Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Opini Cinta Rasulullah saw. Harus Total dan Kafah
Opini

Cinta Rasulullah saw. Harus Total dan Kafah

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
18 Sep, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Imam Wahyono
(Lulusan API III 2025)

TanahRibathMedia.Com—Saat ini, berbagai problem sedang menghinggapi muslim Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Permasalahanya pun sebenarnya sudah disadari secara umum. Tetapi masih saja rakyat dan pemimpinnya atau elit politik melakukukan kesalahan yang sama dari tahun ke tahun, seperti tidak merasa telah melakukan kesalahan, aneh. Sudah 80 tahun usia negeri muslim terbesar di dunia ini merdeka dari penjajahan Portugis, Jepang, dan Belanda. Kalo di ukur dengan umur manusia, sudah dewasa dan matang, hari ini sudah tinggal menikmati hasil kerjanya. Rupanya muslim negeri ini belum sadar bahwasanya, setelah mengusir penjajah dengan mengangkat senjata, pemikiran dan aturan penjajah tidak ikut terusir. Yang terjadi secara fisik penjajahan sudah tidak ada, tetapi penjajahan politik, ekonomi, sosial dan budaya masih berlangsung hingga hari ini. Penjajahan bentuk ini sering kali tidak dirasakan oleh korban karena tidak kasat mata, kecuali bagi mereka yang paham aturan hidup (ideologi) Islam saja.  

Dampaknya, negeri ini yang sudah cukup lama “merdeka”, malah terjangkiti berbagai permasahan yang tidak ringan. Dari wakil rakyat yang menghina rakyatnya dengan menaikkan gajinya, sementara rakyat hidup kembang kempis karena tekanan ekonomi. Pajak PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dinaikkan dengan semena-mena lebih dari seratus persen, ditambah semua sektor akan dikenai pajak. Jutaan orang mencari kerja, termasuk di dalamnya lulusan sarjana, tetapi hanya ada sedikit lowongan kerja (loker). PHK (Pemutus Hubungan Kerja) diberbagai sektor, terutama perusahaan tekstil yang banyak menyerap tenaga kerja. Dicanangkan efisiensi anggaran, tetapi di sisi lain menambah jabatan baru di pemerintah. Berencana menambah utang baru yang sebelumnya saja belum lunas, sementara kekayaan sumber daya alam yang berpotensi besar menyumbang keuangan negara dibiarkan dikeruk perusahaan asing atau swasta. 

Warga banyak yang menderita stress atau depresi berat, salah satu kasus di antaranya, peristiwa di Bandung, seorang ibu bunuh diri setelah sebelumnya membunuh dua anaknya. Salah satu pemicu utamanya karena tekanan ekonomi. Sungguh miris kondisi negeri ini, berjibun masalah dihadapi warganya, padahal tahun ini bisa dikatakan sebagai “masa depannya” saat 80 tahun yang lalu digaungkan kemerdekaan untuk menyonsong kehidupan yang adil dan makmur di masa depan, ironis. 

Sebetulnya, solusi permasalahan itu sudah lama diberikan oleh sebuah partai politik Islam  ideologis internasional yaitu HT (Hizbut Tahrir), sayangnya solusi itu senantiasa diabaikan. Sebagai contoh: Tinggalkan ekonomi ribawi karena merusak pasar dan tidak menjadi berkah kehidupannya, disamping itu, dosa riba yang paling ringan sama dengan menzinahi ibunya, diabaikan. 

Tinggalkan politik demokrasi karena rakyat hanya sebagai legalitas berkuasa, faktanya anggota dewan tidak pernah betul-betul membela kepentingan rakyat dan yang lebih fatal yaitu memberikan hak membuat hukum kepada manusia di lembaga legislatif.
Tinggalkan nasionalisme kerena menghilangkan ukhuwah Islamiyah, memecah belah umat, karena alasan itu pula, negeri ini enggan mengirim militer untuk menghentikan penjajah Israel atas tanah Palestina.

Di sisi lain, di bulan Rabi’ul awal 1447 ini, semua muslim mengaku cinta Rasulullah saw dengan merayakan Maulid Nabi saw di berbagai tempat, membacakan perjuangan Rasul saw dalam kitab Sirah Ibnu Hisyam, membaca sholawat ribuan kali, hal itu wajar dilakukan, sebagai ungkapan rasa cintanya yang dalam. Tetapi sayangnya, saat ini derajat kecintaannya masih parsial (sebagian) belum totalitas, karena semua hal yang telah di contohkan Rasul saw sebagiannya diabaikan terutama masalah pengaturan antar manusia. Sabdanya: 

“Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia menjadikan aku lebih ia cintai daripada orang tuanya, anaknya, dan segenap manusia.” (HR. Bukhari). 

Padahal kalau dilihat problem yang dihadapi umat dengan solusi yang di berikan Rasul saw., sudah jelas. Tidak ubahnya seperti anak kunci dan gemboknya, atau pepatah jawa mengatakan “tumbu ketemu tutup”, alias klop. 

Perintah Allah: “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, tinggalkanlah” (TQS Al-Hasyr:7)

Jadi umat ini aneh, mengaku cinta berat kepada Rasulullah saw., tetapi dalam waktu yang sama abai terhadap sebagian dari apa yang telah diberikan. Maka manusia dalam kondisi seperti itu, masih sekular. []
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa

Tanah Ribath Media- Oktober 22, 2025 0
‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa
Oleh: Lia Ummu Thoriq (Aktivis Muslimah Peduli Generasi) TanahRibathMedia.Com— Warga dan aktivis melakukan aksi transfer uang ke rekening kas mili…

Most Popular

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025
Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Oktober 18, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025
Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Oktober 18, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us