Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Opini Sekuler Kapitalisme Cetak Generasi Jauh dari Adab
Opini

Sekuler Kapitalisme Cetak Generasi Jauh dari Adab

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
20 Mei, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: L. Nur Salamah, S.Pd.
(Penulis, Pengasuh Kajian Mutiara Ummat)

TanahRibathMedia.Com—Capek. Hanya satu kata itu saja yang mampu terucap. Karena tidak hanya satu atau dua kali terjadi hal serupa. Sebagaimana yang telah diuraikan di tulisan sebelumnya. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa sejak pengelolaan air Batam, diambil oleh PT. Moya Holding Asia, kerap mengalami gangguan suplai air, baik aliran kecil hingga mati total dan kondisi air yang agak keruh.

Kalau yang terjadi di berbagai perumahan, mati air hanya satu atau dua hari saja, tidak demikian yang terjadi di Rusun Pemko Batam. Khususnya Rusunawa Fanindo, Batu Aji. Mati air bisa terjadi hingga dua pekan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan akan air, cukup menguras kantong karena harus membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan. Bagi yang masih memiliki cukup uang tidak menjadi masalah. Bagaimana dengan yang tidak memiliki penghasilan? Untuk makan saja sulit, apalagi membeli galon untuk mandi. 

Maka air sumur tadah hujan bahkan air kolam pun jadi alternatif.  Berdasarkan keterangan dari pihak pengelola, untuk mendapatkan air tangki harus melalui proses birokrasi yang sangat ribet dan terkesan lelet.

Padahal, Rusunawa Fanindo lokasinya berdampingan dengan masjid yang cukup megah dan mewah, sarana dan prasarana yang lengkap bak hotel bintang lima, namun tidak banyak yang bisa mengambil manfaat di dalamnya. 

Sungguh ironis. Kemegahan itu tidak serta merta menjadi sebuah tempat yang nyaman dan menyejahterakan. Warga rusun yang mengalami kekeringan, kesulitan mendapatkan air, tidak dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia di masjid tersebut. Sekadar buang air dan mandi tidak diperkenankan.

Dinilai Kampungan dan Tidak Beradab

Kebijakan yang ditetapkan oleh pengurus masjid terkait larangan mandi maupun buang hajat bagi warga rusun ternyata bukan tanpa alasan. Setelah dikonfirmasi, mereka menyampaikan bahwa pada awalnya tidak dipermasalahkan. Orang rusun mandi maupun menggunakan fasilitas di masjid. Akan tetapi ternyata ada sebagian warga rusun itu tidak menjaga fasilitas dengan baik. Tidak bisa diajak kerja sama, terkesan bar bar dan kampungan. 

Alhasil, beberapa fasilitas seperti kran atau shower ada yang rusak. Selain itu banyak sampah tidak dibuang pada tempatnya. Wadah sampo maupun sabun, rambut-rambut berceceran, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kemudian ditambah lagi anak-anak yang mandi, tidak disertai orang tuanya. Mereka bermain sesuka hati tanpa memikirkan dampak buruknya. Shower disiram-siram ke gipsum atas. 

Bukan hanya itu, ada juga warga yang numpang mandi, dari rusun ke masjid hanya memakai handuk saja. Wajar, jika akhirnya menetapkan sebuah kebijakan pelarangan untuk warga rusun mandi dan buang hajat di toilet masjid. Orang-orang yang baik pun terkena imbasnya.

Generasi Kurang Adab Lahir dari Sistem Pendidikan Sekuler

Paham sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, menganggap bahwa agama hanya aktivitas penyembahan secara ritual saja, seperti salat, zakat, puasa, menunaikan ibadah haji, tilawah Al-Qur'an, tabligh akbar dan salawatan. Aktivitas kehidupan yang lain dijauhkan dari agama, termasuk masalah pendidikan.

Kurikulum yang lahir dari sistem sekuler, menyajikan berbagai pelajaran yang bersifat teoritis belaka, nihil praktik. Akibatnya lahir generasi jumud, tidak memiliki arah dan tujuan hidup. Di samping itu, pendidikan yang hanya berorientasi pada nilai belaka menjadikan guru atau tenaga pendidik hanya sibuk dengan administrasi yang menggunung, sehingga mendidik generasi yang berakhlak baik hanya slogan semata.

Diakui atau tidak, buruknya mental generasi saat ini tidak lepas dari abainya peran negara dalam meriayah rakyatnya. Generasi Islam saat ini justru jauh dari nilai-nilai Islam, karena hasil dari didikan sistem pendidikan yang sekuler. Oleh karenanya, banyak orang pintar dan bertitel namun tidak berkepribadian Islam, kering adab dan dangkal akidah. Sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Anak-anak berperilaku bar-bar merusak beragam fasilitas yang ada. 

Kondisi yang ideal, tatanan hidup yang layak dan sejahtera, generasi yang berakhlak al karimah hanya akan terwujud dalam sistem pendidikan Islam. Karena peran negara dalam Islam adalah sebagai pelayan umat. Melayani masyarakatnya dalam seluruh aspek kehidupan. Termasuk masalah pendidikan. Negara menjamin penuh dengan biaya yang sangat murah bahkan gratis, serta gaji guru yang sangat menyejahterakan. 

Dengan demikian tidak ada cara lain, untuk mengubah seluruh tatanan kehidupan ini hanya dengan perjuangan untuk menerapkan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan di bawah naungan sebuah institusi negara. 
Allahu a'lam bisshowwab.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa

Tanah Ribath Media- Oktober 22, 2025 0
‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa
Oleh: Lia Ummu Thoriq (Aktivis Muslimah Peduli Generasi) TanahRibathMedia.Com— Warga dan aktivis melakukan aksi transfer uang ke rekening kas mili…

Most Popular

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Kapitalisme Meniscayakan Kerusakan Tata Kelola Tambang

Kapitalisme Meniscayakan Kerusakan Tata Kelola Tambang

Oktober 21, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Kapitalisme Meniscayakan Kerusakan Tata Kelola Tambang

Kapitalisme Meniscayakan Kerusakan Tata Kelola Tambang

Oktober 21, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us