Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Program Cek Kesehatan Gratis, Mampukah Menyehatkan Rakyat?
Opini

Program Cek Kesehatan Gratis, Mampukah Menyehatkan Rakyat?

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
15 Feb, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Zahra Tenia 
(Aktivitas Muslimah)

TanahRibathMedia.Com—Pemerintah resmi melaksanakan program cek kesehatan gratis (CKG) pada Senin 10 Februari 2025. (Kompas.com, 10/02/2025). Cek Kesehatan Gratis merupakan salah satu bagian dari Program Hasil Terbaik (PHC) atau Quick Win presiden terpilih Prabowo dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka.

Program cek kesehatan gratis, diperuntukkan untuk semua usia, mulai dari  bayi baru lahir,  balita, anak-anak, dewasa dan lansia.  Caranya pun cukup mudah, masyarakat tinggal daftar ke aplikasi mobile satu sehat, atau daftar melalui Chat bot WhatsApp layanan Kemenkes di nomer   0811 10500567 dan bisa juga langsung datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

Cek kesehatan gratis  dinilai oleh pemerintah sebagai wujud kepedulian negara terhadap kondisi kesehatan masyarakat . Melalui CKG diharapkan kesehatan warga dapat lebih terjaga, bisa mendeteksi lebih dini adanya penyakit atau kelainan lainnya sehingga dapat mengurangi resiko yang lebih parah seperti terjadinya komplikasi atau bahkan kematian. Melalui program ini juga diharapkan ketahanan kesehatan bangsa dapat meningkat. Namun, benarkah program ini benar-benar bisa menyehatkan rakyat?

Kebijakan yang Populis 

Sekilas, kebijakan ini memang sangat menguntungkan rakyat. Rakyat diberikan kemudahan dalam melakukan screening kesehatannya. Hanya saja beberapa hal di bawah ini perlu diperhatikan:

1. Layanan Cek kesehatan gratis hanya diberikan kepada warga masyarakat yang berulang tahun. Artinya, untuk bisa bisa mendapatkan fasilitas program ini, tidak bisa menyasar orang-orang yang benar-benar membutuhkan saat harus melakukan screening segera. Padahal, ada kondisi tertentu yang menyebabkan seseorang butuh untuk screening segera.

2. Layanan Cek kesehatan gratis, karena diberikan sebagai kado ulang tahun, maka konsekuesinya masyarakat harus bersedia menunggu dalam waktu  yang lama, yaitu minimal tepat satu tahun, masyarakat baru bisa menikmati program ini. 

3. Jumlah penikmat CKG yang diberikan kepada masing puskesmas hanya berkisar 30 orang. Jika benar-benar ingin meningkatkan kesehatan warga, tidakkah angka ini terlalu kecil?

4. Setelah terjadi screening dan dibutuhkan tindakan medis selanjutnya, masyarakat harus tetap melakukan pengobatan melalui BPJS ataupun umum. Artinya, tidak ada jaminan dari negara untuk memberikan kesehatan gratis kepada semua warga negaranya. 

Kesehatan merupakan hak setiap warga negara. Setiap orang berhak untuk mendapatkan dan mengaksesnya dengan mudah dan bahkan gratis. Namun, apa yang terjadi hari ini tidaklah demikian. Beberapa hal di atas bisa menjadi alasannya. 

Program Cek kesehatan gratis mustahil bisa mewujudkan kesehatan masyarakat. Program ini hanyalah bentuk kebijakan populis pemerintah hari ini. Pemerintah berusaha memikat hati masyarakat dengan kebijakan yang seolah -olah pro rakyat. Namun, pada kenyataannya rakyat hanya diperalat untuk mendapatkan citra positif terhadap kekuasaan. Dengan minimnya anggaran dana kesehatan dan kurangnya jumlah tenaga kesehatan, seperti halnya dokter, rasanya akan sulit mencapai masyarakat yang bebas dari sakit dan penyakit.  Sebagaimana pernah disampaikan oleh menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa Indonesia hari ini masih sangat kekurangan dokter, dibutuhkan 280 dokter untuk 280 juta populasi penduduk Indonesia, dan hari ini baru ada 170 ribu dokter (CNN Indonesia, 04-09-2024).

Selain itu, program efisensi anggaran dana APBN 2025 pemerintahtan hari ini yang mencapai 30O triliun pasti akan berdampak pada sektor pelayanan masyarakat, banyak pos pengeluaran yang harus dipangkas, termasuk kementrian kesehatan. Ditambah lagi dengan deretan uang negara yang dikorupsi oleh para pejabat yang nilainya sangat fantastis, triliunan pastinya akan semakin memperberat  terwujunya masyarakat yang sehat.

Akibat Penerapan Sistem Kapitalis

Kesehatan hari ini menjadi barang mahal. Sulit untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan jauh dari penyakit. Penyebab dari ini semua adalah penerapan sistem kapitalis sekuler di negeri ini. Dalam sistim kapitalis, negara bukanlah pihak yang menjamin kesehatan rakyatnya. Negara hanya mengatur dan menyerahkan pelaksanaan kesehatan kepada swasta. Kesehatan menjadi barang dagangan sehingga hanya orang-orang yang memiliki kemampuan yang bisa mendapatkan. Masyarakat miskin dan tidak mampu, hanya bisa berharap pada layanan kesehatan yang sifatnya sederhana dan ala kadarnya, pelayanan terbatas demikian juga obat-obatnya, padahal semua warga negara adalah manusia yang memiliki hak yang sama. Kaya dan miskin, semua butuh sehat.

Islam Solusi

Islam hadir sebagai solusi atas seluruh problematika hidup manusia, termasuk kesehatan. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat al anbiya ayat 107 yang berbunyi:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ۝١٠٧

ayat ini menginformasikan kepada semua manusia, bahwa Rasulullah , Nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah yang akan memberikan Rahmat bagi seluruh alam. Rasulullah membawa risalah islam yang sangat sempurna, yang ketika syariat islam diterapkan akan membawa kesejahteraan bagi seluruh mahkluk di dunia.

Dalam bidang kesehatan, islam sebagai idiologi menetapkan bahwa kesehatan adalah kebutuhan mendasar setiap manusia, seperti halnya sandang, pangan dan papan. Oleh karena itu seorang pemimpin, dalam hal ini negara diperintahkan untuk menjamin kesehatan setiap warga negaranya. Artinya, negara harus hadir dan memastikan semua masyarakat dapat mengakses kesehatan dengan mudah dan gratis. Hal  demikian pernah dilakukan oleh Rasulullah sebagai kepala negara ketika beliau mengizinkan dokter pribadinya , yang merupakan hadiah dari raja Mesir,  Muqauqis  untuk menjadi dokter bagi setiap rakyat yang membutuhkan. Hal ini mengindikasikan bahwa kesehatan itu diberikan secara cuma - cuma. Inilah bentuk peran negara dalam mengurus kesehatan rakyatnya.

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَاْلإِماَمُ رَاعٍ وَ هُوَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Imam (penguasa) adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus (HR al-Bukhari). 

Hanya Islam, sistem pemerintahan yang dapat menjamin dan mewujudkan kesehatan masyarakat, ketiadaannya hari ini setelah 13 abad lamanya berdiri menjadi bencana besar bagi seluruh umat manusia. Kehadirannya kembali akan membawa kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh mahkluk di dunia. 

Wallahu alam.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Kurikulum Cinta Kemenag: Proyek Deradikalisasi Sejak Dini

Tanah Ribath Media- Agustus 02, 2025 0
Kurikulum Cinta Kemenag: Proyek Deradikalisasi Sejak Dini
Oleh: Prayudisti S P (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Kementerian Agama (Kemenag) RI baru-baru ini meluncurkan terobosan baru dal…

Most Popular

Regulasi Lumpuh, Kecurangan Beras Premium Kian Gaduh

Regulasi Lumpuh, Kecurangan Beras Premium Kian Gaduh

Juli 28, 2025
Empat Syarat yang Menjadikan Sahnya PuasaOleh: Kartika Soetarjo

Empat Syarat yang Menjadikan Sahnya PuasaOleh: Kartika Soetarjo

Juli 27, 2025
Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Juli 31, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023

Popular Post

Regulasi Lumpuh, Kecurangan Beras Premium Kian Gaduh

Regulasi Lumpuh, Kecurangan Beras Premium Kian Gaduh

Juli 28, 2025
Empat Syarat yang Menjadikan Sahnya PuasaOleh: Kartika Soetarjo

Empat Syarat yang Menjadikan Sahnya PuasaOleh: Kartika Soetarjo

Juli 27, 2025
Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Juli 31, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us