Opini
Gaza Menanti Solusi Pasti
Oleh: Yuke Octavianty
(Forum Literasi Muslimah Bogor)
TanahRibathMedia.Com—Kondisi Gaza makin memprihatinkan. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu melalui kekuatan militer Israel memerintahkan warga Palestina di Kota Gaza untuk mengungsi ke Selatan. Tidak hanya itu, militer juga memperingatkan operasi diberlakukan di setiap bagian kota (republika.co.id, 6-9-2025).
Pengusiran warga Gaza pun kian dikuatkan dengan iming-iming kemudahan akses bantuan makanan dan kesehatan. Sebagaimana disampaikan Juru bicara militer Israel, Avhicery Andraee. Ia meyakinkan pada setiap warga Gaza agar pindah ke Khan Younis, Gaza Selatan untuk mendapatkan bantuan, perlindungan, dan layanan kesehatan yang memadai.
Pembelaan Gaza
Keadaan warga Gaza kian terhimpit. Pembelaan dari pemimpin dunia tidak kunjung tiba. Hingga akhirnya lahirlah inisiatif masyarakat internasional. Atas nama nilai kemanusiaan, pembelaan, dan kedamaian. Armada sipil tengah melaut di Laut Mediterania mengemban pesan politik dan kemanusiaan. Inilah armada yang menentang penjajahan berkepanjangan di Gaza. Armada yang menantang blokade Israel terhadap Gaza. Masyarakat menamakannya sebagai Global Sumud Flotilla (GSF). Lebih dari 50 kapal dari 40 negara bergabung membela nilai-nilai kemanusiaan (rri.co.id, 2-9-2025). Ratusan relawan bergabung dengan beragam latar belakang: jurnalis, tenaga medis, politisi hingga public figure. Tujuannya satu, menembus blokade bantuan yang dihadang Israel selama hampir 2 dekade.
Peperangan di Gaza, tidak mampu membungkam warga dunia. Hingga akhirnya, masyarakat bergerak sendiri, hendak membebaskan dan menyelamatkan nilai kemanusiaan di Gaza.
Gaza semakin mengkhawatirkan. Pengkhianatan para pemimpin muslim kian nampak nyata. Perang yang terjadi di kawasan justru memperlihatkan bahwa tidak ada satu pun pemimpin negeri muslim yang berniat serius membantu Gaza.
Beragam solusi ditawarkan untuk menghentikan peperangan. Salah satunya ‘two state solution’ yang diklaim mampu mendamaikan keduanya. Namun, faktanya solusi ini hanyalah solusi palsu yang disajikan negara barat untuk merampas tanah kaum muslim, Palestina. Semuanya hanya berujung dengan kekecewaan. Solusi yang ditawarkan hanya berfokus pada satu tujuan yang merugikan kaum muslim, yakni melegitimasi perampasan tanah rakyat Palestina. Wajar adanya, jika konflik semakin berkepanjangan tanpa titik akhir.
Rakyat Gaza tidak akan melupakan pengorbanan para syuhada yang telah mempertaruhkan nyawa demi membela tanah Palestina. Selama penjajah tetap bercokol, pembantaian akan terus terjadi, namun perlawanan juga tidak akan pernah padam.
Sudah terlalu lama dunia, termasuk negeri-negeri Muslim, terjebak dalam ketidakberdayaan. Mereka sibuk dengan forum, dialog, dan wacana mediasi yang tidak pernah menghasilkan solusi nyata.
Ironisnya, banyak pemimpin negeri Muslim hanya sekadar beretorika seolah-olah membela Palestina, padahal langkah mereka sekadar mengikuti pola barat yang sesat dan jauh dari kepentingan umat Islam. Sementara dunia internasional hanya berhenti pada kecaman tanpa tindakan pasti.
Sistem aturan yang diterapkan dunia saat ini terbukti gagal memberikan solusi yang adil untuk menghentikan penjajahan dan penindasan terhadap Palestina. Sistem yang hanya menyandarkan kebijakan pada penguasaan materi telah menjerumuskan nyawa dan kemuliaan manusia. Sistem ini pun kian buruk saat konsep sekularisme menjadi satu-satunya acuan. Aturan agama ditinggalkan demi kerakusan duniawi semata. Halal haram tidak lagi diposisikan sebagai acuan. Konsep benar salah pun dengan mudahnya ditinggalkan.
Islam, Solusi Pasti
Islam menegaskan bahwa seluruh umat muslim adalah satu tubuh yang dikuatkan oleh ikatan akidah dan iman. Ikatan persaudaraan ini mestinya menjadi landasan kuat untuk bersatu membela Palestina dan mengakhiri penjajahan, terutama di Gaza.
Jihad merupakan solusi nyata untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman zionis. Para pemimpin negeri muslim semestinya tidak berdiam diri, tetapi menggerakkan kekuatan militer untuk berjihad melawan penjajah. Tidak cukup hanya dengan kecaman ataupun mengikuti skenario palsu ala Barat.
Namun, langkah ini tidak akan terwujud tanpa kesadaran umat Islam untuk kembali bersatu di bawah satu kepemimpinan sejati, khilafah. Hanya khilafah yang mampu menjadi perisai bagi umat, termasuk Palestina. Khilafah juga menjadi satu-satunya institusi kuat yang sanggup menghentikan segala bentuk penindasan.
Penegakan khilafah bukanlah angan-angan kosong. Demi merealisasikannya, dibutuhkan dakwah yang masif dan terstruktur untuk menumbuhkan kesadaran umat tentang pentingnya persatuan dan jihad sebagai solusi yang sesungguhnya. Kesadaran itu hanya akan terlahir jika ada kelompok dakwah ideologis yang istiqomah menyeru Islam secara sistematis.
Ukhuwah Islamiyyah akan terwujud dalam kekuatan akidah umat yang tangguh. Kaum muslim memiliki kekuatan akidah sempurna dalam wadah khilafah yang menjaga. Kekuatan akidah umat dalam wadah khilafah-lah satu-satunya kekuatan nyata yang mampu menghentikan kezaliman, menebarkan keadilan dan melindungi keamanan umat dunia.
Sebagaimana firman Allah Swt.:
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (TQS. Ali ‘Imran: 104)
Wallahu a’lam bisshawwab.
Via
Opini
Posting Komentar