Opini
Pakaian Terindahku
Oleh: Kartika Soetarjo
(Sahabat Tanan Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Secantik dan seganteng apapun, jika tak mengenakan pakaian maka akan buruk dalam pandangan.
Asal Mulanya Pakaian
Asal-usul pakaian dimulai pada zaman prasejarah, ketika manusia mulai menutup tubuh untuk melindungi diri dari cuaca ekstrim dan ancaman lingkungan.
Awalnya pakaian terbuat dari bahan alami. Seperti kulit binatang dan serat tumbuhan. Seiring perkembangan, manusia mulai menemukan cara untuk mengolah bahan-bahan tersebut menjadi pakaian yang lebih kompleks, seperti dengan menggunakan alat-alat sederhana untuk menjahit dan menenun.
Pakaian dalam Islam
Pakaian dalam Islam, atau busana muslim merujuk pada pakaian yang dikenakan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Pakaian ini tidak hanya berpungsi untuk melindungi tubuh dari cuaca yang tidak bersahabat atau ancaman lingkungan, tetapi berpungsi juga untuk menutupi aurat, dan sebagai bentuk ibadah, serta identitas seorang muslim.
Pakaian dalam Islam harus memenuhi kriteria, termasuk menutup aurat, tidak ketat dan transparan, serta tidak menyerupai pakaian yang haram.
Pakaian yang Sopan
Pakaian yang sopan, adalah pakaian yang menutup aurat, rapi, bersih, dan tidak berlebihan, serta tidak mengundang fitnah atau syahwat. Selain itu, pakaian yang digunakan pun sebaiknya mencerminkan kesederhanaan dan rasa syukur atas rahmat yang diberikan Allah.
Pakaian adalah sarana dalam berpenampilan. Walaupun tidak selamnya penampilan mencerminkan kepribadian, tetapi kebanyakan orang menjadikan pakaian sebagai petunjuk tentang siapa yang memakainya.
Jika kita memakai pakaian yang indah, maka dengan tidak dipinta yang menatap akan terpana, dan yang tidak kenal pun pura-pura menyapa. Padahal kita sedang tidak punya uang, tetapi mereka mengira bahwa kita bukan sembarang orang. Pun sebaliknya, jika kita memakai pakaian yang kumal, yang berpapasan pun biasanya pura-pura tidak kenal, berarti ini menandakan bahwa penampilan adalah ciri kepribadian.
Pakaian yang sopan dalam Islam diatur oleh Al-Quran yang menekankan pentingnya menutup aurat, menjaga kesopanan, dan menghindari pakaian yang berlebihan, atau menyerupai lawan jenis.
Sebagaimana dalil dalam Al-Quran surah Al-Araf ayat 26. "Wahai anak Adam! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu, dan pakaian yang indah untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itu yang lebih baik. Demikian sebagian tanda-tanda (kebesaran) Allah, mudah-mudahan mereka ingat."
Oleh karenanya, pakailah pakaian yang baik dan indah yang memenuhi syarat sebagai orang yang beragama Islam.
Pakaian Simbol Kehidupan Suami-Istri
Begitupun dalam kehidupan berumah tangga, suami adalah pakaian untuk istrinya, dan seorang istri adalah pakaian bagi suaminya.
Sebagaimana fungsi pakaian sebagai penutup aurat, begitupun juga fungsi suami-istri.
Sebagai pasangan, suami dan istri pasti mempunyai aib masing-masing, dan fungsi mereka adalah saling menutupi. Seorang suami haram membuka aib istrinya kepada orang lain, termasuk kepada keluargnya sendiri. Pun sebaliknya, seorang istri haram membuka aib suaminya walaupun kepada kedua orang tuanya sendiri.
Ketika kita akan bepergian ke satu tempat, atau diundang oleh orang terhormat, pasti kita akan memakai pakaian yang terbaik yang kita punya, pertama, kita harus menghargai orang yang kita datangi, dan kedua mereka pun pasti akan menghargai diri kita, karena melihat penampilan kita yang rapi, bersih dan serasi.
Begitu pun sepasang suami-istri. Suami harus jadi pakaian terindah untuk istrinya, dan istri pun harus menjadi pakaian terindah untuk suaminya, agar berharga di hadapan manusia, dan istimewa di hadapan Sang Pencipta.
Perumpamaan suami-istri sebagai pakaian bukan hanya metafora, tetapi juga mengandung makna yang mendalam tentang bagaimana seharusnya hubungan suami-istri dalam Islam.
Mereka adalah dua insan yang saling membutuhkan, saling melindungi, dan saling menutupi kekurangan masing-masing, serta saling menyempurnakan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Kesimpulan
Menutupi aurat atau aib pasangan adalah bentuk kemuliaan dan ketatan dalam Islam. Suami dan istri diharapkan saling menjaga rahsia dan kekurangan masing-masing, serta menghindari perbuatan membuka aib yang dapat merugikan diri sendiri dan keluarga.
Jadilah pakaian terindah untuk pasangan masing-masing, agar suami-istri menjadi lebih berharga di mata manusia dan mulia dihadapan Allah Subhanau wataala.
"Untukmu duhai penyempurna hidupku, terimakasih engkau selalu menjadi pakaian terindahku, dan semoga aku pun menjadi pakaian terindahmu" Aamiin ya rabbal'alamin.
Wallahu à lam bisshawwab
Via
Opini
Posting Komentar