Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Opini Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), Proyek Deradikalisasi Kemenag Sejak Dini
Opini

Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), Proyek Deradikalisasi Kemenag Sejak Dini

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
06 Agu, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Pudji Arijanti
(Pegiat Literasi untuk Peradaban)

TanahRibathMedia.Com—Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) Kemenag resmi diluncurkan sebagai pendidikan Islam yang lebih humanis non konservatif terhadap pendidikan keagamaan di Indonesia. Penerapannya dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Harapannya, pendidikan di Indonesia tidak dicukupkan hanya menyampaikan ilmu semata tetapi ada yang lebih utama yakni menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan dan rasa mencintai terhadap sesama.

Kurikulum ini hadir sebagai jawaban dari kegelisaan terhadap peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini. Sesama manusia saling menghujat, intoleransi, dan degradasi akhlak yang semakin mengkhawatirkan. Harapannya dengan menghadirkan kurikulum tersebut dapat melahirkan perubahan sosial dari akar (SindoNews 24 Juli 2025).

Seolah KBC penuh dengan keramahan, peduli terhadap sesama manusia. Tetapi cobalah dicermati secara mendalam kurikulum cinta tersebut terdapat bahaya mengancam bagi generasi muslim yakni deradikalisasi sejak dini, dengan segala macam bentuknya.

Kurikulum ini juga mengajarkan generasi muslim untuk bersikap keras kepada saudaranya sesama muslim dan lemah lembut kepada nonmuslim. Sementara untuk nonmuslim, mereka diperlakukan begitu hormat, sangat lembut dan santun, rumah ibadahnya dijaga, bahkan ikut merayakan hari raya bersama sama dan sebagainya. 

Bahkan yang lebih miris kurikulum ini menjadikan pandangan buruk terhadap muslim yang hendak menerapkan Syariat Islam kaffah. Seolah pantas diberi label radikal dan ekstrim, sehingga layak dimusuhi, dipersekusi, pengajiannya dibubarkan, dan lain-lain. Dengan demikian generasi muslim sulit menggegam agamanya dengan benar, karena ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya adalah bukti keradikalan.

Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang diluncurkan Kemenag melalui dunia pendididkan bersumber dari pemikiran sekuler. Sekuler meniadakan Tuhan yang dijadikan landasan sebagai pijakan membuat aturan. Tentu saja kebijakan yang diambil bersumber dari akal manusia yang terbatas. Justru hal inilah yang menjauhkan generasi dari aturan Allah Swt. Padahal dalam Islam pemikiran sekularisme adalah ide yang salah dan batil.

Mengapa tidak kita sadari, beberapa kali kurikulum diganti namun tak menghasilkan generasi berkepribadian mulia seperti yang kita harapkan. Justru yang terjadi saat ini generasi semakin liar, degradasi akhlak, zina merebak di antara pelajar, perundungan makin mencuat dan lain-lain. Mau bukti apa lagi, jika kurikulum pendidikan masih berasas sekuler pastilah akan menghasilkan output yang tidak berkualitas.

Bagaimana bisa menjadi generasi berkualitas jika pendidikan sekuler masih menjadi arah pandangan kurikulum. Pelajara Agama (Islam) disejajarkan dengan pelajaran-pelajaran yang lain, porsinya juga sangat minim. Bahkan generasi dicukupkan dengan peringatan hari-hari besar Islam. Islam tidak dikenalkan sebagaimana menjadi problem solving dalam nilai-nilai politik ataupun kondisi-kondisi yang merebak di tengah masyarakat akhir-akhir ini. Inilah sumber kerusakan bagi penerapan pendidikan sekuler.

Jika demikian, mampukah Kurikulum Cinta milik Kemenag menghadirkan nilai-nilai yang agama yang diinginkan?
Mampukah berharap pada generasi yang taat kepada Tuhan, mulia akhlaknya, kreatif, warrior mentality tetapi masih mempertahankan sistem pendidikan sekuler?
Sejatinya akar persoalan generasi saat ini bersumber dari kurikulum pendidikan sekuler yang menghilangkan nilai-nilai ruh ketuhanan. Sehingga nihil jika berharap pada generasi berbudi luhur pada sistem saat ini.  

Hanya Islam yang bersumber dari Allah Swt. Harusnya menjadi akar kehidupan setiap muslim. Oleh sebab itu harus ada negara yang berkewajiban sebagai penjaga akidah umat, menjadikan akidah islam sebagai asas, serta menempatkan pendidikan sebagai sektor strategis bagi masa depan bangsa. Sehingga sektor pendidikan berbasis akidah Islam penerapannya melalui negara. Karena hanya negara Islam/Khilafah yang dapat menerapkan pendidikan dengan kurikulum berbasis akidah Islam

Dengan demikian terbentuklah kepribadian Islam yang khas. Hingga munculah kesadaran terikat kepada syariat Islam dan melaksanakan seluruh kewajiban sebagai seorang muslim, serta mampu menghindari segala bentuk kemaksiatan kepada Allah sehingga mampu menyelesaikan semua permasalahan dalam kehidupannya.

Hanya saja kurikulum berbasis akidah Islam tidak akan terealisasi jika sistem yang mengaturnya adalah sistem demokrasi. Kita butuh negara/Khilafah sebagai sebuah sistem yang dapat mewujudkan sistem pendidikan yang berbasis Islam hakiki.

Wallahu'alam bissawab.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Gelombang Pengangguran Gen Z di Kepri: Kota Industri yang Kehilangan Arah

Tanah Ribath Media- Desember 05, 2025 0
Gelombang Pengangguran Gen Z di Kepri: Kota Industri yang Kehilangan Arah
Oleh: Ilma Nafiah (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Gelombang pencari kerja yang memadati setiap Job Fair di Batam sudah lama menj…

Most Popular

Penculikan Anak kembali Marak

Penculikan Anak kembali Marak

Desember 02, 2025
Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Desember 02, 2025
Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Desember 02, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Penculikan Anak kembali Marak

Penculikan Anak kembali Marak

Desember 02, 2025
Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Desember 02, 2025
Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Desember 02, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us