Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Sastra Aku Hanyalah Seorang Wanita
Sastra

Aku Hanyalah Seorang Wanita

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
08 Mar, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Roslina Sandi
(Sahabat Tanah Ribath Media) 

TanahRibathMedia.Com—Aku hanyalah seorang wanita, anak dari kedua orangtuaku. Maafkan aku tak bisa menjadi anak yang baik. 
Harapanku bisa memberikan kebahagiaan, di masa tua kalian dapat kurawat sampai tuntas sebagai bakti seorang anak. Apa dayaku, prioritas ketaatanku setelah pada Rabb-ku adalah kepada suamiku. Sedangkan keadaan kami tidak seperti yang kalian harapkan. 

Sekat antara bakti dan ketaatanku menghalanginya. 
Padahal antara rida dan kewajiban tak bisa terpisahkan. Semoga kalian memaklumi kondisi. 

Aku hanyalah seorang wanita, sebagai istri bagi suamiku.Maafkan aku tak bisa menjadi istri yang taat dalam setiap waktu. Dunia dalam balutan sekularisme begitu kejam padaku. 
Seharusnya diriku menjadi tulang rusuk bagi suamiku. 
Apalah daya karena kondisi memaksaku menjadi tulang punggung bagi keluargaku. 
Suamiku bukan tanpa daya tapi ekonomi sulit tak ada jalan bagiku. Kebutuhan harus tetap dipenuhi. 
Rumah yang seharusnya kutata bagaikan surga kadang berubah menjadi neraka. Masalah bertubi-tubi menyertaiku. 

Maafkan aku suamiku, istrimu ingin sekali melayanimu sepenuh hati dan jiwa. Tetapi tubuh yang koyak akibat dari kejamnya dunia tak bisa membawa kebahagiaan itu ke rumahmu. Semoga engkau memaafkanku

Aku hanyalah seorang wanita, ibu dari anak-anakku.
Sorang ibu pendidik generasi hanyalah pemanis bagiku. 
Seorang ibu sebagai madrasah utama hanya sebuah angan bagiku. 
Maafkan aku Nak, ibu tak setangguh yang kalian pikir. 

Tumbuh kembang kalian kugadaikan. Anak sehat kuat cerdas sungguh sulit kucapai. Berteman dengan kalian bagaikan mimpi
Berkasih sayang dengan kalian hanyalah ilusi. 
Kadang aku bisa menjadi sahabat, namun di lain waktu aku bisa menjadi penjahat. 

Maafkan aku Nak...
Ibumu bagaikan terpenjara situasi. Hari ini tak ada yang ramah padaku. Sungguh pilu. Mendekap kesulitan itu setiap hari

Aku hanyalah seorang wanita. Semua identitas itu begitu berat ku sandang. 
Kebebasan telah merenggut kesucianku sebagai wanita. 
Feminisme mencabutku dari fitrah. Demokrasi menjadikanku tumbal kejayaan segelintir orang. 
Kapitalisme membawaku pada fitnah dunia dan akhirat
Liberalisme menginjak-injak harga diriku. 

Kembalikan mahkotaku sebagai wanita. Kembalikan kemuliaan identitasku. 
Kembalikan fitrah dari Tuhanku. Semua kerusakan yang ada pada diriku ini diakibatkan dari pemaksaan sistem yang bukan untukku
Aku tak mau kerusakan itu menggerogoti identitasku
Lepas, cabut, hempaskan, koyak, lempar sistem itu...
Jangan dekati kesucianku dengan sistem rusak itu. 

Tak kan pernah ramah sistem itu untuk didekati. 
Ke mana pun aku bertindak sistem itu selalu menghancurkanku. 
Lelah, pasrah, tanpa daya kuberupaya. 


Yaa Allah, kuatkan diriku sebagai wanita hamba ciptaan-Mu. 
Maruahku ketika taat kepada-Mu. 
Izzah-ku hanya kepada-Mu
Iffah-ku berada di hadapan-Mu. 
Kembalikan yaa Allah, buatlah semua identitas itu mudah..
Wanita sebagai hamba-Mu
Wanita sebagai seorang anak. 
Wanita sebagai seorang istri. 
Wanita sebagai seorang ibu. 
Wanita sebagai anggota masyarakat. 

Hanya kepada-Mu hamba kembali, menyusuri langkah di dunia demi mendapatkan kebahagiaan di akhirat nanti. 

Indramayu, 6 Maret 2024
______________________
(Sebuah keresahan dari seorang wanita, pastinya juga dirasakan juga oleh wanita-wanita lainnya ketika menyadari sulitnya hidup dibawah sistem sekuler kapitalis).
Via Sastra
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa

Tanah Ribath Media- Oktober 22, 2025 0
‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa
Oleh: Lia Ummu Thoriq (Aktivis Muslimah Peduli Generasi) TanahRibathMedia.Com— Warga dan aktivis melakukan aksi transfer uang ke rekening kas mili…

Most Popular

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025
Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Oktober 18, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025
Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Oktober 18, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us