Opini
Islam, Solusi Hakiki Kasus Bunuh Diri
Oleh: Fenti
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Kasus bunuh diri terjadi kembali. Peristiwa bunuh diri seorang wanita EN (34 tahun) bersama kedua anaknya , AA ( 9 tahun ) dan AAP (11 bulan) terjadi di kampung Cae, Desa Kiangroke, kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. EN ditemukan tewas gantung diri oleh suaminya YS (40 tahun) sepulang kerja jam 4 dini hari. Begitu juga kedua anaknya sudah terbujur kaku.
Kesimpulan sementara polisi, kematian ketiganya bukan oleh orang luar. Kemungkinan besar sang ibu adalah pelaku penganiayaan terhadap kedua anaknya. Hal itu terungkap setelah diketemukannya surat yang ditulis EN sebelumnya.
Kasus bunuh diri dengan motif ekonomi bukan sekali ini saja. Banyak kasus bunuh diri terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini. Menurut data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) menunjukkan ada sekitar 746.000 kematian bunuh diri secara global. Di Indonesia diperkirakan sekitar 4.750 kasus bunuh diri dari total global tersebut. Kasus bunuh diri tercatat setiap tahun meningkat. Menurut data dari kepolisian di tahun 2024 jumlah kasus bunuh diri bertambah 100 jiwa dibandingkan dengan tahun sebelumnya (detik.com, 10-9-2025).
Angka ini bukan hanya sekedar data statistik, tapi gambaran yang menunjukkan betapa banyak orang tengah berperang melawan beban pikiran, depresi, dan tekanan hidup yang kerap tak terlihat.
Menko PMK (Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) Pratikno, prihatin dengan kasus bunuh diri yang menimpa keluarga EN. Oleh karena itu, pemerintah bekerja sama dengan KPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Kementerian Kesehatan, BPJS dan pemerintah daerah untuk memperkuat sistem deteksi dini, intervensi dini dan akses layanan konseling serta perlindungan keluarga.
Sementara itu menurut wakil KPPPA Veronica Tan, KPPPA sudah berupaya untuk melindungi perempuan dan anak dengan menyiapkan berbagai langkah. Dimulai dari memperkuat pelayanan SAPA 129 (layanan untuk pelaporan dan pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak), pembentukan UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) yang bertugas memberikan layanan perlindungan dan pendampingan gratis bagi perempuan dan anak korban kekerasan, diskriminasi, penelantaran atau eksploitasi, dan langkah mendorong program pemberdayaan ekonomi perempuan yang lebih konkret.
Namun langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah ini pada dasarnya tidak menyentuh akar permasalahan. Kasus bunuh diri yang terjadi saat ini dikarenakan depresi dan kesehatan mental yang lemah. Hal ini disebabkan karena lemahnya iman seseorang dan kekeliruan memandang arah kehidupan.
Sistem sekularisme kapitalisme yang diterapkan saat ini, menjadikan kehidupan jauh dari agama (sekuler). Ini berpengaruh sehingga iman seseorang menjadi lemah dan pandangan kehidupan hanya untuk meraih kehidupan di dunia saja.
Hidup dalam sistem kapitalisme sekularisme memberikan banyak permasalahan, sehingga aturan yang digunakannya juga hanya mengikuti kepentingan pemilik modal saja.
Alhasil rakyat jauh dari kesejahteraan, yang ada hanya bertambahnya beban hidup. Mulai dari pajak yang terus naik, kebutuhan bahan pokok yang melambung, sulitnya lapangan pekerjaan dan sebagainya.
Kasus bunuh diri yang terus meningkat ini, membuktikan bahwa sistem kapitalisme sekularisme tidak melindungi masyarakat. Penguasa saat ini menjadi pelayan investor, sehingga kebijakan yang diambil bukan untuk kesejahteraan rakyatnya, melainkan mempermudah akumulasi kapital segelintir orang saja.
Islam bukanlah hanya sebagai agama ritual. Allah Swt. menurunkan Islam untuk mengatur kehidupan manusia. Islam mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri (hablum minnafsi), hubungan dengan Allah (hablum minallah) dan hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas).
Dalam Islam, penguasa adalah ra'in yaitu pengurus urusan rakyatnya. Oleh sebab itu penguasa bertanggungjawab menjamin kesejahteraan dan keselamatan rakyatnya. Negara akan menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat, yang mana kebutuhan pokok harganya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Begitu juga pendidikan dan kesehatan dalam Islam dijamin oleh negara.
Negara akan menjalankan pendidikan secara murah bahkan gratis. Kurikulum yang diterapkan berbasis akidah Islam. Dengan pendidikan berbasis akidah Islam akan melahirkan generasi beriman, berilmu, dan produktif yang tidak mudah putus asa menghadapi ujian hidup. Mereka adalah generasi yang akan menjadi manusia-manusia yang beramal saleh untuk meraih keberkahan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Dengan diterapkannya syariat Islam secara kafah adalah solusi hakiki maraknya kasus bunuh diri. Wallahualam.
Via
Opini
Posting Komentar