Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Opini Duhai Ayah, Sayangilah Anakmu
Opini

Duhai Ayah, Sayangilah Anakmu

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
13 Agu, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Yuke Octavianty
(Forum Literasi Muslimah Bogor)

TanahRibathMedia.Com—Ayah, satu sosok yang mampu menjadi pelindung sekaligus perisai bagi anak-anaknya. Tugasnya sebagai pemimpin, menjadikan sang ayah harus kuat dan kokoh dalam menjalankan perannya.

Namun sayang, fakta kehidupan saat ini menyajikan beragam kisah pilu anak yang mendapatkan perlakuan hina dari sang ayah. Salah satunya yang terjadi di Pinrang, Sulawesi Selatan. Sang ayah tega menyandera dan menyiksa anaknya yang berusia 1 tahun 2 bulan. Pelaku menyekap anak kandungnya selama 16 jam tanpa makan dan minum. Pelaku pun membanting, menggantung, dan menyiksa anaknya karena kesal terhadap istrinya yang mengajukan cerai (metrotvnews.com, 9-8-2024). Sungguh memprihatinkan. Aparat polisi yang menangani kasus ini pun tampak tidak tega dan menangis melihat anak balita yang telah disiksa ayahnya. Atas perbuatannya tersebut, pelaku terancam penjara lima tahun. 

Tidak hanya di Pinrang, beragam kisah pilu anak yang menerima kekejian sang ayah pun terjadi di wilayah lain. Di Banyuasin, Sumatera Selatan, sang ayah tega memperkosa dua anak kembarnya sejak usia Sekolah Dasar (jpnn.com, 9-8-2024). Pelaku mengaku melakukan perbuatan bejatnya saat sang istri tidak di rumah. Pelaku mengancam korban menggunakan senjata tajam agar tidak mengadu kepada siapapun. Beragam fakta buruk terjadi. Keluarga tidak lagi menjadi tempat ternyaman. 

Refleksi Sekularisme

Kejamnya ayah. Miris. Anak-anak yang mestinya tumbuh dan besar dalam dekapan kasih sayang ayah, justru harus menerima kebejatan dan kekejaman ayah. Begitu banyak anak yang menjadi korban kekerasan di lingkungan masyarakat, sekolah, bahkan keluarga. Pelakunya bisa orang dewasa termasuk orangtua. Semua fakta ini menunjukkan buah dari sistem pendidikan yang rusak. Tidak heran, saat sistem koyak ini melahirkan watak individu yang jauh dari mulia. Karakter yang emosional dan keras menjadi ciri khas yang dihasilkan pola pendidikan sekular yang menihilkan aturan dan nilai agama. Alhasil, individu pun hilang kendali. Tidak mampu membedakan konsep benar salah. Emosi dijadikan kiblat untuk menuangkan segala bentuk kemarahan dan kekesalan. 
 
Kasus kekerasan yang terus berulang mestinya menjadi tamparan keras bagi kita semua. Kehidupan yang kini tersaji menjadi bukti bahwa anak sama sekali tidak terjamin keselamatan dan keamanannya. Inilah refleksi kegagalan sistem yang hanya menyandarkan konsep pengaturannya pada sekularisme dan liberalisme. Konsep ini menghantarkan pemikiran rusak terkait perlindungan dan jaminan keselamatan anak. Tujuan kebebasan menjadi prioritas utama yang merusak jaminan tersebut. Bahkan di tingkat lingkungan terdekat, seperti keluarga, anak mengalami kekerasan yang mengancam nyawa. Dan tidak sedikit kasus hilangnya nyawa anak sebagai akibat perbuatan kekejaman orang tua. 

Negara menjadi sumber segala macam bentuk kekerasan yang kini terjadi. Penerapan kebijakan yang tidak mampu melindungi secara menyeluruh, membuka membuka celah yang besar terhadap kasus kekerasan anak. Di sisi lain, sistem sanksi yang diterapkan pun tidak mampu menjadi solusi sistemik yang mengatasi masalah. Justru sebaliknya, kebijakan yang ada, semakin meningkatkan angka kekerasan yang terjadi.  Sistem sanksi yang lemah, sama sekali tidak mampu menciptakan efek jera bagi para pelaku kekerasan. 

Keberadaan Kementerian Khusus Perlindungan Anak  dengan segala kebijakan dan program andalan, ternyata belum mampu mewujudkan perllindungan anak yang utuh. Segala bentuk masalah ini karena paradigma sekuler kapitalisme. Konsep ini sama sekali tidak mampu melindungi dan memandang keberadaan anak bukan sebagai bagian rakyat yang harus dilindungi. Justru sebaliknya, anak dijadikan sasaran pelampiasan emosi dan hawa nafsu, karena anak dipandang sebagai makhluk lemah yang tidak memiliki kekuatan menjaga diri. Betapa rusak kehidupan dalam tatanan sistem batil yang kian merusak nilai kehidupan. 

Sistem Islam Menjaga Keselamatan Anak

Sistem Islam memiliki strategi dan mekanisme yang khas dalam melindungi setiap individu rakyat, termasuk anak. Sistem Islam menerapkan syariat Islam yang menyeluruh. Secara efektif, sistem ini hanya mampu diterapkan dalam satu institusi khas, yakni khil4f4h. Dengannya pula perlindungan anak mampu terjamin sempurna. Karena dalam Islam, penjagaan nyawa setiap individu adalah kewajiban negara. 

Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT. telah mengharamkan kepada kalian darah, kehormatan dan harta kalian.” (HR Bukhari Muslim).

Syariat Islam pun mewajibkan atas orang tua untuk melindungi dan menjaga anak keturunannya dengan sekuat tenaga. Sistem Islam memiliki beberapa strategi dalam melindungi keselamatan anak yang ditegakkan dalam tiga pilar, yaitu keimanan dan ketakwaan individu, kontrol masyarakat dengan amar makruf nahi munkar, dan penerapan kebijakan yang amanah oleh negara. 

Pertama, Individu yang beriman dan bertakwa senantiasa menyandarkan setiap perbuatannya pada aturan syara. Halal dan haramnya jelas sesuai batasan yang jelas. Inilah salah satu dasar yang mampu menjaga antara satu individu dan individu lainnya. Kedua, penjagaan masyarakat mampu diwujudkan dalam mekanisme pengawasan masyarakat. Amar ma'ruf nahi munkar menjadi satu hal yang wajib ada demi menjaga setiap hal yang terjadi di tengah masyarakat. Saling mengingatkan dan saling menjaga dalam satu akidah Islam.  

Ketiga, penerapan aturan dan kebijakan yang amanah dalam menjaga keselamatan setiap individu. Termasuk di dalamnya penerapan sistem sanksi yang tegas. Paradigma ini mampu efektif memutus mata rantai kasus kejahatan dan kekerasan yang menimpa anak-anak. 

Indahnya aturan Islam. Hanya dengan penerapan Islam yang kaffah, peran utama orang tua mampu optimal tercurah untuk keluarga. Hanya dengannya, kemuliaan anak terjaga, keamanan nyawa pun tercipta sempurna. Wallahu alam bisshowwab
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa

Tanah Ribath Media- Oktober 22, 2025 0
‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa
Oleh: Lia Ummu Thoriq (Aktivis Muslimah Peduli Generasi) TanahRibathMedia.Com— Warga dan aktivis melakukan aksi transfer uang ke rekening kas mili…

Most Popular

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Oktober 15, 2025
Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Oktober 15, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Oktober 15, 2025
Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Oktober 15, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us