Motivasi
Menulis Bukan Sekadar Opini, Tapi Menyiapkan Jalan ke Surga
Oleh: Nabila Zidane
(Jurnalis)
TanahRibathMedia.Com—Di zaman sekarang, nulis itu gampang. Buka HP, buka notes, ketik. Tapi yang sulit itu niatnya. Mau nulis buat apa? Kalau cuma buat status galau atau nyindir kaum julid di seberang sana, yah sayang sekali!
Coba deh kita alihkan niat dan jemari ini untuk sesuatu yang lebih keren, seperti menulis dakwah, menyebarkan kesempurnaan ilmu Allah, menyentuh hati, dan membuka jalan amal jariyahmu sendiri. Mumpung masih di dunia, tinggalkan jejakmu berupa tulisan yang akan membuatmu bahagia di alam sana.
Imam Ibnul Jauzi, seorang ulama dan penulis produktif dari abad ke-6 H, yang pernah berkata,
"Aku melihat bahwa pena lebih awet dari lisan. Maka aku menulis sesuatu yang aku harap pahalanya tetap mengalir meskipun aku sudah di dalam kubur."
Juga selaras dengan semangat amal jariyah, sebagaimana sabda Nabi saw.,
"Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim)
Seneng gak tuh, saat tau bahwa menulis bisa jadi ladang amal?
Bayangin, tulisanmu dibaca seseorang, lalu dia jadi sadar dan berubah kemudian ngajak orang lain berubah. Semua pahala ngalir ke kamu, padahal kamu udah tidur, atau bahkan udah meninggal dunia.
Rasulullah saw. bersabda,
"Sampaikan dariku walau satu ayat." (HR. Bukhari)
Satu ayat aja disuruh sampaikan. Lah, kita bisa nulis paragraf panjang. Masa iya kalah semangat sama orang yang nulis caption jualan online tiap hari?
Ingat, bukan tulisan paling puitis yang dapat pahala, tapi tulisan paling ikhlas dan kalau bisa lucu dan nonjok ya bonus. Karena dakwah zaman sekarang butuh sentilan yang santun dan sindiran yang syar’i.
Tapi, aku gak punya banyak followers.
Bro, yang penting bukan followers, tapi follow Allah dan RasulNya. Karena yang menilai bukan netizen, tapi malaikat pencatat amal. Lagian, siapa tahu tulisanmu nyangkut di explore, nyebar di grup WhatsApp emak-emak, lalu sampai ke hati orang yang tepat. Allah yang atur jangkauan sinyalnya, kita cukup nulis dengan niat yang benar.
Menulis Jihad Lewat Pemikiran
Dakwah itu gak harus pakai toa di jalan. Lewat tulisan pun bisa. Bahkan kadang tulisan lebih menusuk daripada ceramah. Karena orang bisa baca berulang kali sambil mikir,
"Ih... ini kayak ngomongin aku deh."
Dan ingat, dalam sistem Islam (khilafah), dakwah itu wajib, bukan pilihan. Menulis jadi salah satu cara soft power umat. Bukan buat viral, tapi buat nyalakan cahaya Islam di zaman yang makin gelap karena konten sampah unfaedah dan pemikiran sesat, seperti liberal dan sekuler.
Oleh karena itu, jangan nunggu sempurna buat mulai nulis. Mulailah nulis, biar Allah yang menyempurnakan hasilnya.
Karena siapa tahu tulisan recehmu hari ini bisa jadi penyelamat di akhirat nanti dan kalau suatu hari orang bilang,
"Gara-gara tulisanmu aku hijrah..."
Hati-hati ya, bisa nangis bahagia tuh!
#MenulisUntukRidaAllah
Via
Motivasi
Posting Komentar