Opini
Kelaparan di Gaza, antara Seruan Bantuan dan Kepemimpinan Umat
Oleh: Eka Sulistya
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Negara-negara Muslim, termasuk negara-negara Arab seperti Saudi, Qatar, dan Mesir, pertama kalinya resmi memaksa Hamas untuk melepaskan senjata dan menyerahkan kekuasaan atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina (PA). Imbauan tersebut disampaikan dalam deklarasi bersama yang diumumkan dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Selasa (29-7-2025).
Pengaturan aparat penegakan hukum, dan keamanan yang di butuhkan di seluruh wilayah Palestina harus sepenuhnya berada di tangan Otoritas Palestina, dengan dukungan internasional yang sangat memadai (CNN International, 31-7-2025).
Dunia menyaksikan babak paling brutal dari genosida Zionis terhadap rakyat Gaza. Serangan terus menerus yang digencarkan oleh Zionis telah menewaskan lebih dari 60.000 jiwa, termasuk sedikitnya 18.000 anak-anak. Angka yang tak lagi menggambarkan hanya sekadar "perang", melainkan sebuah operasi pemusnahan sistematis terhadap bangsa yang tidak bersenjata. Namun di tengah penderitaan yang luar biasa tersebut, dunia hanya diam seribu bahasa menyaksikan kebrutalan Zionis laknatullah. Sebuah kepahitan negara-negara Arab dan Muslim, alih-alih membela, malah mendesak Hamas untuk melucuti senjata dan menyerahkan kekuasaan Gaza kepada Otoritas Palestina (PA).
Penderitaan kaum Muslimin di Gaza semakin bertambah. Selain menyerang secara fisik, Zionis laknatullah juga sengaja membuat kaum Muslimin Gaza kelaparan. Kelaparan di Gaza bukan hanya soal kelaparan makanan, tetapi berubah menjelma menjadi suatu yang mematikan yang membunuh pelan-pelan tanpa suara. Cara licik zionis dengan memanfaatkan kelaparan sebagai senjata dalam perang. Jelas ini adalah bagian dari kelemahan dan kepengecutan dunia atas genosida Palestina. Serangan yang terus-menerus kepada warga Gaza, lantaran warga Gaza tetap teguh dan tak gentar sedikit pun sekalipun nyawa taruhannya.
Warga Gaza tetap berdiri kuat, sabar, dan menjaga Palestina. Mereka bersabar dalam penderitaan yang menerpa dan ikhlas terhadap qadha hingga terus berjihad sampai titik darah terakhir melawan Zionis. Meskipun para pemimpin negara Islam bungkam dan diam tidak ada pembelaan. Bagaimana solusi saat ini?
Kelaparan di Gaza bukanlah hanya sekadar krisis kemanusiaan, tapi juga digunakan sebagai taktik perang untuk mengontrol politik dan demografi. Banyak warga Palestina yang mengalami kesulitan mendapatkan makanan dan akses ke kebutuhan dasar lainnya.
Beberapa dampak dari kelaparan di Gaza antara lain:
1. Kekurangan Makanan. Banyak warga yang kesulitan mendapatkan makanan bergizi, sehingga berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan mereka.
2. Krisis Kemanusiaan. Kelaparan yang melanda dapat memicu krisis kemanusiaan yang lebih besar, termasuk peningkatan angka kematian dan penyakit.
3. Dampak Jangka Panjang. Kelaparan dapat berdampak pada generasi mendatang, terutama anak-anak yang kekurangan gizi pada masa pertumbuhan.
Upaya bantuan kemanusiaan dan diplomasi internasional sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis ini dalam melindungi hak-hak warga Palestina. Namun apakah rakyat Gaza hanya membutuhkan bantuan kemanusiaan dari dunia? Jawabannya tentu tidak.
Bantuan internasional ini hanya bersifat parsial. Namun yang dibutuhkan Gaza saat ini adalah:
1. Pengiriman pasukan dari pemimpin negeri-negeri Islam. Jihad melawan Israel.
2. Bantuan Makanan dan logistik meningkatkan bantuan makanan dan logistik kepada warga Gaza, termasuk distribusi makanan, air, dan obat-obatan.
3. Dukungan Pertanian Membantu petani Gaza dengan menyediakan benih, pupuk, dan peralatan pertanian untuk meningkatkan produksi makanan lokal.
4. Pembukaan Perbatasan. Mengupayakan pembukaan perbatasan Gaza untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan dan barang-barang kebutuhan pokok.
5. Pengutukan Penjajahan. Mengutuk penjajahan Zionis dan menekan pemerintah Israel untuk menghentikan blokade dan kekerasan terhadap warga Gaza.
6. Dakwah dan Gerakan Ideologis. Menggugah kesadaran umat Islam tentang pentingnya membebaskan Palestina dan menegakkan keadilan global melalui dakwah dan gerakan ideologis.
7. Kesatuan Umat. Meningkatkan kesatuan umat Islam dalam memperjuangkan kebebasan Palestina dan mengatasi kelaparan di Gaza.
8. Jihad dan Khilafah. Membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis melalui jihad yang dikomandoi oleh seorang khalifah. Khilafah dapat menjadi perisai hakiki umat dan menerapkan syariat Islam secara menyeluruh. Hanya Khilafah Islamiyyah, negara Islam yang mampu menjamin Gaza.
Dalam mengatasi krisis kelaparan di Gaza, umat Islam harus memiliki kepemimpinan yang kuat dan berlandaskan syariat Islam. Dengan demikian, mereka dapat membebaskan wilayah tertindas, menolong kaum lemah, dan menegakkan keadilan global.
Via
Opini
Posting Komentar