Opini
Makar Zionis Vs. Makar Allah
Oleh: Ummu Zubair Aqmar
(Ibu pejuang Islam)
TanahRibathMedia.Com—Tugas dan pekerjaan iblis adalah menggoda manusia. Maka penting menjadi orang yang cerdas sesuai aturan yang benar. Makna cerdas secara syariat yakni pemikiran seseorang yang senantiasa mengingat akan kematian.
Maka berupayalah menjadi orang yang beramal dengan tidak tergoda oleh rayuan iblis. Agar setiap amal dan perbuatan senantiasa baik sesuai syariat, terlebih kematian itu bisa mendatangi kita kapan saja. Jika tidak, maka tempat terakhir kita bersama dengan iblis naknatullah. Nauzubillahiminzalik.
1
Geger, pernyataan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (21-4-2025) malam. Pemimpin Zionis ini mengatakan tidak akan menerima pembentukan kekhalifahan mana pun di pantai Mediterania. Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa respons Israel tidak akan terbatas pada Yaman, tetapi akan meluas ke Lebanon dan wilayah lainnya (arrahmah.co.id, 23-04-2025).
Netanyahu memperjelas bahwasanya Israel merupakan bangsa yang nantinya akan merajai bumi ini. Dengan persekutuannya bersama Amerika, dia akan menggertak setiap negara yang membantu dalam pembebasan Palestina.
Hal penting lainnya, bahwa tidak akan pernah mereka membiarkan terjadinya penegakan kekuasan dalam naungan Khilafah. Netanyahu telah berulang kali mengungkapkan Israel dan sekutunya akan mengubah wajah Timur Tengah dengan usaha-usaha yang mereka lakukan sekarang. Dia mengklaim mengenal musuh dengan baik, dan dia tidak akan menerima keberadaan kekhilafahan di sini atau di Lebanon. Pemerintahannya berupaya untuk memastikan kelangsungan hidup zionis Israel.
Kesombongan Penguasa Hasil Didikan Sistem Sekuler
Pernyataan Netanyahu adalah bentuk kesombongan. Pada faktanya, kita sudah jumpai bahwa sangat banyak warganya yang mengingatkan mereka bahwa perbuatan pemerintah terhadap Palestina adalah tindakan genosida. Kejahatan kemanusiaan dalam abad ini. Namun, dia dan sekutunya tetap abai akan nasihat dan himbauan yang telah disampaikan padanya.
Sekularisme meniadakan agama dalam kehidupan manusia. Inilah yang dilakukan zionis terhadap Palestina, melanggar nilai kemanusiaan. Yang tentunya masih diajarkan dalam ajaran Yahudi. Penduduk Yahudi juga banyak menentang perlakuan zionis Netanyahu kepada Palestina.
Tampak dari keberadaan seorang aktivis asal Israel, Eitan Bronstein Aparicio, mengungkap keyakinannya soal keruntuhan rezim Zionis. Aparicio mengungkap, ketidaksetujuannya terhadap kebijakan pemerintah Israel. Dia tidak menginginkan jika kejahatan genosida yang dilakukan rezim Zionis itu menodai nama bangsa Yahudi (tempo.co, 20-10-2024).
Zionis berusaha agar setiap langkah mereka menguasai dunia terealisasi meskipun hujatan tetap ada. Boikot terhadap produk tetap berlangsung. Mereka tak gentar memikirkan cara terbaik untuk menguasai khususnya wilayah suci di Palestina.
Kunci kekalahan Zionis adalah Penegakan Khilafah
Pernyataan Netanyahu terkait Khilafah juga bentuk pernyataan ketakutan akan gerak-gerik kaum Muslim. Kaum Muslim yang saat ini bukanlah kaum Muslim yang tak kenal solusi Islam kaffah. Namun, masih belum memahami bagaimana realisasi Islam kaffah di tengah kehidupan. Jika kaum Muslim ditanya terkait setuju atau tidak hidup sejahtera dalam naungan Khilafah, sebagian besar kaum Muslim setuju. Hanya belum paham saja, realisasinya untuk menyelesaikan masalah kehidupan.
Makar yang zionis Israel rancang adalah kesesatan dan keburukan. Makar ini hanya bisa diruntuhkan dengan adanya makar Allah yang lurus lagi mengandung kebaikan. Sudah menjadi janji Allah, makar yang sesat tersebut akan musnah. Allah mengingatkan kita dalam Al Quran,
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (TQS Al-Anfal: 30)
Allah tetap membuat musuh kita seakan tampak kuat hanya untuk menguji kita. Padahal di dalam diri musuh kita berisi ketakutan. Maka para pengemban Islam kaffah, bersungguh-sungguhlah dalam menyusun strategi mencerdaskan umat. Konsisten dan sabarlah dalam mengubah pemikiran dan perilaku umat. Karena barangkali hanya tinggal sesaat lagi kemenangan itu datang. Namun Allah ingin melihat kita sebagai pejuang sejati bukan pecundang. Maka kuatkan tekad, matangkan realisasikan strategi kita dalam menggapai misi utama yakni mewujudkan penerapan Islam kaffah dalam bingkai Kekhilafahan.
Via
Opini
Posting Komentar