. Guru dan murid menyadari bahwa semuanya akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah Swt. terkait apa yang dilakukan selama di dunia.

Pendidikan dengan standar akidah lslam menjadikan ilmu yang di dapat akan di wujudkan dalam aktifitas sehari-hari. Dengan semangat menjalankan syariat mereka berupaya semaksimal mungkin menjadi yang terbaik, karena ada surga yang ingin diraihnya. Dilarang untuk mengajarkan tsaqafah yang bertentangan dengan aqidah seperti, liberalisme, pluralisme, hak asasi, dan lainnya yang merusak iman dan akal. 

Lahirlah generasi emas dari sistem pendidikan ini, seperti Ibnu Nafis bapak kedokteran spesial pembuluh darah, ahli syair, ahli fiqh dan lainnya. Ada juga Al Khawarizmi penemu angka nol, Az Zahrawi ahli bedah, Muhammad Al Fatih penakluk kota Roma di usianya yang masih belia 21 tahun, dan masih banyak lagi generasi handal yang menjadi teladan pemuda setelahnya hingga hari ini. 
 
Negara sangat memperhatikan kesejahteraan guru dengan tingkat yang memuaskan, gaji satu bulan mencapai puluhan juta. Negara juga menghormati kemuliaan ilmu dengan menimbang buku karya dengan emas yang diberikan kepada pengarangnya. Sarana pendidikan seperti gedung, perpustakaan, laboratorium, asrama murid, alat-alat tulis, serta penunjang lainnya disediakan oleh negara dengan murah bahkan gratis.

Sumber dana pendidikan dari Baitul maal/kas negara yang berasal dari kekayaan alam seperti minyak, emas, perak, batu bara, nikel, hutan, gas, lautan, dan yang lainnya. Semua kekayaan alam adalah milik umum/masyarakat dan yang berhak mengelola adalah negara, hasilnya akan dikembalikan lagi kepada umum bisa berupa pendidikan, keamanan, jalan, kesehatan, pangan, sandang, papan, dan yang lainnya.

Sangat jelas bahwa, harapan dan solusi pendidikan yang akan melahirkan generasi emas hanya dengan penerapan sistem lslam kaffah. Sebaliknya selama sistem kapitalisme demokrasi diterapkan maka pendidikan akan tetap karut-marut dan menghasilkan generasi cemas penuh masalah.

Allahu a’lam.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Akui Entitas Zionis, Bentuk Penghianatan kepada Umat Islam

Tanah Ribath Media- Juni 12, 2025 0
Akui Entitas Zionis, Bentuk Penghianatan kepada Umat Islam
Oleh: Ummu Ihsan (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Presiden Prabowo Subianto membuat pernyataan mengejutkan saat melakukan konfere…

Most Popular

Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Juni 12, 2025
Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Juni 12, 2025
Eksploitasi Nikel di Raja Ampat: Potret Krisis Kapitalisme Vs. Solusi Islam

Eksploitasi Nikel di Raja Ampat: Potret Krisis Kapitalisme Vs. Solusi Islam

Juni 12, 2025

Editor Post

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Januari 01, 2024
Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023

Popular Post

Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Juni 12, 2025
Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Juni 12, 2025
Eksploitasi Nikel di Raja Ampat: Potret Krisis Kapitalisme Vs. Solusi Islam

Eksploitasi Nikel di Raja Ampat: Potret Krisis Kapitalisme Vs. Solusi Islam

Juni 12, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us