Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda opini Era Digitalisasi dan Pengaruhnya Bagi Generasi
opini

Era Digitalisasi dan Pengaruhnya Bagi Generasi

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
19 Des, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Lekha Ummu Mahira
(Muslimah Peduli Generasi)


TanahRibathMedia.Com—Dengan kemajuan teknologi yang memudahkan hidup manusia, mulai dari akses informasi yang instan, komunikasi jarak jauh yang lebih mudah, seperti Whatsapp dan media sosial yang lainnya. Namun semua itu memiliki potensi ketergantungan dan godaan konten digital yang menarik.

Tidak sedikit dari masyarakat yang mengadopsinya, termasuk dari kalangan anak-anak. Baik karena orang tua memberikan gadget sebagai penenang atau pengalihan perhatian saat anak rewel, atau saat orang tua sibuk, serta pengaruh lingkungan teman sebayanya. Dengan begitu mereka tumbuh dalam era digital yang memberikan kebebasan tanpa batas.

Dominasi Konten Negatif di Platform

Kondisi generasi hari ini tidak lepas dari narasi besar tatanan global, Sistem Sekuler Kapitalisme. Kecenderungan dalam mengagungkan kebebasan bertindak atau berekspresi yang memprioritaskan konten yang memaksimalkan keterlibatannya, yang sering kali bersifat konten emosional.

Dikutip dari detik.com (10-12-2025), ada seorang siswa SMP yang membuat geger sekolah, dengan mengirim ancaman bom melalui grup Whatsapp sekolah, ancaman tersebut langsung dilaporkan ke polres Kepulauan Riau (Kepri) untuk ditindak lanjuti.

Dirreskrimsus polda Kepri, Kombes Silvester Simamora telah melakukan penyelidikan dan memastikan bahwa pelaku adalah anak umur 13 tahun dan tidak ada orang di belakangnya atau terafiliasi ke mana pun. Ia juga diketahui pernah mengalami bullying.

Jika dilihat dari berbagai kasus yang menimpa generasi ini lahir dari lingkungan budaya barat yang menjadikan pemisahan agama dari kehidupan (Sekulerisme) sebagai nilai dasarnya. Maka tidak heran bila nilai-nilai sekuler tidak hanya hadir sebagai konten dan platform, tetapi untuk membentuk pola pikir dan pola sikap dari para generasi.

Kenapa media sosial menjadi standar perilaku? Inilah beberapa sebabnya:

Pertama: Islam dibatasi pada ranah private. Media sosial memberikan ruang bagi konten Islam yang meliputi motivasi, adab, inspirasi, atau nasihat ringan. Namun ketika Islam tampil dalam bentuk pemikiran sistemik, seperti syariah ekonomi, pemerintahan Islam, khilafah, atau kritik terhadap sekuler kapitalisme, maka kontennya akan diberikan label berbahaya atau akun akan diblokir.

Kedua: normalisasi gaya hidup liberal. Konten hiburan, game, budaya pop, konsumerisme, dan pornografi terselubung diunggulkan. Konten viral lebih dihargai dari pada konten bermakna. Prinsipnya hanya satu: yang bisa membuat pengguna bertahan lebih lama, itulah yang di prioritaskan.

Ketiga: Bubble ideologis. Istilah bubble digunakan dalam berbagai konteks, salah satu di antaranya filter bubble, yang menampilkan informasi yang dianggap sesuai dengan preferensi yang disukai. Akibatnya, mereka merasa pandangan sekuler-liberal adalah hal yang normal dan universal.

Inilah mengapa banyak generasi hari ini yang merasa religius tetapi kesulitan melihat Islam sebagai solusi sistemik, mereka mengenal Islam sebagai etika moral, bukan sebagai peradaban. Dengan demikian cara berfikir mereka dibentuk dalam ruang digital yang sudah dipagari nilai-nilai sekuler. Narasi perubahan yang mereka konsumsi umum nya berasal dari ideologi yang telah dominan saat ini, yaitu: demokrasi liberal, HAM versi barat, atau agenda progresif global.

Peran Islam dalam Menyelamatkan Generasi

Karena persoalan inj bersifat sistemik, maka dibutuhkan tiga pilar untuk menyelesaikannya secara sistemik.

1. Ketakwaan individu

Ketakwaan adalah menjalankan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang, sehingga ia akan menjaga dirinya dari hal-hal yang bisa mendatangkan murka-Nya. Sebagai konsekuensinya semua perbuatannya akan terikat terhadap syariat Islam sebagai standar perbuatannya.

Sebagaimana Rosulullah saw. bersabda:
" Tali keimanan yang paling kuat adalah loyalitas kepada Allah, dengan mencintai dan membenci segala sesuatu hanya karena-Nya."

Loyalitas seseorang akan terlihat ketika semua perbuatannya, waktunya, tenaganya, pikirannya, semuanya hanya tertuju pada bagaimana Allah akan ridho atas dirinya.

2. Kontrol masyarakat

Ternyata ketakwaan individu juga tidak cukup untuk menyelamatkan generasi hari ini, Islam mengajak masyarakat untuk peduli, untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.

Perumpamaan Masyarakat seperti penumpang sebuah kapal, ada yang duduk di bagian atas, sebagiannya lagi ada yang duduk di bawah. Ketika yang duduk dibawah membutuhkan air maka mereka harus melewati yang di atas, namun jika mereka yang berada di bawah merasa bisa mendapatkan air tanpa mengganggu yang di atas dengan cara melubangi kapal untuk memudahkannya setiap kali ia membutuhkan air. Maka tindakan tersebut tidak hanya bisa menenggelamkan dirinya saja, tetapi seluruh penumpang kapal.

Bisa kita ibaratkan melubangi kapal adalah bentuk kerusakan yang dilakukan seseorang, seperti halnya: judi online, seks bebas, pinjaman online, perselingkuhan, perzinaan, game yg berbahaya, riba, dan lain sebagainya.

Dan jika sebagian orang setiap detik melubangi kapal, tetapi sebagian lain nya hanya melihatnya memilih diam atau cuek karena merasa itu menjadi urusan orang lain, bukan urusannya. maka kita bisa pastikan seberapa besar kerusakan yang akan terjadi.

Oleh karena itu dibutuhkan kontrol masyarakat untuk saling mengingatkan, karena keselamatan semuanya tergantung pada kepedulian masyarakat untuk mencegah perbuatan yang tidak sesuai syariat islam.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّا سِ تَأْمُرُوْنَ بِا لْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَا نَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَ كْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
(TQS. Ali 'Imran 3: Ayat 110).

3. Peran Negara 

Negara memiliki peran penting sebagai pemangku dan penjaga peradaban yang selalu menerapkan nilai-nilai islam dalam kehidupan. Islam diterapkan di ekonomi maka jual beli nya menjadi berkah, begitu juga Islam diterapkan dalam pendidikan maka akan membentuk individu yang bertakwa.

Sehingga Islam akan selalu dijaga ketika diemban oleh negara. Dan ketika masyarakat melakukan kesalahan maka akan dijatuhkan hukuman sesuai dengan pidana islam. Seperti : pencuri dihukumi bukan dengan penjara tetapi akan dipotong tangannya, pezina akan dirajam bagi yang telah menikah dan dicambuk 100 kali serta diasingkan bagi yang belum menikah. begitu juga dengan game online yang akan di hapuskan karena bisa merusak generasi.
 
Sehingga negara akan menerapkan syariat islam dalam semua aspek kehidupan, agar kemudian menjadi rahmatan lil alamin

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ

"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam." (TQS. Al-Anbiya 21: Ayat 107).

Wallahu a'lam.
Via opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Tanah Ribath Media- Desember 19, 2025 0
Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda
Oleh: Elsa (Muslimah Kebumen) TanahRibathMedia.Com— Di era digital saat ini, kemajuan teknologi sering dipersepsikan sebagai simbol kemudahan dan k…

Most Popular

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Desember 13, 2025
Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Desember 12, 2025
Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah

Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah

Desember 15, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Desember 13, 2025
Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Desember 12, 2025
Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah

Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah

Desember 15, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us