Opini
Yakin Sudah Merdeka?
Oleh: Ratna Kurniawati, SAB
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Tidak terasa sudah memasuki bulan Agustus tahun 2025. Hiruk pikuk ramai menjelang peringatan hari kemerdekaan bangsa Indonesia yang selalu diperingati setiap tahun. Berbagai jenis perlombaan, acara jalan sehat serta karnaval mewarnai gempita peringatan hari kemerdekaan. Sayangnya, banyak kegiatan dalam rangka menyambut kemerdekaan Indonesia diwarnai dengan pelanggaran aturan agama seperti meninggalkan shalat ketika pelaksanaan karnaval, terbuka aurat, tabaruj, serta ikhtilat, dsb.
Ketika jelang peringatan kemerdekaan saat ini pasti ada pertanyaan yang mengganjal dalam benak hati yakni apakah bangsa Indonesia sudah benar-benar merdeka?
Usia 80 tahun bangsa Indonesia merupakan usia yang tidak muda lagi dan dapat menjadi tolok ukur bahwa seharusnya rakyat dalam kondisi sejahtera, berkeadilan serta berdaulat tanpa tekanan dari pihak manapun terutama pihak asing.
Tetapi kondisi yang terjadi saat ini berbanding terbalik yaitu memang sudah merdeka secara fisik karena tidak ada penjajahan oleh bangsa lain. Namun, secara nonfisik kita terjajah karena kekayaan alam diserahkan kepada asing, utang riba trilyunan rupiah harus ditanggung rakyat hingga terjadi pemalakan berkedok pajak. Angka kemiskinan tinggi serta pengangguran yang tinggi bukanlah hal baru dalam problematika permasalahan yang kompleks di Indonesia.
Era penjajahan secara fisik memang sudah berakhir sejak lama, namun harapan dan cita-cita negeri ini menjadi negeri gemah ripah loh jinawi sepertinya hanya tinggal angan-angan semata. Berbagai permasalahan negeri Indonesia tercinta mulai dari kesenjangan ekonomi, angka kemiskinan yang tinggi, pengangguran yang tidak kunjung berakhir justru semakin meningkat, biaya hidup yang semakin mahal, biaya pendidikan mahal seolah merupakan problematika gunung es yang kian lama kian bertumpuk dan tak kunjung usai. Rakyat semakin menderita dengan pajak yang semakin mencekik.
Belum lagi ketika bicara moral, moralitas generasi muda yang semakin rusak dengan perilaku seks bebas, narkoba, bullying (perundungan). Kriminalitas serta kejahatan, tawuran antar pelajar makin hari mengerikan. Generasi muda yang seharusnya menjadi garda terdepan bangsa makin lama semakin rusak.
Persoalan demi persoalan yang menimpa negeri Indonesia tercinta akibat penjajahan nonfisik yakni keterjajahan secara ideologi/pemikiran. Ideologi kapitalis sekuler membuat bangsa ini terjajah secara ekonomi, sosial, politik, ekonomi, budaya, hukum, pendidikan, dll.
Kemerdekaan yang hakiki adalah merdeka dari segala bentuk penjajahan baik penjajahan secara fisik maupun nonfisik. Oleh karena itu, kita sebagai kaum muslim memiliki kewajiban untuk mewujudkan kemerdekaan yang hakiki yakni membebaskan umat dari kungkungan ideologi kapitalis sekuler yang kini membelenggu negeri tercinta Indonesia, kembali pada tatanan syariat Islam bukan berhukum pada hukum jahiliah. Bangsa yang merdeka adalah bangsa yang mau tunduk sepenuhnya pada aturan Allah Swt. dan kembali pada Islam secara total.
Sejarah telah mencatat beberapa negara Eropa salah satunya adanya Spanyol (Andalusia) yang mengalami masa keemasan ketika di kuasai oleh daulah Islam. Saat negara lain mengalami kegelapan dan kemunduran justru Andalusia mengalami kemajuan pesat dalam naungan Islam serta memberikan kontribusi besar dalam perkembangan peradaban Eropa di berbagai bidang.
Berkaca dari sejarah di atas, dapat kita simpulkan bahwa apabila negeri ini ingin lepas dari kegelapan dan keterpurukan menuju cahaya gemilang maka harus kembali pada syariat Islam secara kaffah. Aturan yang bersumber dari Allah Swt. satu-satunya pembuat hukum dalam segala aspek kehidupan.
Wallahualam bishawab
Via
Opini
Posting Komentar