Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda NAFSIAH Jika Sehat, Semoga Istikamah; Jika harus Pamit, Semoga Husnul Khatimah
NAFSIAH

Jika Sehat, Semoga Istikamah; Jika harus Pamit, Semoga Husnul Khatimah

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
19 Nov, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Kartika Soetarjo
(Penulis dan Pengasuh Pengajian Anak-Anak Raudhatul Jannah)

TanahRibathMedia.Com—Sesungguhnya, semua orang pasti menginginkan hidup sehat dan bahagia. Untaian kalimat "Jika sehat, semoga istikamah, dan jika harus pamit semoga husnul khatimah", adalah sepenggal doa yang sangat indah.

Siapa yang tidak ingin hidupnya selalu sehat, dan kesehatannya itu selalu diiringi dengan istikamah dalam ibadah, baik ibadah mahdah, ataupun ibadah ghair mahdah? Siapa pula yang tidak ingin ketika pamit untuk selamanya untuk menemui Sang Maha Pemilik Jiwa dan Raga, dalam keadaan husnul khatimah? Pasti, semua orang yang beriman akan menginginkannya.

Namun, untuk mencapai hidup yang istikamah serta wafat yang husnul khatimah itu bukanlah perkara mudah. Tidak cukup hanya dengan berdoa, tetapi harus dibarengi dengan pelaksanaan yang tak kenal lelah, tekad yang tak mudah kalah, serta niat yang lillah. Untuk melaksanakan ibadah yang sempurna dan istikamah, tentu harus ditopang dengan keadaan lahir dan batin yang sehat. 

Apa itu sehat? Sehat dilihat dari segi medis adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh. Bukan hanya bebas dari penyakit. Sedangkan sehat dari segi Agama berarti hati yang bersih, Iman yang kokoh, Takwa yang kuat, serta jiwa dan raga yang tidak tercampur dengan rezeki yang haram.

Kesehatan adalah nikmat ketiga setelah nikmat Iman dan nikmat Islam. Oleh karenanya, kita harus mensykuri dan menjaga  kesehatan yang sebenarnya adalah nikmat dan amanah dari Allah. Rasulullah saw. telah bersabda:

"Dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh kebanyakan manusia (yaitu) kesehatan dan waktu." (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)

Hadis ini menegaskan bahwa kita harus selalu menjaga dan mengisi kesehatan dengan beribadah dan selalu beramal baik. Namun sayangnya, sebagian dari kita tidak sedikit yang mengisi waktu dan menggunakan kesehatan ini untuk hal yang sia-sia. Main hand phone sampai lupa waktu, scroll-scroll yang tidak ada kemanfaatannya. Berlama-lama dalam tidur, banyak makan, banyak membicarakan hal yang kurang baik, dan hal-hal buruk lainnya.

Sedangkan, ada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang menyatakan gunakan lima perkara sebelum lima perkara:
1. Muda sebelum tua
2. Sehat sebelum sakit
3. Kaya sebelum miskin
4. Lapang sebelum sempit
5. Hidup sebelum mati.

Maka, gunakanlah kesehatan ini dengan hal-hal yang bermanfaat, sebelum didera sakit yang menghalangi aktivitas. Isil pula kehidupan ini dengan istikamah dalam beramal. Sedangkan istikamah berarti konsisten dan konsekwen dalam menjalankan ibadah, serta melakukan kebaikan. Orang yang senantiasa istikamah tidak akan goyah Imannya, walaupun menghadapi hinaan, pujian, atau godaan lainnya. 

Seperti kisah Bilal bin Rabbah. Seorang budak pada zaman Rasulullah Saw. Beliau Istikamah dalam keimanannya walaupun didera oleh siksaan dari sang majikan, Ummayah bin Khalaf. 
Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Ahqaf ayat 13:

"Sesungguhnya, orang-orang yang mengatakan "Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istikamah, maka tidak ada lagi kekhawatiran terhadap mereka, dan mereka tidak pula berduka cita."

Dengan demikian, jika jiwa dan raga sehat, juga dibarengi dengan ibadah dan beramal baik yang istikamah, serta dibimbing oleh niat yang lillah, maka Insyaa Allah akan mendapatkan wafat yang husnul khatimah. Husnul khatimah adalah "akhir yang baik". Seseorang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah berarti dia telah mengakhiri hidupnya dalam keadaan baik, beriman serta bertakwa.

Husnul khatimah adalah kalimat yang indah sekaligus juga menakutkan. Siapa yang bisa menjamin akhir hidupnya? Banyak yang tampak shaleh di depan manusia, tetapi tergelincir di detik terakhir. Na'udzubillah. Ada pula yang hidupnya tampak berlumur dosa di mata manusia, tetapi mengakhiri hidupnya dengan kalimat "Laa ilaaha illallah" di ujung lidahnya.

Kita senua pasti tahu  kisah viral tentang seorang ulama yang bernama Barsiso, dia mengisi kesehariannya dengan ibadah dan ketaatan kepada Allah Swt.  tetapi dalam keadaan sekarat dia terbujuk rayuan syetan laknatullah, dan akhirnya dia mati dalam keadaan syirik.

Ada juga Abu Sufyan bin Harb, seorang  pemimpin utama kaum Quraisy yang memusuhi Nabi Muhammada saw. Tapi dikemudian hari beliau beriman kepada Nabi, dan wafat dalam keadaan Husnul khatimah.


Maka dari itu, tidak heran jika Ibnu Rajab pernah berkata: "penutup hidup ditentukan oleh isi hati, bukan semata amal lahiriah"

Al-Qurtubi pun mengingatkan: "Husnul khatimah itu anugerah, bukan hasil dagang ibadah".

Karena itu, Umar bin Khatab selalu berdoa, agar sebaik-baiknya umur adalah di penghujungnya, dan sebaik-baiknya hari adalah saat bertemu dengan Allah Rabbul Izzati.

Namun, walaupun ibadah bukan seutuhnya menjadi  penyebab husnul khatimah,  tetap saja kita harus yakin, bahwa jika kita istikamah dalam beribadah, dalam berbuat kebaikan, menjauhi sifat berburuk sangka pada orang lain, serta meluruskan niat dalam segala perbuatan hanya karena ingin Rida-Nya, maka insyaaAllah kematian yang husnul khatimah akan kita raih.

Bismillah. Sebelum nyawa di kerongkongan tercekat, tidak akan ada kata terlambat untuk tobat. 
Isi kesehatan dengan ibadah yang bagus, dakwah yang tak pernah putus, serta kendalikan niat agar selalu lurus, insyaa Allah wafat dalam keadaan husnul khatimah,  dan bermuara di surga dengan mulus.

"Ya Allah, sehatkan lahir batin kami agar bisa  menapaki jalan-Mu dengan istikamah, dan beri kami hadiah berupa kematian yang husnul khatimah" 
Aamin ya Rabbal 'alamin

Wallahu'alam bissawwab
Via NAFSIAH
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Upah Tinggi Jadi Kambing Hitam, Akar Masalah Industri Justru Terabaikan

Tanah Ribath Media- Desember 04, 2025 0
Upah Tinggi Jadi Kambing Hitam, Akar Masalah Industri Justru Terabaikan
Oleh: Eka Sulistya (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Cikarang dan Karawang Selama Ini Menjadi Magnet Industri. Kedua wilayah ini d…

Most Popular

Penculikan Anak kembali Marak

Penculikan Anak kembali Marak

Desember 02, 2025
Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Desember 02, 2025
Ramai Remaja Bundir, Tersebab Sistem yang Pandir

Ramai Remaja Bundir, Tersebab Sistem yang Pandir

November 26, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Penculikan Anak kembali Marak

Penculikan Anak kembali Marak

Desember 02, 2025
Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Desember 02, 2025
Ramai Remaja Bundir, Tersebab Sistem yang Pandir

Ramai Remaja Bundir, Tersebab Sistem yang Pandir

November 26, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us