TEFI: Rekrutmen Politisi Folu Net Sink 2030 Tidak Ada Transparansi

TanahRibathMedia.Com—Direktur The Economics Future Institute (TEFI) Dr. Yuana Tri Utomo menilai, rekrutmen politisi Folu Net Sink 2030 tidak ada transparasi.

"Rekrutmen politisi Folu Net Sink 2030 tidak ada transparansi sama sekali," ujar Yuana dalam acara Kabar Petang: Banjir Kritik Setelah Kader PSI Ramai-Ramai Masuk Folu Net Sink, Ahad (23-03-2025) di kanal YouTube Khilafah News.

"Termasuk DPR Komisi 4. Mengapa Menteri Kehutanan Raja Juli malah megangkat 12 orang atau sekitar 20 persen kader PSI partainya Mas Menteri Ya? Bagaimana proses seleksinya? Siapa yang menyeleksi?" tanya retoris Yuana.

Cetus Yuana, dikarenakan model rekrutmen yang seperti itu, sehingga tidak salah kalau masyarakat berasumsi bagi-bagi kekuasaan. Apalagi didukung oleh sistem politik demokrasi yang full power sharing (pembagian kekuasaan penuh). 

"Sekarang ini jadi bagi-bagi kekuasaan itu sangat mungkin terjadi Bung dan ini memang problem sistemik," ucap Yuana.

Namun, lanjut Yuana, ada hal yang lebih penting dari sekadar bagi-bagi kekuasaan, yaitu agar tidak menjadi alat politik serta berpihak kepada masyarakat. 

"Harus dilakukan secara transparansi dan akuntabilitas rekrutmen," kritik Yuana.

Imbuh Yuana, perlu adanya regulasi dan sanksi yang tegas.

Mengingat, kata Yuana, hutan termasuk kepemilikan umum, sebagaimana hadis Rasulullah Muhammad saw. bahwa orang-orang mukmin atau warga masyarakat berserikat dalam tiga perkara yaitu air, padang rumput, dan api.

"Para ulama mengistimbat yang termasuk dalam hadis tersebut di antaranya adalah hutan, energi, dan sumber daya alam," tutur Yuana.

Seperti diketahui, Folu Net Sink 2030 atau Serapan Bersih Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya (Forestry and Other Land Use Net Sink) 2030 adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan serapan emisi karbon dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya. Ditargetkan, pada 2030 serapan lebih tinggi dibandingkan jumlah emisi. [] Novita Ratnasari