Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Opini Kepemimpinan Sekuler Membuahkan Generasi Sadis
Opini

Kepemimpinan Sekuler Membuahkan Generasi Sadis

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
13 Des, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Aulia Rahmah
(Kelompok Penulis Peduli Umat)

TanahRibathMedia.Com—Di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, seorang remaja yang berinisial MAS tega membunuh keluarganya. Akibat ulahnya tersebut, ayah dan neneknya tewas, sedangkan ibunya terluka parah. Peristiwa ini terjadi pada dini hari, Sabtu (30-11-2024). Akun Instagram @lebakbulus24jam membagikan video ini dan viral di medsos (suara.com, 30-11-2024).

Kasus kekerasan hingga pembunuhan tidak hanya terjadi satu dua kali, namun merupakan fenomena yang menunjukkan problem sistemis. Jika kita telusuri, ada banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa pembunuhan kian marak. Penyebab itu saling terkait antara satu sisi dengan sisi lainnya. Penerapan sistem sekuler kapitalisme di semua sisi kehidupan, mengakibatkan negara lalai akan tanggung jawabnya untuk membentuk generasi yang tinggi iman dan takwanya. Kurikulum yang dijalankan jauh dari upaya untuk membina kepribadian dan menjaga kesehatan mental. Akibatnya, generasi tidak memahami hak dan kewajibannya terhadap orang tua. Orang tua yang seharusnya dihormati, didengar ucapannya dan dimuliakan justru dianggap mengganggu. 

Penerapan sistem sekuler kapitalisme juga menyebabkan terjadinya kemiskinan struktural. Tingginya biaya hidup dan himpitan ekonomi mengakibatkan fitrah manusia rusak. Seorang ibu dengan fitrah kelembutan dan kasih sayangnya dapat berubah menjadi garang dan keras. Anak-anak yang seharusnya mendapat perhatian, bimbingam dan keteladanan dari orang tuanya pun tak didapatkan. Lagipula anak-anak sekarang ini lebih dekat dengan gadget dan game online yang rata-rata menayangkan konten kekerasan. 

Pola pendidikan sekuler yang diterapkan di negeri ini menciptakan pemikiran bahwa kesuksesan hanya sebatas materi. Jadilah orang tua menuntut anak-anaknya untuk belajar agar mendapat nilai tinggi. Mereka lupa bahwa ada tujuan lain dalam belajar yakni untuk mempersiapkan bekal kehidupan di masa depan. Misalnya aspek spiritual, sosial, dsb. Bagi seorang muslim ada nilai tambah dalam belajar, bukan hanya nilai akademik yang diraih tetapi juga sebagai bekal untuk mengupayakan kebahagiaan hidup kelak di akhirat, juga dalam rangka untuk mendapat rida Allah. 

Individu yang jauh dari nilai-nilai agama (Islam) turut mengubah karakter masyarakat. Kehidupan kolektif yang seharusnya menjadi arena perlombaan dalam kebaikan, juga sebagai sarana amar makruf nahi munkar berubah hingga menjadi masyarakat yang terbiasa dengan kekerasan. Mereka menganggap segala persoalan yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan cara kekerasan. Akan banyak kita dapati mahasiswa melakukan bunuh diri, istri bunuh suami, anak membunuh ibu, dsb. 

Islam menjadikan pemimpin sebagai raa'in (pemimpin yang memberi pelayanan terbaik kepada rakyat) yang bertanggung jawab atas rakyatnya, termasuk membangun generasi. Menjamin semua kebutuhan pokok tercukupi, menjamin keamanan dsb. Melalui kepemimpinan Islam akan terwujud generasi cemerlang yang berkualitas. Dengan menerapkan Sistem Islam secara komprehensif negara dapat membangun Sistem Pendidikan yang berasaskan akidah Islam dan menghasilkan generasi yang beriman dan bertakwa, menguasai iptek, dan berjiwa pemimpin. 

Sejarah panjang penerapan Islam telah membuktikan lahirnya banyak sosok ilmuwan yang juga menguasai ilmu agama dan optimal berkiprah dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Ibnu Sina, seorang filsuf sekaligus ahli di bidang kedokteran. Al Khawarizmi, ahli di bidang matematika, penemu teori aljabar, algoritma dan siatem penomoran. Al Jazari, penemu mesin pompa dan mesin engkol. Sholahuddin al Ayyubi, pembebas Baitul Maqdis. Muhammad al Fatih penakluk Konstantinopel, dsb. Para ilmuwan Islam tersebut, di samping hafal Al quran dan hadis juga menemukan berbagai sarana dan prasarana hidup yang memudahkan manusia untuk menyelesaikan problatikan hidup di setiap zaman. 

Merekalah generasi yang patut dibanggakan. Namanya tetap dikenal melampaui tempat tinggal dan zamannya. Hanya dengan kepemimpinan Islam generasi harapan akan mudah diwujudkan. 

Wallahu a'lam bi ash-showab
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa

Tanah Ribath Media- Oktober 22, 2025 0
‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa
Oleh: Lia Ummu Thoriq (Aktivis Muslimah Peduli Generasi) TanahRibathMedia.Com— Warga dan aktivis melakukan aksi transfer uang ke rekening kas mili…

Most Popular

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Oktober 15, 2025
Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Oktober 15, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Oktober 15, 2025
Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Oktober 15, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us