Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Straight News Pengasuh Kajian Mutiara Ummat: Jadilah Pelayan Ilmu dan Tekunlah Belajar dengan Perilaku Terpuji
Straight News

Pengasuh Kajian Mutiara Ummat: Jadilah Pelayan Ilmu dan Tekunlah Belajar dengan Perilaku Terpuji

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
31 Mar, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

TanahRibathMedia.Com—Pengasuh Kajian Mutiara Ummat, Ustazah L. Nur Salamah, S.Pd. menyampaikan agar menjadi pelayan ilmu dan tekun dalam belajar. 

"Jadilah pelayan ilmu seperti khidmatnya orang yang menginginkan keuntungan. Dan Tekunlah dalam belajar dengan perilaku yang terpuji," tuturnya saat mengawali kajian dengan membacakan syair dari Al Qadhi Al Khalil bin Ahmad Asy-Syajariy, Selasa (26-03-2024) di Batam.

Keuntungan yang dimaksud, lanjutnya, adalah sesuatu yang bernilai materi duniawi. Untuk mengejar dunia yang fana saja dibela mati-matian. Apalagi untuk ilmu, maka harus  lebih giat lagi.

Sebagai pengasuh kajian, Ustazah Nur memberikan beberapa contoh perilaku terpuji dalam belajar. "Perilaku terpuji itu contohnya antara lain: Datang lebih awal dari gurunya, tidak memotong pembicaraan saat guru menerangkan, saling membantu teman dalam belajar, saling memotivasi dan lain sebagainya. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya tentang syarat-syarat dalam menuntut ilmu," terangnya.

Bunda, sapaan akrabnya kembali melanjutkan membaca syair baris kedua tentang perlunya mengulang pelajaran. "Dan apabila kamu tidak hapal tentang sesuatu, maka ulangilah, kemudian kuatkanlah hapalanmu dengan sempurna," ujarnya.

Supaya tidak hilang, sambungnya, maka catatlah supaya pelajaran tersebut bisa diulangi dan bisa dipelajari kembali. Ketika sudah yakin betul (benar-benar hapal) dari pelajaran tersebut niscaya tidak akan hilang. Setelah itu, bersegeralah mempelajari hal atau bab yang baru.

Masih melanjutkan membacakan syair, ia mengungkapkan perlunya pengulangan dan menambah pelajaran yang baru. "Disertai pengulangan apa yang telah lalu dari pelajaran tersebut, teruslah memahami tambahan pelajaran yang baru," katanya.

Menambah pelajaran baru yang dimaksud, tandasnya, dengan tidak melupakan pelajaran sebelumnya. Atau dengan kata lain mengganti pelajaran. Tidak demikian. Ketika menambah materi ajar, materi sebelumnya jangan dilupakan.

Ada hal penting yang ia tekankan dalam syair berikutnya tentang perlunya menyampaikan ilmu (membahas/ mengkaji dengan orang lain).

"Bahaslah bersama manusia dengan ilmu tersebut, agar engkau tetap hidup. Dan janganlah engkau menjauh dari kalangan orang-orang yang cerdik dan pandai," jelasnya.

Jika kamu menyembunyikan ilmu, imbuhnya, maka engkau akan dilupakan, sehingga tidak terlihat kecuali seperti orang yang bodoh dan pandir. 

Sebelum mengakhiri kajian, Bunda mengatakan betapa pentingnya menyampaikan ilmu atau memberikan peringatan kepada sesama (berdakwah). 

"Jadi di sini jelas ya. Bahwa berdakwah itu menjadi kewajiban. Tidak harus menunggu banyak ilmu. Meskipun hanya satu ayat atau satu  baris pelajaran. Apa yang sudah didapatkan itu harus dihapal, diamalkan dan disebarkan. Tidak boleh disimpan sendiri. Pinter untuk dirinya sendiri. Karena kalau nunggu banyak ilmu sampai kapanpun kita tidak akan pernah berdakwah," bebernya.

Terakhir ia membacakan syair baris terakhir tentang ancaman orang yang tidak mau atau enggan menyampaikan ilmu/ enggan untuk berdakwah.

"Kemudian engkau akan dikekang pada hari kiamat dengan api. Engkau akan disiksa dengan siksaan yang pedih," pungkasnya. []Bey
Via Straight News
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa

Tanah Ribath Media- Oktober 22, 2025 0
‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa
Oleh: Lia Ummu Thoriq (Aktivis Muslimah Peduli Generasi) TanahRibathMedia.Com— Warga dan aktivis melakukan aksi transfer uang ke rekening kas mili…

Most Popular

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025
Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Oktober 18, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025
Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Oktober 18, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us