SP
Sistem Saat Ini Tidak Menghargai Para Guru
TanahRibathMedia.Com—Para guru yang mendapatkan tugas tambahan atau tuta namun tidak mendapatkan honor tuta menyatakan siap menggelar aksi demonstrasi menuntut hak mereka. Pasalnya, sudah enam bulan sejak Januari 2025 honor tuta mereka tidak dibayarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Provinsi Banten. Bahkan, ada informasi bahwa honor tuta memang tidak dianggarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.
Menjadi guru adalah sebuah pekerjaan yang mulia. Dalam Islam ada salah satu dari tiga hal yang pahalanya tidak akan terputus ketika kita sudah meninggal yaitu ilmu yang bermanfaat. Dengan menjadi guru, kita bisa mewujudkan hal tersebut dengan cara memberikan ilmu, mendidik, serta berdakwah.
Banyak orang yang memandang sebelah mata profesi guru. Padahal, menjadi guru bukanlah profesi yang mudah. Seringkali mereka mendapat banyak tekanan, entah itu dari lingkungan sekolah maupun wali murid.
Memang, ada sebagian guru yang kinerjanya kurang maksimal terhadap tugasnya. Tapi, jangan dipukul rata. Ada sebagian lagi guru yang rela merogoh kocek pribadi untuk membeli media belajar untuk anak didiknya. Untuk guru-guru yang seperti ini, negara belum mampu memberikan kesejahteraan.
Pada masa keemasan Islam, misalnya pada masa Daulah Abbasiyah, para guru dan ulama mendapatkan gaji hingga ribuan dinar per tahun. Khalifah Umar bin Khattab memberikan gaji sekira 4-15 dinar per bulan kepada guru. 1 dinar pada masa itu setara dengan emas 4,25 gram.
Penghargaan tertinggi terhadap guru pada masa kejayaan islam ini menjadi bukti bahwa Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan serta orang yang menyebarkannya. Kesejahteraan para guru dan ulama dijamin oleh negara. Tidak untuk di sistem saat ini. Demi efisiensi penghasilan para guru baik ASN maupun honorer di pangkas oleh negara. Dengan kurangnya penghargaan terhadap para guru atau tidak adanya jaminan apapun untuk guru pada saat ini menjadikan para guru kurang maksimal dalam menjalankan tugasnya.
Wallahu alam bi ash-showab.
Anisa Anggraeni
(Sahabat Tanah Ribath Media)
Via
SP
Posting Komentar