OPINI
Ironi Negeri yang Kaya Sumber Batu Bara
Oleh: Siti Rahmah, S. Ak
(Pemerhati Kebijakan Publik)
TanahRibathMedia.Com—Batu bara merupakan sumber daya yang penting bagi Indonesia. Selain sebagai sumber energi utama untuk pembangkit listrik nasional, industri batu bara juga berkontribusi sekitar 3,6% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia (IESR, 2023). Dengan cadangan batu bara yang melimpah, Indonesia terus menjadi pemain utama dalam produksi dan ekspor batu bara. Karena Indonesia sangat kaya akan batu bara, menjadikannya salah satu negara dengan cadangan dan produksi terbesar di dunia. Cadangan batu bara Indonesia tercatat mencapai sekitar 38,8 miliar ton, dengan sebagian besar terkonsentrasi di Kalimantan dan Sumatera.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sendiri mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi 45℅ penyumbang total batu bara yang ada di dunia. Beliau juga mengungkapkan total konsumsi batu bara di dunia saat ini berkisar 8-9 miliar ton per tahun. Namun, kisaran yang diperdagangkan di pasaran adalah 1,3 miliar - 1,4 miliar ton per tahunnya. (www.cnbcindonesia.com, 15-10-2025).
Ironis
Negeri ini kaya akan sumber alam termasuk batu bara, namun memang ironis ketika mayoritas penduduk nya jauh dari kata sejahtera. Hal ini ternyata ironis dengan kondisi kelistrikan yang ada di Indonesia saat ini. Mulai dari mahalnya tarif listrik, beberapa wilayah yang masih ada pemadaman, hingga masih banyaknya rumah tangga yang belum teraliri listrik. Berdasarkan data terbaru yang tersedia hingga Juni 2025, sekitar 1,28 juta rumah tangga di Indonesia belum memiliki akses listrik—yang setara dengan 1,49% dari total 86,6 juta rumah tangga nasional. Jumlah ini tersebar di 10.068 lokasi, mencakup wilayah seperti Aceh, Sumatra Utara, hingga berbagai provinsi di kawasan timur Indonesia.
Pemerintah sendiri dari tahun ke tahun mengeluhkan beban subsidi yang terus meningkat hingga memberatkan keuangan negara dan tidak tepat sasaran. Akibatnya, rakyat senantiasa dihantui ketakutan akan kenaikan tarif listrik yang setiap saat bisa saja pemerintah terapkan. Padahal, sebagian besar pembangkit listrik kita (67%) menggunakan batu bara yang merupakan sumber daya alam milik bangsa sendiri.
Semua ini terjadi karena sistem yang diadopsi saat ini adalah sistem kapitalisme. Dalam sistem ini sumber kekayaan alam boleh dimiliki atau dikelola oleh pemilik modal. Pemerintah bertindak hanya sebagai fasilitator yang membuat regulasi-regulasi yang selalu mengutamakan kepentingan pengusaha. Ironisnya juga rakyat malah dijadikan sasaran konsumen dalam sistem kapitalisme. Maka tak heran walaupun negeri ini kaya tambang batu bara, tetapi tidak dirasakan manfaatnya secara keseluruhan oleh rakyat.
Islam Solusinya
Dalam Islam batu bara merupakan sumber daya alam yang termasuk kedalam kategori kepemilikan umum. Sehingga tambang batu bara wajib dikelola penuh oleh negara dan hasil manfaatnya akan dikembalikan kepada rakyat. Negara akan melarang adanya keterlibatan investor swasta maupun asing dalam pengelolaan tambang tersebut. Jikapun dibutuhkan tenaga ahli hanya sebatas kontrak kerja, bukan pembagian hasil.
Dengan mandirinya daulah Islam dalam pengelolaan tambang batu bara maka hasilnya pun akan mengisi kas negara. Sehingga negara bisa memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Ketika sandang, pangan, papan, pendidikan,keamanan dan kesehatan semua terpenuhi. Begitupula dengan berbagai fasilitas umum lainnya, pasti akan bisa dipenuhi dengan tarif yang murah bahkan bisa jadi gratis. Maka, hanya dengan kembali menerapkan sistem islam di muka bumi ini, segala sesuatu akan teratasi.
Waallu'alam bisshawab.
Via
OPINI
Posting Komentar