Opini
Saatnya Tinggalkan Ilusi Two-State Solution, Serukan Solusi Hakiki untuk Gaza
Oleh: Sarah Fauziah Hartono
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Situasi Gaza makin memprihatinkan. Dalam laman cnbcindonesia.com (29-06-2025), otoritas kesehatan Gaza pada hari Sabtu (28-06-2025), mengumumkan bahwa jumlah korban meninggal dunia Palestina di Gaza semakin meningkat. Sudah tercatat ada 56.412 orang tewas dan 133.054 yang terluka sejak 7 Oktober 2023.
Situasi yang terus mengkhawatirkan di tengah pengkhianatan-pengkhianatan pemimpin Islam ini terus berlangsung sampai saat ini. Peristiwa pecahnya perang Iran-Israel juga semakin menunjukkan bahwa tidak ada satu pun penguasa muslim yang benar-benar tulus memperjuangkan Gaza.
Bukan usaha untuk mengusir penjajah di Gaza, mereka (para penguasa Muslim, termasuk Indonesia), malah menyerukan solusi absurd berupa two-state solution. Hal itu justru mengkhianati Gaza, para pejuang yang gugur, dan umat Muslim lain yang benar-benar memperjuangkan kemerdekaan Gaza.
Kenapa? Karena solusi dua negara tersebut merupakan solusi yang tidak akan pernah menguntungkan Gaza. Sampai kapan pun, AS dan Zionis tidak akan rela memberikan kemerdekaan penuh pada Gaza-Palestina.
Jika ditelusuri sejarah adanya seruan two-state solution (internasional.kompas.com, 23-01-2024), awal mulanya usulan itu menentukan pembagian wilayah untuk Yahudi dan Arab-Palestina. Dari usulan tersebut disebutkan bahwa yang akan didapat Palestina hanya wilayah-wilayah tandus, sedangkan Israel akan mendapatkan wilayah-wilayah yang subur.
Terlepas dari wilayah mana yang akan didapat Palestina dari usulan solusi dua negara ini, solusi ini bukanlah hal yang dibutuhkan Palestina. Palestina tidak akan mau mengkhianati perjanjian Umariyah dan perjuangan saudaranya yaitu para syuhada yang telah gugur duluan dalam mempertahankan tanah air mereka. Jadi, solusi dua negara itu tidak akan pernah disetujui, sehingga pembantaian akan terus berlanjut dan perjuangan Palestina mempertahankan tanah air mereka pun tidak akan pernah menyurut.
Hal yang perlu kita lakukan bukanlah menyetujui solusi anomali yang diserukan para penguasa Muslim pengkhianat, berupa solusi dua negara itu. Melainkan, fokus dan meyakini bahwa satu-satunya solusi yang dibutuhkan Gaza-Palestina untuk menghentikan pembantaian di sana adalah dengan seruan jihad.
Seruan yang hanya berlaku hanya sah jika dikomandoi oleh penguasa pemerintahan Islam. Tidak akan berlaku seruan jihad jika hanya beberapa pihak saja yang turun. Tidak akan berlaku jika yang menyeru hanyalah tokoh-tokoh yang mereka bukanlah pemimpin Islam atau Khalifah. Tidak akan berlaku sebelum pemerintahan Islam tegak.
Perlu dipahami, bahwa dengan tidak menyetujui solusi dua negara dan baru jihad jika ada seruan Khalifah ini, bukan berarti kita harus ridha atas pembantaian di sana, dan terus menunda kemerdekaan Palestina. Tetapi, ini berarti kita bertekad untuk memperjuangkan Gaza-Palestina dengan solusi yang hakiki, bukan dengan menyetujui hal yang justru mengkhianati perjuangan mereka.
Ingat pula, bahwa seruan solusi dua negara ini bukan baru-baru ini diserukan. Tetapi, seruan ini sudah ada sejak lama. Apakah pembantaian di sana menurun? Justru malah meningkat. Itu karena, solusi ini hanya omong kosong belaka, tidak bisa menyelesaikan konflik yang ada.
Pembantaian yang terus berlanjut hingga saat ini seharusnya menjadi bukti yang kuat bahwa berharap pada solusi yang diserukan oleh Barat justru semakin menjauhkan kita pada solusi yang hakiki. Solusi hakiki yang dibutuhkan adalah dengan menghadirkan Khilafah atau pemerintahan Islam sebagai warisan dari nabi yang sudah terbukti mampu untuk menjadi penjaga umat dan telah membawa umat Islam pada kebangkitan.
Kita sebagai umat Islam haruslah ikut serta membantu dan segera mengambil posisi dalam perjuangan menegakkan Khilafah bersama dakwah jamaah ideologis. Hal ini merupakan bukti keseriusan kita sebagai umat dalam menolong Gaza-Palestina serta mengangkat umat lainnya untuk keluar dari kehinaan akibat hidup dalam naungan sistem Sekuler-Kapitalisme Barat.
Via
Opini
Posting Komentar