Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Motivasi Jangan Menyerah, Rahmat Allah Itu Luas
Motivasi

Jangan Menyerah, Rahmat Allah Itu Luas

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
25 Agu, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Nabila Zidane
(Jurnalis)

TanahRibathMedia.Com—Kadang hidup tuh kayak mie instan, kelihatannya gampang, tinggal rebus, kasih bumbu, aduk, beres. Tapi ya Allah, kalau airnya kelebihan, rasanya anyep. Kalau kurang matang, keras kayak nelen batu.
Sama kayak hidup, kelihatannya cuma “Jalanin aja”, tapi pas dijalanin, beuh mentalmu digoreng bolak-balik tanpa minyak.

Dan parahnya lagi, pas kita udah berusaha sabar, tetap senyum, tetap kerja, tetap sayang sama orang yang gak tau diri, eh ujungnya malah dikatain, “Ih lebay, gitu doang ngeluh.”
Hellowww, kamu kira kita ini power bank 20.000 mAh?
Enggak, Sayang. Kita ini manusia. Yang bisa capek, bisa nangis, bisa marah dan boleh kok, boleh banget, tapi jangan pernah menyerah dan berputus asa dari rahmat Allah.
Kenapa? Karena Allah tuh enggak tidur.

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan berkata, ‘Kami telah beriman,’ sedang mereka tidak diuji?” (TQS. Al-Ankabut: 2)

Yah, ujian itu bukti kamu lagi diakui langit, beb. Jadi, jangan minder karena hidupmu berantakan. Ingat, Nabi Yusuf aja masuk penjara padahal gantengnya kayak visual drama Korea. Nabi Ayub diuji penyakit bertahun-tahun padahal beliau kekasih Allah.

Bahkan Rasulullah saw. pernah dilempari batu di Thaif sampai berdarah-darah dan beliau sabar. Bukan karena beliau gak punya rasa, tapi karena beliau tahu,

 “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (TQS. Al-Insyirah: 6)

Hidup itu enggak pernah ideal bagi siapapun. Semua manusia sedang menjalani badainya masing-masing. Jadi, tugas kita bukan cari hidup ideal seperti yang kamu mau, tapi cari keberkahan. Gimana caranya?

Pertama, jangan bandingin hidupmu sama orang lain.

Mereka pamer mobil baru? Biarin. Mungkin cicilannya belum lunas.
Mereka posting liburan terus? Bisa jadi pulang-pulang utang warisan.
Kamu? Fokus aja bersyukur.
Perkara dunia Nabi saw. bersabda,

 “Lihatlah orang yang berada di bawah kalian, jangan melihat kepada orang yang berada di atas kalian, karena itu lebih pantas agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah.” (HR. Bukhari & Muslim)

Kedua, jangan berhenti berbuat baik.
“Eh tapi aku udah baik, tetap disakitin?” Lah, siapa suruh ngarep balasan receh dari manusia? Lebih baik dapat balasan dari Allah saja.
Allah tuh ngitung semua amalan, sekecil apapun.

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya).” (TQS. Az-Zalzalah: 7)

Ketiga, jangan ikut gila meskipun hidup di antara orang gila. Kalau semua orang nyinyir, kamu jangan. Kalau semua orang doyan drama, kamu jangan. Jadi waras itu pilihan. Tetap rasional, tetap eling, tetap kuat.

Kata Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani,
 “Islam tidak menjadikan manusia apatis, namun menjadikannya tegas terhadap kebatilan dan lembut terhadap kebenaran.”

Nah, jangan karena kecewa lalu ngedumel terus, nanti kamu berubah dari korban jadi pelaku. Jangan dek ya, jangan.

Keempat, kalau lelah, berhenti sejenak, tapi jangan berhenti selamanya.
Mau nangis? Nangis.
Tapi habis itu cuci muka, ganti baju, dan bilang ke diri sendiri,
 “Yuk, lanjut. Karena menyerah itu bukan gaya kita.”
Jangan lupa minta pertolongan Allah. Allah itu bukan penonton, Dia ikut turun ke “Lapangan” hidup kita. Tapi kita sering lupa minta bantuannya.

“Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (TQS. Al-Baqarah: 45)

Capek kerja, capek rumah tangga, capek dikhianati, balik lagi, curhat sama Allah. Jangan cuma curhat ke status medsos dan WA, gak ada gunanya. Karena orang kebanyakan cuma kepo, bukan kasih solusi.
Kelima, ingat, hidup ini bukan lomba siapa paling bahagia di dunia. Tapi siapa yang paling sabar, paling kuat, dan paling lurus niatnya menuju akhirat.
Kalau kamu kuat hari ini, bukan berarti kamu superwoman. Tapi karena Allah lagi genggam tanganmu erat.

Kalau kamu masih bisa senyum, bukan karena masalahnya selesai, tapi karena kamu tahu bahwa tersenyum diberbagai kondisi itu bentuk sabar dan syukur.

So, yuk tetap waras, tetap tangguh, tetap kocak, dan tetap santun. Kalau hidup ini kapal, kamu nahkodanya. Jangan biarkan badai bikin kamu muter-muter gak jelas. Arahkan navigasi kapalmu ke surga saja.
Via Motivasi
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Gelombang Pengangguran Gen Z di Kepri: Kota Industri yang Kehilangan Arah

Tanah Ribath Media- Desember 05, 2025 0
Gelombang Pengangguran Gen Z di Kepri: Kota Industri yang Kehilangan Arah
Oleh: Ilma Nafiah (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Gelombang pencari kerja yang memadati setiap Job Fair di Batam sudah lama menj…

Most Popular

Penculikan Anak kembali Marak

Penculikan Anak kembali Marak

Desember 02, 2025
Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Desember 02, 2025
Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Desember 02, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Penculikan Anak kembali Marak

Penculikan Anak kembali Marak

Desember 02, 2025
Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Desember 02, 2025
Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Di Balik Panggung Hari Guru: Ketidakadilan Struktural yang Tak Pernah Usai

Desember 02, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us