Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Straight News Ustazah L. Nur Salamah: Makna Berusaha dan Bersungguh-sungguh yang Sebenarnya
Straight News

Ustazah L. Nur Salamah: Makna Berusaha dan Bersungguh-sungguh yang Sebenarnya

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
01 Jun, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Ustazah L. Nur Salamah melanjutkan penjelasan tentang makna berusaha dan bersungguh-sungguh yang sebenarnya. Penjelasan ini merupakan kelanjutan pasal kelima yakni kesungguhan, kontinuitas dan niat yang bulat yang merujuk pada Kitab Adab Ta'limu Al-Muta'alim Thoriqotu Ta'lum, Selasa (16/05/2023) di Batam. 

"Adapun makna berusaha dan bersungguh-sungguh haruslah disesuaikan dengan kadar kemampuan kita. Jangan sampai memaksakan sebuah keadaan," ungkapnya.

Bunda, juga menjelaskan sebuah syair dari perkataan ulama. Sejauh mana kadar usahamu, melakukannya dengan terus-menerus, maka akan mendapatkan apa yang kamu impikan. 

"Syair ini menjelaskan bahwa kesungguhan juga harus memperhatikan kadar kemampuan atau mengukur kapasitas diri. Sebagai contoh jangan sampai memaksakan diri untuk belajar hingga jatuh sakit," bebernya.

Dikatakan pula, dalam belajar diperlukan kesungguhan dari tiga pihak diantaranya, penuntut ilmu, guru, dan orang tua jika masih hidup. 

"Adapun ketiga pihak diantaranya ialah penuntut ilmu, guru, dan orang tua. Pihak yang pertama adalah penuntut ilmu, maka agar ilmu yang diperolehnya bermanfaat hendaknya seorang penuntut ilmu haruslah berungguh-sungguh dalam belajar. Pihak yang kedua yakni harus ada gurunya. Seorang guru pun juga wajib berungguh-sungguh dalam mengajar agar yang diniatkan tercapai dan ilmu yang disampaikan memberi manfaat. Pihak ketiga yakni orang tua. Orang tua wajib bekerja sama, bersinergi bersama penuntut ilmu dan guru serta tidak bersikap pasrah untuk menyerahkan sepenuhnya kepada guru atau pihak sekolah. Tidak cukup hanya dengan membayar biaya pendidikan saja, orang tua pun wajib memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan anaknya,"ungkapnya.

"Telah diperdengarkan kepada saya, seorang Asy-Syekh Al-Imam Al-Ustadz Sadiduddin Asy-Syairaziy yang mendendangkan syair dari Imam Asy-Syafi'i: Kesungguhan itu akan mendekatkan sesuatu yang jauh. Kesungguhan itu membuka semua pintu yang terkunci. Manusia yang paling patut bersedih adalah orang yang bercita-cita tinggi tapi diuji dengan hidup susah. Bukti qadha dan ketetapan-Nya. Si pandai hidup berkekurangan dan si bodoh hidup berkecukupan. Orang yang dikaruniai akal tak diberi kekayaan. Dua hal yang berbeda sama sekali," ungkapnya. 

Bunda, menjelaskan makna syair dari Imam Syafi'i ini adalah bahwa ketika seorang penuntut ilmu diuji Allah dengan hidup susah tidak boleh menyalahkan Allah Swt., karena ini bentuk dari qadha dan ketetapan dari-Nya. Sangat tegas disampaikan bahwa kebahagiaan tidak ada hubungannya sama sekali dengan kelapangan atau kesempitan hidup. Pun, kebahagiaan juga tidak ada hubungannya dengan kecukupan atau kekayaan. Jelaslah bahwa makna kebahagiaan adalah ketika Allah memberikan kecerdasan, maka dengan kecerdasannya tersebut ia mampu beramal sesuai dengan ilmunya. Kecerdasan sendiri akan dirasakan ketika penuntut ilmu berungguh-sungguh dalam belajar. 

"Kebahagiaan tatkala kita taat, dan kesengsaraan tatkala kita bermaksiat," tuturnya. 

Syair lainnya dari Imam Asy-Syafi'i: Engkau bermimpi atau berkhayal ingin menjadi fakih tanpa jerih payah. Memang gila itu bermacam-macam. Dan tidaklah engkau mendapatkan harta tanpa bekerja keras yang harus dipikul. Apalagi untuk meraih ilmu. 

"Syair dari Imam Asy-Syafi'i menyadarkan kita, bahwa untuk menjadi seorang yang faqih dan cerdas maka dibutuhkan jerih payah, usaha dan kesungguhan dalam menuntut ilmu. Dikatakan gila jika ingin menjadi cerdas namun tidak ada usaha apa pun. Begitu pun dalam mendapatkan harta hendaknya berusaha dan bekerja keras. Apalagi dalam meraih ilmu haruslah bersungguh-sungguh," jelasnya.

Sebagai penutup, Abu At-Thayyib berkata: Aku tidak pernah mengetahui sebuah cacat (aib) dari seseorang melebihi ketidakmampuan seseorang padahal dia bisa.

"Ada pun makna yang dikatakan At-Thayyib ialah ketika kita merasa mampu maka kerjakan dengan bersungguh-sungguh. Jangan menyerah dan mengaku tidak bisa," pungkasnya. []Nai
Via Straight News
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Kebangkitan Islam melalui Pesantren: Mengembalikan Identitas dan Peran Umat Islam

Tanah Ribath Media- Oktober 13, 2025 0
Kebangkitan Islam melalui Pesantren: Mengembalikan Identitas dan Peran Umat Islam
Oleh: Amanah Andriani, S.Pd (Aktivis Muslimah Dompu) TanahRibathMedia.Com— Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya peran pesantren dala…

Most Popular

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Oktober 13, 2025
Bolehkah Job Hugging?

Bolehkah Job Hugging?

Oktober 09, 2025
Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Oktober 09, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Oktober 13, 2025
Bolehkah Job Hugging?

Bolehkah Job Hugging?

Oktober 09, 2025
Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Oktober 09, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us