Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Opini Anak Muda Jadi Korban Utama Krisis Tenaga Kerja Global, Kapitalisme Gagal Mewujudkan Kesejahteraan
Opini

Anak Muda Jadi Korban Utama Krisis Tenaga Kerja Global, Kapitalisme Gagal Mewujudkan Kesejahteraan

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
05 Sep, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Prayudisti SP
(Sahabat Tanah Ribath Media)

TanahRibathMedia.Com—Krisis tenaga kerja global semakin nyata. Media internasional melaporkan bahwa negara-negara besar seperti Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan bahkan Tiongkok mengalami lonjakan angka pengangguran.

CNBC Indonesia (29 Agustus 2025) mencatat munculnya fenomena baru yang mencengangkan: orang-orang rela berpura-pura bekerja atau bahkan bekerja tanpa bayaran hanya agar terlihat memiliki pekerjaan.
Fenomena ini menggambarkan betapa rapuhnya sistem yang selama ini diagungkan.
Indonesia sendiri memang mencatat penurunan tingkat pengangguran secara nasional. Namun, di balik data tersebut, justru generasi mudalah yang menjadi korban utama. Masih menurut CNBC Indonesia (29 Agustus 2025), separuh dari jumlah pengangguran nasional adalah anak muda. Kondisi ini menegaskan bahwa problematika lapangan kerja semakin menekan generasi produktif yang seharusnya menjadi tulang punggung pembangunan bangsa.

Krisis ini memperlihatkan dengan gamblang kegagalan kapitalisme dalam mewujudkan kesejahteraan. Sistem ekonomi yang mendominasi dunia ini tak sanggup menyediakan lapangan kerja yang layak bagi semua orang. Penyebabnya bukan semata karena ketiadaan peluang, melainkan akibat konsentrasi kekayaan yang sangat timpang. Laporan Celios Laporan Ketimpangan 2024 (September 2024) mengungkapkan fakta mencengangkan: kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia setara dengan kekayaan 50 juta penduduk Indonesia. Angka ini memperlihatkan jurang ketidakadilan yang begitu lebar, sementara negara justru lepas tangan dari kewajiban dasarnya dalam menyediakan pekerjaan bagi rakyat.

Upaya pemerintah yang sekadar menghadirkan job fair tidak bisa menjadi solusi fundamental. Bagaimana mungkin masyarakat bisa diserap ke dunia industri jika perusahaan-perusahaan justru tengah dilanda gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK)? Demikian pula dengan pendirian sekolah atau jurusan vokasi yang diklaim dapat melahirkan tenaga kerja siap pakai. Faktanya, banyak lulusan vokasi yang justru menganggur, karena dunia kerja tidak mampu menampung mereka.

Selama kapitalisme terus mendominasi, masalah pengangguran akan senantiasa hadir. Sistem ini hanya melahirkan ketimpangan, menguntungkan segelintir pihak, dan mengorbankan mayoritas rakyat. Karena itu, diperlukan sebuah paradigma baru yang mampu menyelesaikan persoalan tenaga kerja secara mendasar.

Islam menawarkan solusi yang berbeda. Dalam sistem Islam, penguasa berfungsi sebagai raa’in (pengurus) yang berkewajiban menjamin kesejahteraan rakyatnya, termasuk memastikan mereka memiliki pekerjaan. Negara dalam Islam akan memfasilitasi kebutuhan kerja rakyat dengan berbagai cara: penyediaan pendidikan yang berkualitas, bantuan modal, industrialisasi yang terarah, serta distribusi tanah bagi yang membutuhkan.
Lebih dari itu, sistem ekonomi Islam memastikan kekayaan tidak menumpuk hanya pada segelintir orang. Mekanisme zakat, larangan riba, serta pengaturan kepemilikan menjadikan distribusi kekayaan lebih merata.

Sementara itu, sistem pendidikan Islam tidak hanya melahirkan lulusan yang siap kerja, tetapi juga individu yang memiliki keahlian mumpuni sesuai bidangnya dan berorientasi pada pelayanan terhadap masyarakat, bukan sekadar memenuhi kebutuhan kapital.
Dengan demikian, jalan keluar hakiki dari krisis tenaga kerja global bukanlah tambal sulam ala kapitalisme, melainkan penerapan sistem Islam secara menyeluruh. Hanya dengan sistem ini, anak muda sebagai generasi penerus tidak lagi menjadi korban kegagalan ekonomi global, melainkan tampil sebagai agen perubahan menuju masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Gelombang Pengangguran Gen Z di Kepri: Kota Industri yang Kehilangan Arah

Tanah Ribath Media- Desember 05, 2025 0
Gelombang Pengangguran Gen Z di Kepri: Kota Industri yang Kehilangan Arah
Oleh: Ilma Nafiah (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Gelombang pencari kerja yang memadati setiap Job Fair di Batam sudah lama menj…

Most Popular

Penculikan Anak kembali Marak

Penculikan Anak kembali Marak

Desember 02, 2025
Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Desember 02, 2025
Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Desember 02, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Penculikan Anak kembali Marak

Penculikan Anak kembali Marak

Desember 02, 2025
Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Desember 02, 2025
Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Desember 02, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us