Opini
Aksi Premanisme Meresahkan, Butuh Solusi Tuntas
Oleh: Sarah Fauziah Hartono
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Keresahan selalu dirasakan oleh rakyat Indonesia, mulai dari resah karena kenaikan suku bunga, masalah ekonomi, sampai keresahan yang saat ini benar-benar terasa oleh rakyat, bahkan Presiden Prabowo Subianto juga merasakan hal yang sama, yaitu premanisme berkedok organisasi masyarakat (Ormas).
Salah satu contoh aksi premanisme oleh ormas GRIB (Gerakat Rakyat Indonesia Bersatu) yang menyerang salah satu pabrik karet di Kalimantan Tengah. Aksi dipasangnya spanduk yang berisi pemberhentian operasional pabrik oleh DPD GRIB Jaya Kalteng. Aksi tersebut sukses menyebarkan ketegangan dan keresahan pada pekerja di sana. Mereka ditagih membayar 1,4 milyar rupiah agar bisa kembali beroperasi (cna.id, 14-05-2025).
Itu baru satu contoh kasus aksi premanisme ormas. Sudah ada 3000 lebih kasus yang telah ditangani oleh aparat kepolisian dalam operasi pemberantasan premanisme berkedok ormas. Kadivhumas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menyatakan bahwa operasi tersebut merupakan hal solusi konkret untuk memberantas aksi premanisme di bawah nama organisasi masyarakat yang banyak terjadi (cna.id, 14-05-2025).
Keresahan yang kini dirasakan juga oleh pemerintah dan presiden membuat sang presiden meminta pada Kejaksaan Agung dan Kepolisian untuk segera mencari dan menjalankan jalan keluarnya. Jalan keluar yang diberlakukan adalah dengan membentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) serta membina ormas-ormas agar tidak mengganggu iklim perusahaan, keamanan, ketertiban di masyarakat (cnbcindonesia.com, 09-05-2025).
Namun, apakah betul jalan keluar tersebut merupakan solusi konkret atas masalah ini?
Sebelum menentukan jalan keluar apa yang bisa menjadi solusi, kita perlu mengetahui penyebab munculnya masalah tersebut. Penyebab premanisme muncul di tengah masyarakat adalah tidak lain karena cara pandang masyarakat yang dipenuhi oleh ide-ide Sekularisme-Kapitalisme. Semua menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan.
Hukum yang diberlakukan di bawah sistem Sekularisme-Kapitalisme saat ini sangatlah lemah untuk membuat efek jera para pelaku kriminal. Sistem sanksi yang tebang pilih memunculkan rasa tidak aman bagi warga negara. Karena Kapitalisme dianut sebagai cara pandang kehidupan masyarakat, menjadikan para pengemban keadilan tidak menjalankan perannya dengan baik. Pelaku yang memberi keuntungan, akan dibela. Sedangkan yang tidak memberi keuntungan apapun bagi oknum pemegang keadilan, malah harus tertunduk kalah.
Jadi, harus bagaimana? Hal yang perlu dilakukan adalah dengan mengubah cara pandang kita. Jika sebelumnya cara pandang kita dipenuhi ide Sekularisme-Kapitalisme, ubah menjadi Islam. Karena, berbeda dengan sistem kapitalisme yang hanya mencari materi atau keuntungan semata, sistem pemerintahan Islam mengatur setiap aspek kehidupan sehingga semua permasalahan yang ada di masyarakat dapat diatasi sesuai hukum syariat.
Dalam Sistem Pemerintahan Islam, setiap kejahatan harus diberi hukuman syara sesuai dengan jenisnya. Semua ada sanksi dan ketentuan yang perlu diperhatikan. Ketentuan yang adil bagi semua pihak. Tidak akan ada yang merasa dicurangi oleh hukum Islam. Hukumannya tegas dan ada efek jera bagi pelaku dan bagi masyarakat seluruhnya. Seperti aksi premanisme ini yang termasuk pelanggaran hukum syara’, pasti disanksi secara tegas.
Atas dasar hal di atas, Islam sudah jelas memiliki solusi atas permasalahan yang terjadi di sekitar kita. Sudah ada aturan dan ketentuannya, tinggal kita ikuti, lakukan, dan terapkan. Aksi premanisme akan diberantas tuntas dan tidak akan ada lagi yang memiliki keinginan untuk melakukannya lagi.
Wallahu a’lam bishawwab.
Via
Opini
Posting Komentar