Sastra
Ngaji Kaffah? Siapa Takut
Oleh: Nabila Zidane
(Jurnalis)
TanahRibathMedia.Com—Diajak ngaji Islam kaffah,
Jawabnya: “Aduh, serem ah!”
Katanya nanti jadi radikal,
Padahal yang ngajak cuma ngajak halal.
Disuruh taat sama syariat,
Bilangnya: “Jangan terlalu fanatik banget!”
Lah, giliran drama Korea ditonton kaffah,
Nggak ada yang bilang: “Itu bid’ah!”
Dibilang khilafah itu bahaya,
Padahal itu sistem dari Rasul tercinta.
Bukan buatan Barat yang penuh dusta,
Tapi warisan Nabi untuk dunia.
Mereka bilang takut perang,
Eh tiap hari nonton film tembak-tembakan senang.
Takut Islam bersatu dan kuat,
Padahal justru hal itu yang membuat kapitalis masuk ICU sekarat
Khilafah katanya ancaman negara,
Lho? Zina, riba, korupsi malah didiamkan saja.
Yang tegakkan hukum Allah ditolak,
Yang nodai hukum malah dieluk-eluk!
Padahal dulu, zaman Khalifah Umar,
Zakat nyari penerima kayak nyari sinyal di pasar.
Rakyat sejahtera, negeri aman,
Pemimpin adil, bukan pencitraan.
Harun ar-Rasyid bilang ke awan,
“Hujanlah! Hasilmu akan sampai ke tangan!”
Bukan sombong, tapi itu bukti,
Islam kalau diterapkan bisa jadi solusi.
Lalu Allah berfirman dengan cinta:
"Masuklah ke Islam secara kaffah!”
Bukan setengah-setengah, bukan pilih suka-suka,
Tapi totalitas sampai akhir usia.
Rasul pun bersabda dengan tegas,
"Khalifah itu perisai umat di garis depan kelas."
Lindungi rakyat, tegakkan syariat,
Bukan jadi boneka sistem sesat.
Jadi kalau diajak ngaji jangan ngeles,
Ngopi sambil ngaji, itu lebih beres.
Islam kaffah bukan hantu,
Tapi jalan hidup paling syahdu.
Mau negeri makmur dan barakah?
Jawabannya cuma satu, khilafah
Bukan lewat voting atau debat palsu,
Tapi kembali ke Islam yang murni dan satu.
Via
Sastra
Posting Komentar