Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Opini Moderasi Sejak Dini, Akankah Menjadi Solusi?
Opini

Moderasi Sejak Dini, Akankah Menjadi Solusi?

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
25 Sep, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Yuke Octavianty
(Forum Literasi Muslimah Bogor) 

Sosialisasi konsep moderasi beragama terus dideraskan di tengah publik. Belum lama, Iriana Joko Widodo dan Wury Ma'aruf Amin menyerukan program moderasi beragama kepada 500 pelajar lintas agama di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (detiknews.com, 11-9-2024). Program ini ditujukan untuk menanamkan nilai moderasi beragama sejak dini. 

Kegiatan tersebut bertajuk "Sosialisasi Moderat Sejak Dini" dan mengangkat tema "Cinta Tuhan dengan Mencintai Indonesia". Kegiatan ini pun turut dihadiri oleh istri para menteri yang tergabung dalam OASE KIM (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju). 

Dalam agenda tersebut, pemahaman terkait moderasi beragama ditanamkan dalam pemikiran pelajar. Iriana Widodo pun menyampaikan beberapa kuis terkait moderasi. Di antaranya pemahaman terkait persatuan bangsa yang mampu diwujudkan melalui program moderasi beragama. Dari program ini diharapkan setiap pelajar memiliki profil cinta damai dan toleran. 

Tidak Sinkron Antara Masalah dan Solusi

Masalah remaja dan generasi kian berkelindan. Dekadensi dan degradasi moral generasi makin parah dan tidak memiliki arah. Beragam kasus perundungan, kekerasan, pergaulan bebas, aborsu, narkoba, kriminalitas, krisis mental dan masalah lainnya, menjadikan generasi kian rusak dan tidak terkendali. Mirisnya lagi, negara memberikan solusi terkait masalah generasi melalui pemahaman moderasi beragama yang sama sekali tidak menyentuh akar masalah.

Moderasi beragama yang disusupi dalam program pembelajaran generasi dalam setiap tahapan  institusi pendidikan, pada dasarnya ditujukan untuk menangkal radikalisme. Dalam hal ini radikalisme dianggap sebagai konsep yang menyasar dan merusak nilai-nilai persatuan dan nasionalisme. Padahal faktanya, jauh dari fitnah yang kini banyak disebarkan baik melalui program dan kebijakan pendidikan, ataupun melalui berbagai agenda nasional yang masif dilakukan di berbagai forum pendidikan. 

Pelajar dengan profil agama dan ketaatan yang kuat ditandai sebagai bentuk radikalisme yang akan mengancam kekuatan dan keutuhan keberagaman di negeri ini. Padahal nyatanya tidak demikian. Justru sebaliknya, pelajar tanpa bekal nilai agama dan keimanan yang tangguh menjadikan generasi ini rapuh dan mudah terpengaruh perilaku negatif yang merusak generasi. Dan sungguh, sebetulnya inilah biang kerok masalah generasi.

Profil pelajar moderat dan toleran menjadikan kepribadian siswa jauh dari tujuan utama pendidikan, yakni berakhlak dan berbudi pekerti sehingga mampu menguatkan kepribadian. Wajar saja, saat perilaku generasi kian tidak bermoral dan tidak beradab. Mirisnya lagi, negara justru menyajikan solusi pemahaman moderasi dan toleransi beragama demi persatuan bangsa yang digadang-gadang mampu mensolusi setiap masalah yang dihadapi generasi. 

Inilah pandangan keliru yang diadopsi sistem kapitalisme sekular. Sistem ini telah berhasil merusak generasi. Asasnya yang hanya menyandarkan pada manfaat dan keuntungan materi menjadikan generasi hanya berorientasi pada dunia dan memiliki pandangan keliru terkait kehidupan. Tidak hanya itu, kapitalisme juga berdiri di atas paradigma sekularisme yang menjauhkan konsep agama dari kehidupan. 

Perlu dipahami bahwa program moderasi dan toleransi beragama merupakan proyek global yang disetting oleh pemikiran barat. Konsep liberalisme menjadi tujuan khas yang ingin dicapai. Hak asasi manusia, pluralisme, moderasi, toleransi, sinkretisme hingga berujung pada tergerusnya akidah agama menjadi satu tujuan utama proyek global tersebut. Alhasil, kerusakan generasi makin tidak terkendali dan makin jauh dari solusi hakiki. 

Islam Menjaga Generasi

Generasi adalah tonggak peradaban yang berperan sebagai agent of change. Dengannya-lah perubahan dan kebangkitan pemikiran umat mampu diraih sempurna. 

Pemuda dan generasi semestinya mampu menjadi duta Islam yang membawa kekuatan dan kepribadian Islam sebagai unsur yang mampu membangkitkan pemikiran. Tidak dicampuri oleh pemikiran rusak yang terus disetting barat. Paradigma ini hanya mampu diwujudkan dalam sistem Islam yang diterapkan utuh dalam wadah khilafah. Institusi khilafah, satu-satunya institusi amanah yang mampu menerapkan sistem pendidikan dengan basis akidah Islam yang kuat dan tangguh. Senantiasa menjadikan hukum syarak sebagai satu-satunya pedoman. Benar salah tampak jelas. Halal haram pun tidak bias. 

Konsep ini hanya mampu diterapkan dalam kebijakan negara yang mengikat tegas bagi seluruh rakyatnya. Karena negara, dalam hal ini khilafah berfungsi sebagai pelindung (junnah) sekaligus ra'in (pengurus) seluruh urusan umat. 

Rasulullah saw bersabda, 

"Imam adalah ra'in (pengurus) dan ia bertanggung jawab atas urusan rakyatnya" (HR. Al Bukhori).

Profil generasi muslim yang produktif, kuat, dan mampu membangun peradaban mulia hanya mampu dicetak oleh khilafah. Khilafah memiliki kebijakan terkait mekanisme dan strategi yang khas untuk terus mengupgrade dan memperbaiki kualitas remaja dan generasi melalui ideologi Islam. Ideologi inilah yang diterapkan dalam berbagai sistem pengaturan. Salah satunya melalui sistem pendidikan. 

Dalam Islam, sistem pendidikan memiliki langkah strategis dalam menjaga kekuatan generasi yakni melalui kekuatan menuntut ilmu akidah, dan menguatkan dakwah Islam demi membangkitkan pemikiran umat dan mampu mewujudkan generasi cerdas yang penuh keimanan. Inilah generasi dambaan peradaban. Generasi haritsan aminan yang mampu menjaga diterapkannya hukum syarak secara utuh dan menyeluruh.

Betapa sempurnanya Islam saat diterapkan sebagai pedoman. Rahmat melimpah, kehidupan pun penuh berkah. Wallahu a'lam bisshowwab
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa

Tanah Ribath Media- Oktober 22, 2025 0
‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa
Oleh: Lia Ummu Thoriq (Aktivis Muslimah Peduli Generasi) TanahRibathMedia.Com— Warga dan aktivis melakukan aksi transfer uang ke rekening kas mili…

Most Popular

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Oktober 15, 2025
Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Oktober 15, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Gedung Ponpes Ambruk, Cermin Jaminan Fasilitas Pendidikan Buruk

Oktober 15, 2025
Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Jiwa Tegar Itu Akhirnya Rapuh

Oktober 15, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us