SYIAR
Konsep Islam Menjaga Keharmonisan Keluarga
Oleh: Maman El Hakiem
(Pegiat Literasi)
TanahRibathMedia.Com—Majelis Tsaqafi bekerjasama dengan Majelis Taklim (MT) At Takwa Waringin, Kecamatan Palasah menggelar open house pada Ahad (10-8-2025) yang dihadiri puluhan jemaah dari berbagai lapisan masyarakat. Acara ini menghadirkan Ustaz Abi Pipin, S.Pd., sebagai narasumber, dengan Ustaz Ahmad Syarifudin bertindak sebagai moderator.
Sesi tanya jawab menjadi bagian menarik ketika salah seorang peserta menanyakan cara praktis menjaga rumah tangga di era modern. Menjawab hal itu, Ustaz Abi Pipin memberikan tiga kunci utama, yaitu memperkuat ketakwaan, menjaga komunikasi, dan menghidupkan ‘family time’.
Dalam penyampaiannya, Ustaz Abi Pipin menegaskan bahwa tujuan pernikahan dalam Islam bukan sekadar hidup bersama, melainkan membangun ketenangan (sakinah) yang melahirkan kasih sayang (mawaddah) dan rahmat (rahmah). Ia mengutip firman Allah Swt. dalam surat Ar-Rum ayat 21:
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”
Peran Suami-Istri Menurut Islam
Dalam analoginya, suami disebut sebagai “tulang punggung” yang memikul tanggung jawab lahir dan batin, sedangkan istri adalah “teman sejati” yang menguatkan rumah tangga dari dalam.
“Ketakwaan itu pondasi rumah tangga. Tanpa ketakwaan, rumah tangga mudah goyah. Dengan ketakwaan, masalah bisa dihadapi bersama,” ujar Ustaz Abi Pipin.
Ia juga menegaskan pentingnya komunikasi yang baik dan sikap saling menghormati agar hubungan tetap harmonis.
Di tengah kesibukan, pasangan suami-istri dianjurkan menyediakan waktu khusus untuk berkumpul bersama, membicarakan banyak hal, dan memperkuat ikatan emosional. “Keharmonisan itu tumbuh dari kebersamaan, bukan sekadar tinggal serumah,” tegasnya.
Ia juga mengutip hadis Rasulullah saw.
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik di antara kalian kepada keluargaku.” (HR. Tirmidzi)
Acara ditutup dengan doa bersama dan ajakan untuk terus menghidupkan majelis ilmu.
“Majelis seperti ini bukan hanya menambah pengetahuan, tapi juga mempererat persaudaraan dan memperkuat nilai-nilai Islam dalam kehidupan,” pungkasnya.
Wallahu'alam bish Shawwab.
Via
SYIAR
Posting Komentar