Straight News
UIY: Solusi Dua Negara Tampak Bagus tetapi Menipu
TanahRibathMedia.Com—Solusi dua negara yang dihasilkan dari Deklarasi New York, menurut Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) tampak bagus tetapi menipu.
“Two state solution itu adalah narasi yang tampak itu kalau orang Barat menyebut itu sound good gitu. Tampaknya itu bagus tapi sebenarnya dia menipu gitu. Menipu karena faktanya Palestina itu bukanlah negara dalam arti yang sesungguhnya,” tuturnya dalam acara Focus to The Point: Deklarasi New York: Drama Pencitraan, Solusi Palsu untuk Palestina, Jum’at (15/8/2025) di kanal YouTube UIY Official.
Menurutnya, kerangka two state solution atau solusi dua negara itu seharusnya ada dua negara dalam arti yang semestinya.
"Sesungguhnya negara itu punya wilayah, punya rakyat, punya kelengkapan sebuah negara termasuk juga kebolehan dia atau kemestian dia mempunyai angkatan bersenjata dengan segala perlengkapannya. Tetapi ini hari kita melihat atau menyaksikan yang disebut negara Palestina itu tidaklah seperti itu," ungkapnya.
UIY mengambil contoh sederhana, saat mau berkunjung ke Yerusalem itu visanya bukan visa negara Palestina tapi Israel.
“Kemudian contoh yang lain lagi adalah angkatan bersenjata. Sampai ini hari Palestina itu tidak punya angkatan bersenjata. Jadi kalau sekarang kita lihat ada perang di Gaza itu, itu sesungguhnya antara yang disebut milisi. Hamas itu atau Al-Qosam itu disebut milisi dari Hamas. Jadi dia bukanlah angkatan bersenjata dari Palestina. Kenapa Palestina tidak punya? Karena tidak dibolehkan. Mereka tidak boleh punya pasukan apalagi kemudian dilengkapi dengan perlengkapan tempur yang sebagaimana negara lain miliki,” beber UIY.
Maka dari itu, lanjutnya, dari dua contoh UIY melihat Palestina ini bukan negara normal. Menurutnya, usulan solusi dua negara tidak akan diterima Israel.
“Israel itu pasti tidak akan menerima. Karena mereka ingin yang lanjutannya. Tidak pernah berhenti dari cita-cita Israel Raya yang membentang dari sungai Eufrat di utara sampai sungai Nil di selatan. Itulah makna dari dua garis yang ada di dalam bendera Israel itu. Misalnya bintang daud kemudian ada garis di atas dan garis di bawah. Dan itu cita-cita tertambatkan di dalam bendera. Itu artinya kan cita-cita resmi,” jelasnya.
UIY menilai cita-cita Israel ini pasti akan bertabrakan dengan apa yang disebut two state solution. "Pertanyaannya, Barat ada gak kesediaan untuk menghentikan cita-cita itu? Ini sesuatu yang pantas diragukan. Karena jangan lagi soal yang lebih besar gitu, lha wong yang kecil saja, bagaimana menghentikan genosida di Gaza saja mereka tidak mampu,” pungkasnya.[] Imam Wahyono
Via
Straight News
Posting Komentar