Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Opini Demi Cuan, Viralkan Aksi Tawuran?
Opini

Demi Cuan, Viralkan Aksi Tawuran?

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
04 Jul, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Aulia Rahmah
(Kelompok Penulis Peduli Umat)

TanahRibathMedia.Com—Aksi tawuran kembali terulang di kota Surabaya,  Bogor,  dan Jakarta. Di Surabaya, sekelompok anak remaja usia belasan tahun yang menamai diri "Pasukan Angin Malam" diringkus polisi pada dini hari, Kamis (27-6-2024) saat live streaming hendak tawuran. Di Bogor, Polisi berhasil menggagalkan aksi tawuran di dua tempat. Pelakunya remaja, juga berusia belasan tahun (radarbogor.jawapos.com,30-6-2024).

Sedangkan di Jakarta, tawuran  dilakukan oleh warga RW 01 dan RW 02 Cipinang Besar Utara, Kecamatan  Jatinegara, Jakarta Timur. Menurut Lurah Cipinang Besar Utara Agung,  tawuran kerap terjadi di Bassura (Jalan Basuki Rahmad) karena adanya provokasi dari pihak luar. Mereka memancing-mancing warga masyarakat. Selain itu, Agung menduga tawuran tersebut juga dijadikan muatan konten di medsos oleh pelaku. Dia mengungkap pelaku tawuran janjian melakukan aksinya lewat medsos (news.detik.com, 30-6-2024).

Menurut Kapolres Metro Jaktim Kombes Nicolas Ary Lilipaly, ada sejumlah faktor penyebab tawuran sering terjadi, dari faktor ekonomi, pendidikan, kehidupan sosial, budaya hingga faktor keluarga, yakni pengawasan orang tua yang lemah. Memang di sebagian kelompok masyarakat dan pemuda kita, tawuran kerap menjadi pilihan solusi dari persoalan yang dihadapi. Padahal solusi ini justru memantik masalah baru yang lebih pelik. Hal ini menunjukkan rusaknya generasi sebagai hasil dari pola pendidikan sekularisme yang menjauhkan agama dari kehidupan. Lemahnya iman karena jauh dari nilai-nilai agama membuat masyarakat dan pemuda hari ini kehilangan arah tujuan hidup yang benar. Di era digital ini,  mereka justru memanfaatkan aksi tawuran untuk ngonten mencari banyak ‘follower’ dan cuan.
  
Inilah potret kehidupan sekuler kapitalisme. Ibarat lingkaran setan, masyarakat yang didera berbagai persoalan di hampir semua lini kehidupan, menjadikan satu-satunya solusi hanyalah uang. Seolah dengan banyaknya uang, mereka dapat keluar dari masalah lalu datang bahagia. Untuk mencapai tujuan itu mereka menghalalkan semua cara. Di antaranya dengan memanfaatkan aksi tawuran untuk dijadikan tontonan dan hiburan di medsos. Netizen yang merasa terhibur dengan memberi jempol cantik dan subcribenya, bagai angin surga bagi konten kreator tawuran, lalu mengalirlah cuan. Sungguh kebahagiaan berdasarkan materi telah menghunjam kuat dalam diri umat.

Tujuan hidup seutuhnya demi mencari kebahagiaan materi, sejatinya bukanlah tujuan hidup yang benar.  Pasalnya, berbagai persoalan hidup yang dihadapi manusia dalam memenuhi kebutuhannya,  tidak melulu dapat terselesaikan dengan uang. Bisa dengan tutur kata dan perbuatan yang baik atau dengan produk  aturan yang datang dari Dzat yang Maha Tahu,  Allah Swt. yang tercantum dalam kitab suci Alquran dan telah dipraktekkan oleh manusia mulia, Nabi Muhammad saw. dengan penerapan syariat Islam kaffah semua persoalan hidup bisa terselesaikan, tanpa mendatangkan persoalan baru. Terbukti di masa kekhilafaan Islam yang berumur ribuan tahun lamanya, menunjukkan bahwa Syariat Islam sesuai dengan fitrah manusia. Yang berarti dapat mewujudkan kebahagiaan sejati dalam diri tiap individu, masyarakat, dan negara.

Tujuan hidup untuk ibadah yang diambil oleh khil4f4h, selanjutnya menjadi tujuan dalam pendidikan. Kurikulum yang dijalankan adalah dalam rangka untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Sehingga dengan modal iman dan takwa yang kuat, setiap anak memungkinkan untuk bertahan hidup dalam situasi apapun dengan tetap terikat aturan Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan senantiasa mencari cara agar hidupnya selalu dalam kebaikan dan memberi manfaat kepada yang lain. Menghadapi banyaknya aksi tawuran, mereka akan memanfaatkan gadget yang mereka miliki untuk mendamaikan, mempererat persatuan, dan persaudaraan. Mereka akan menuangkan kreatifitas mereka dalam bermedsos untuk sebanyak-banyaknya meraih pahala dan ridho Allah semata. Jika ada bonus cuan dari setiap konten kebaikan yang di-upload, menjadi ladang sedekah bagi mereka.

Pendidikan berdasarkan akidah Islam mutlak diperlukan. Kecanggihan teknologi hari ini tanpa diikuti tujuan hidup yang benar berdasarkan Islam, hanya akan membawa kemudaratan dan kezaliman. Aksi tawuran haruslah dihentikan dengan berbagai cara.  Banyaknya motif penyebab terjadinya tawuran haruslah diselesaikan hingga ke akarnya.  Motif ekonomi,  pendidikan,  sosial,  budaya, dan keluarga akan terselesaikan dengan tuntas jika syariat Islam diterapkan secara komprehensif. Dengannya, rakyat akan sejahtera, keamanan dan keadilan terwujud. Segala perselisihan akan mudah diatasi karena semua elemen masyarakat memahami bahwa tujuan hidupnya untuk ibadah,  sehingga memperuncing persoalan hingga berakhir tawuran tidaklah membawa manfaat apa-apa. Jika pun di-upload dimedsos, hasilnya pun jauh dari barokah. Wallahu a'lam bi ash-showab
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Tanah Ribath Media- Desember 19, 2025 0
Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda
Oleh: Elsa (Muslimah Kebumen) TanahRibathMedia.Com— Di era digital saat ini, kemajuan teknologi sering dipersepsikan sebagai simbol kemudahan dan k…

Most Popular

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Desember 13, 2025
Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Desember 12, 2025
Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah

Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah

Desember 15, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Desember 13, 2025
Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Desember 12, 2025
Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah

Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah

Desember 15, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us