Opini
Zionis Memblokade Bantuan Makanan, Penderitaan Palestina Kian Berlanjut
Oleh: Zidna Ilma
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Dilansir dari CNBC Indonesia (18-5-2025), di tengah serangan udara dan darat Israel yang makin masif dan mematikan di jalur Gaza, negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali dilanjutkan pada Sabtu (17-05-2025) di Doha, Qatar. Namun, pembicaraan diplomatik ini berlangsung di bawah bayang-bayang kekerasan brutal selama 72 jam terakhir yang telah menewaskan ratusan warga sipil dan menyebabkan situasi kemanusiaan yang memburuk drastis.
“Sejak tengah malam, kami telah menerima 58 jenazah. Sementara itu, banyak korban lainnya masih berada di bawah puing-puing. Situasi di dalam rumah sakit sangatlah bencana,” ujar Marwan Al-Sultan, kepala Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, dalam pernyataannya di platform X, dikutip dari Reuters, Minggu (18-05-2025).
Hingga detik ini, penderitaan warga Palestina masih berlanjut, entah sampai kapan. Zionis tak berhenti melakukan genosida, mereka terus melakukan hal keji ini, dengan cara yang sudah di luar batas kemanusiaan. Selain itu, mereka menambah penyiksaan terhadap warga Palestina, dengan menyengaja memblokade jalur masuknya bantuan makanan. Sehingga mereka membiarkan umat Muslim di Gaza dalam keadaan kelaparan yang parah.
Pemblokadean jalur masuknya bantuan makanan ini sudah mereka operasikan selama dua bulan lebih. Hal ini menunjukan cara perang mereka sangatlah keji dan tidak ksatria. Dalam kondisi palestina yang seperti ini, semakin memburuk tiap harinya, para penguasa Muslim belum juga tersadarkan. Mereka belum melakukan pembelaan secara nyata dengan mengirimkan pasukan militer untuk mengusir penjajah yang keji ini.
Dengan demikian para penguasa Muslim ini tidak merasa ada kewajiban bagi mereka untuk membela Palestina, sehingga seruan jihad yang bergema di seluruh penjuru dunia tak mampu membuka hati mereka para penguasa Muslim. Seperti inilah keadaan Muslim di sistem kapitalis-sekuler yang melahirkan paham nasionalisme. Sehingga umat Muslim kini merasa dipisah-pisahkan satu sama lain. Padahal umat Muslim dengan Muslim lainnya itu satu kesatuan.
Penderitaan warga Palestina saat ini akan segera berakhir ketika umat Islam bersatu di bawah kepemimpinan khilafah. Sebab, khilafah akan menjalankan perannya sebagai rain dan junnah yang akan melindungi umat Islam dari bentuk penjajahan apapun. Tetapi sayangnya, hari ini khilafah belum terwujudkan, sehingga penderitaan warga Palestina belum bisa berakhir.
Oleh karena itu, kita sebagai umat Muslim harus berjuang untuk menegakan khilafah kembali. Dalam memperjuangkan kembali khilafah tidak bisa dilakukan secara individu, tetapi harus secara berkelompok, dengan membentuk partai Islam ideologis. Maka dari itu, umat harus terus memiliki kesadaran pentingnya berjuang menegakkan khilafah bersama partai Islam ideologis. Sebab, hanya melalui partailah aturan Allah akan tegak diterapkan secara kaffah kembali di bawah naungan khilafah Islamiyah.
Wallahua’ lam bish showab.
Via
Opini
Posting Komentar